Suatu Ketika Magrib Datang
aku memasukkan diri. Dalam
tiga rakaat dengan bacaan ilahi
yang aku bunyikan
menanamkan suara pada lidah
berlafal bacaan,
dalam Khidmat-Nya
setelah mengibarkan tahiyatul akhir
suara doa bergema, dari
takdir yang berputar
kembali ke waktu
hiduplah aku
dalam sajadah dan doa
Kebumen, 3 Desember 2023
Analisis Puisi:
Puisi "Suatu Ketika Magrib Datang" karya Kliwon Mansi menggambarkan momen keagamaan dan keheningan dalam ibadah.
Memasukkan Diri dalam Tiga Rakaat: Puisi dimulai dengan gambaran memasuki ruang ibadah dengan melakukan tiga rakaat salat. Ini menciptakan suasana spiritual dan merujuk pada kewajiban agama.
Bacaan Ilahi dan Bunyian Suara: Penggunaan istilah "bacaan ilahi" dan "bunyikan" merujuk pada bacaan-bacaan suci dalam ibadah, menyoroti pentingnya suara dalam mengungkapkan kehormatan terhadap Tuhan.
Menanamkan Suara pada Lidah: Gambaran ini menunjukkan kesungguhan dan usaha dalam mengucapkan bacaan suci, menekankan pentingnya penghormatan dan kekhusyukan dalam ibadah.
Dalam Khidmat-Nya: Ungkapan ini menciptakan nuansa pengabdian dan ketaatan dalam beribadah kepada Tuhan. Menunjukkan kehadiran yang penuh rasa hormat di hadapan Yang Maha Kuasa.
Tahiyatul Akhir dan Suara Doa: Tahiyatul akhir merupakan bagian penting dalam salat, dan suara doa yang bergema menggambarkan momen berkomunikasi dengan Tuhan. Ini mengekspresikan harapan, permohonan, dan keterhubungan spiritual.
Takdir yang Berputar: Menyiratkan pemahaman tentang takdir dan siklus hidup, di mana waktu terus berputar seiring perjalanan hidup manusia.
Hiduplah Aku dalam Sajadah dan Doa: Pernyataan akhir menciptakan kesan kesunyian dan kedamaian dalam ibadah, di mana penulis menginginkan kehidupan yang senantiasa terkoneksi dengan doa dan pengabdian kepada Tuhan.
Puisi ini merenungkan tentang hubungan spiritual dan ketaatan melalui ibadah, mengekspresikan keindahan dalam berkomunikasi dengan Yang Maha Kuasa dan hidup dalam keheningan doa.
Karya: Kliwon Mansi
Biodata Kliwon Mansi:
- Kliwon Mansi lahir pada tanggal 12 September 1995 di Bekasi. Ia memiliki hobi membaca, menulis dan bermain catur.