Siluetmu Lenyap
di bahumu tumbuh dewandaru
tatkala desember menggiring bulan sebelumnya
hujan jadi azimat sebelum kering
jika saja januari terlelap
kamu tak akan hilang
padahal rasa sudah hinggap
dadaku remuk sewaktu siluetmu lenyap
ini akhir desember
ternyata kamu tak pernah menetap
sebenarnya sebentar lagi aku tumbuh bersamamu
aku anyelir
menatapmu hampa
satu buahmu jatuh di kakiku
Malang, 28 November 2023
Analisis Puisi:
Puisi "Siluetmu Lenyap" karya Galuh Duti menggambarkan perasaan kehilangan dan kerinduan yang dirasakan oleh penyair. Melalui metafora dan imaji alam, puisi ini menyampaikan perasaan yang mendalam dan penuh emosi terhadap seseorang yang telah pergi.
Di Bahumu Tumbuh Dewandaru: Metafora ini menciptakan citra yang kuat, menghubungkan bahumu dengan keindahan alam dan kemegahan dewandaru. Ini bisa diartikan sebagai simbol keberadaan seseorang yang istimewa.
Desember Menggiring Bulan Sebelumnya: Personifikasi desember yang menggiring bulan sebelumnya menciptakan gambaran transisi atau pergantian masa, seiring dengan terjadinya perubahan dalam hubungan atau kehidupan.
Hujan Jadi Azimat Sebelum Kering: Metafora hujan sebagai azimat sebelum kering menggambarkan harapan atau tanda-tanda perubahan dan kehidupan baru, walaupun diawali dengan kesedihan.
Januari Terlelap: Penggunaan kata "terlelap" menciptakan suasana yang tenang dan damai. Januari yang terlelap bisa diartikan sebagai periode ketenangan sebelum datangnya perubahan atau kehilangan.
Kamu Tak Akan Hilang: Ungkapan ini menunjukkan ketidakpercayaan penyair terhadap kehilangan. Meskipun merasakan perasaan hilang, penyair mencoba meyakinkan diri bahwa orang yang dicintai tidak sepenuhnya hilang.
Rasa Sudah Hinggap: Pernyataan ini menggambarkan bahwa perasaan telah bersarang dalam hati penyair. Rasa tersebut memiliki dampak emosional yang cukup besar.
Dadaku Remuk Sewaktu Siluetmu Lenyap:
Deskripsi fisik "dadaku remuk" menciptakan gambaran nyata dari efek emosional yang dirasakan saat kehilangan. Siluet yang lenyap mencerminkan kehilangan sosok yang dicintai.
Ini Akhir Desember: Ungkapan ini menekankan momen tertentu dalam waktu, mengaitkannya dengan perasaan nostalgia dan refleksi di penghujung tahun.
Kamu Tak Pernah Menetap: Ungkapan ini menciptakan kesan ketidakpastian dan kegelisahan terkait hubungan atau keberadaan orang yang dicintai.
Aku Anyelir Menatapmu Hampa: Metafora anyelir yang menatap hampa menciptakan gambaran kekosongan dan kehilangan. Anyelir sebagai bunga yang melambangkan kasih sayang dan keanggunan.
Satu Buahmu Jatuh di Kakiku: Imaji satu buah yang jatuh menciptakan gambaran yang penuh makna, mengisyaratkan bahwa meskipun terjadi perubahan atau kehilangan, ada sesuatu yang tetap tersisa dan dapat dihargai.
Puisi "Siluetmu Lenyap" membawa pembaca melalui perasaan kerinduan, kehilangan, dan refleksi di tengah pergantian waktu. Galuh Duti berhasil menggambarkan kekuatan imaji dan emosi melalui penggunaan metafora dan gambaran alam yang indah.
Karya: Galuh Duti
Biodata Galuh Duti:
- Galuh Duti lahir pada tanggal 21 Maret 1978 di Surabaya. Ia mulai serius menulis pada tahun 2022. Galuh Duti bekerja sebagai pengajar Bahasa Inggris di TK.