Puisi: Sujud Doa Malam Natal (Karya Ehfrem Vyzty)

Puisi "Sujud Doa Malam Natal" karya Ehfrem Vyzty mengajak pembaca merenung tentang kehilangan, kerinduan, dan harapan dalam suasana malam ...
Sujud Doa Malam Natal


Malam serentak menyapa
Dalam jiwa yang hampir padam
Ada kenangan datang,
Tatkala natal tahun lalu tak ada pilu
Tak ada sendu membiru di nadi

Kedua tuhan pada aliran darah
Minggat, pergi tanpa permisi,
Mereka telah kekal dan abadi
Bersama Ilahi,
Natal kali ini begini-begini saja
Tak ada harapan menyambut hari depan

Aku ingin kembali dalam kenangan itu
Aku ingin pergi bersama kedua tuhan itu
Aku ingin mereka menjemputku
Aku rindu kecupan penuh senyum itu

Natal kali ini sepertinya banyak air mata tumpah
Tepat pukul 23:59 sebelum Tuhan hadir di sini
Sujud doaku mulai melambung
"Tuhan aku mau pergi, aku ingin mati bersama
Kedua tuhan itu, aku rindu menghapus lara
Pada raga mereka yang sudah rapuh, amin"


2023

Analisis Puisi:
Puisi "Sujud Doa Malam Natal" karya Ehfrem Vyzty merupakan karya sastra yang menyentuh dan penuh dengan perasaan kehilangan serta kerinduan. Dalam puisi ini, penyair mengeksplorasi tema malam Natal dengan cara yang cukup unik, membawa pembaca ke dalam suasana kesedihan dan nostalgia.

Tema Sentral, Kehilangan dan Kerinduan: Puisi ini membahas tema sentral tentang kehilangan dan kerinduan yang dirasakan penyair di malam Natal. "Kedua tuhan" meninggalkan penyair, dan saat ini, malam Natal menjadi penuh duka dan tanpa harapan. Kepergian mereka menggambarkan rasa kehilangan yang mendalam.

Gaya Bahasa dan Imaji Puisi: Penyair menggunakan bahasa yang metaforis dan penuh imaji untuk menyampaikan perasaan kehilangan dan kerinduan. Misalnya, "Dalam jiwa yang hampir padam" menggambarkan keadaan emosional yang hampir padam atau meredup. Kata-kata seperti "sendu membiru" memberikan warna emosional yang kuat pada suasana malam Natal.

Kontras Antara Natal Tahun Lalu dan Sekarang: Penyair merinci perbedaan antara Natal tahun lalu dan Natal saat ini. Pada Natal sebelumnya, tidak ada kesedihan, dan tidak ada nuansa biru dalam perasaan. Namun, di malam Natal ini, suasana penuh air mata dan tanpa harapan untuk masa depan.

Keinginan untuk Kembali ke Masa Lalu: Penyair menyampaikan keinginannya untuk kembali ke masa lalu, di saat di mana kebahagiaan dan kehangatan hadir bersama kedua tuhan itu. Keinginan untuk pergi bersama mereka menciptakan nuansa kerinduan yang mendalam.

Sujud Doa sebagai Bentuk Ekspresi: Sujud doa menjadi ungkapan perasaan penyair yang terdalam. Doanya mencerminkan kerinduannya untuk bersatu kembali dengan kedua tuhan yang telah meninggalkannya. Doa tersebut menjadi bentuk ekspresi emosional dan spiritual yang mendalam.

Pemilihan Kata dan Ritme: Pemilihan kata yang hati-hati dan ritme puisi yang teratur memberikan kekuatan ekspresi pada setiap bait. Penyair menggunakan kata-kata yang membangun suasana yang kuat, menciptakan pengalaman membaca yang mendalam dan memikat.

Puisi "Sujud Doa Malam Natal" menciptakan keindahan melalui kesedihan, menggambarkan perjalanan emosional penyair di malam Natal. Melalui kata-kata yang indah dan gambaran yang kuat, Ehfrem Vyzty berhasil mengajak pembaca merenung tentang kehilangan, kerinduan, dan harapan dalam suasana malam Natal yang penuh makna.

Ehfrem Vyzty
Puisi: Sujud Doa Malam Natal
Karya: Ehfrem Vyzty

Biodata Ehfrem Vyzty:
  • Ehfrem Vyzty lahir pada tanggal 9 Juni 2003 di Manggarai, Flores, NTT.
  • Ehfrem Vyzty sudah mengikuti lomba cipta puisi di berbagai media dan telah mendapatkan sertifikat sebagai penulis terbaik. Beberapa puisi maupun cerpennya telah dibukukan.
  • Ehfrem Vyzty merupakan siswa SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT.
© Sepenuhnya. All rights reserved.