Puisi: Takutnya Nanti (Karya Kliwon Mansi)

Puisi "Takutnya Nanti" karya Kliwon Mansi menyelidiki tema-tema seperti cinta, rindu, dan ketidakpastian.
Takutnya Nanti


ada cinta dengan kata. Terucap
rindu berkesinambungan, hati

ada rindu bersemayam. Bayangan
di angan

di mana waktu hati diketemukan. Entahlah

angan siapakah ini?

Kebumen, 19 Desember 2023

Analisis Puisi:
Puisi "Takutnya Nanti" karya Kliwon Mansi menyelidiki tema-tema seperti cinta, rindu, dan ketidakpastian. Dengan kata-kata yang singkat, puisi ini menciptakan suasana misterius dan menimbulkan pertanyaan.

Pembahasan Tentang Cinta: Puisi dimulai dengan pernyataan bahwa ada cinta dengan kata. Ini dapat diartikan sebagai hubungan antara kata-kata dan perasaan cinta. Pemilihan kata-kata memiliki kekuatan untuk menyatakan atau menciptakan cinta.

Rindu Berkesinambungan, Hati: Kata-kata ini menyoroti rindu yang berkelanjutan dan bagaimana hati terlibat dalam proses ini. Puisi memberikan kesan bahwa cinta dan rindu saling terkait dan membentuk hubungan yang khas.

Rindu yang Bersemayam: Pembaca diperkenalkan pada gambaran rindu yang tidak hanya sekadar ada, tetapi bersemayam. Ini menciptakan konsep bahwa rindu dapat menjadi bagian dari kita, menghuni pikiran dan perasaan kita.

Bayangan di Angan: Bayangan yang muncul di angan membawa elemen misterius dan romantisme. Bayangan dapat menciptakan dunia imajinasi di mana perasaan rindu dan cinta berkembang.

Di Mana Waktu Hati Diketemukan, Entahlah: Ungkapan ini mengeksplorasi ketidakpastian mengenai saat atau tempat di mana perasaan hati akan ditemukan. Ini menciptakan elemen misterius dan menambah tingkat kompleksitas pada puisi.

Angan Siapakah Ini?: Pertanyaan ini mengejutkan pembaca dengan meresahkan ketidakpastian mengenai identitas orang atau perasaan yang dimaksudkan dalam puisi. Angan di sini menjadi semacam karakter misterius yang menjadi fokus pertanyaan.

Puisi "Takutnya Nanti" menghadirkan pembaca pada perjalanan melalui perasaan cinta dan rindu yang penuh ketidakpastian. Dengan penggunaan kata-kata yang sederhana namun mendalam, puisi ini menimbulkan rasa keingintahuan dan refleksi. Ketidakpastian mengenai waktu dan identitas menciptakan lapisan misteri yang memperkaya pengalaman pembaca.

Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang kompleksitas perasaan manusia dan bagaimana kata-kata mampu menggambarkannya dengan beragam nuansa.

Kliwon Mansi
Puisi: Takutnya Nanti
Karya: Kliwon Mansi

Biodata Kliwon Mansi:
  • Kliwon Mansi lahir pada tanggal 12 September 1995 di Bekasi. Sejak SDN-MAN tinggal Kebumen. Ia memiliki hobi membaca, menulis dan bermain catur.
  • Kliwon Mansi termasuk ke dalam 20 Besar Anugerah COMPETER 2024, yang pemenangnya akan diumumkan per 1 Januari 2024.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Aromasiapa pun ituyang berdiri di depan pintupergilah, janganlah menggangguaku tak mengharapkan tamusiapa pun itu ah, tapi justru kudengar suaramubersama angin memanggil-meman…
  • Siapakah Mengetuk Pintusiapakah mengetuk pintusaat malam sunyi lingsir?gerimis membasuh waktusenyap memberat dan risau hadirbenarkah kau bertamutanpa memberi tahu lebih dulu?ribuan…
  • EmojiTatkala kita sibuk bersaing dengan dunia yang terus berlari,sampai kita lupa daratan, tempat pertama kali kita berdiri,titik berangkat pencarian Makna, yang setia menanti,&nbs…
  • Hiradi dalam sunyi guadengan sawang terentangmalaikat pun tiba penuh cintalarut dalam kata-kata berulangbacalah, bacalah, ya bacalahsepotong ayat yang pertamabibir pun gemetar saat…
  • Rantingada patahan rantingjatuh di tengah jalanmungkin ditiup anginbulan menghamparkan bayangada sepotong rantingmembeku di pinggir jalanamsal yang begitu asingisyarat kabur tak ke…
  • Berkaca di Depan Cermin Pagi HariPada suatu pagi aku menjenguk wajah di depan cermin,aku tak menemukannya di sana,kecuali beberapa wajah artis, pemikir, politikus, dan tokoh agama.…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.