Puisi: Setelah Tiba di Rumah (Karya Kliwon Mansi)

Puisi "Setelah Tiba di Rumah" mengeksplorasi kedalaman emosi dan ingatan dalam konteks rumah. Kliwon Mansi menggambarkan rumah sebagai ....
Setelah Tiba di Rumah

Setelah tiba di rumah
terlemparlah suara serakku;
tunggu dulu, biar aku coba suara-suara yang tersedia:
masih ada bekas bincang-bincang merdu, sebelum menginapkan diri 
                dalam buku ayah, ibu;
        tetiba memasuki rumah ialah kata
        terucap selamat mengenalinya

2023

Analisis Puisi:

Puisi "Setelah Tiba di Rumah" karya Kliwon Mansi mempersembahkan pengalaman yang unik setelah tiba di rumah. Dengan pendekatan yang halus, puisi ini menggambarkan perasaan kehadiran, suara, dan nostalgia yang terjalin di dalam dinding rumah.

Suara Serak, Ekspresi Kehadiran yang Tidak Biasa: Baris pertama dibuka dengan "suara serak," menciptakan gambaran kehadiran yang tidak biasa atau tak terduga. Suara ini mungkin menjadi metafora dari perasaan yang belum sepenuhnya nyaman setelah tiba di rumah. Penggunaan kata "terlemparlah" memberikan kesan spontanitas, menciptakan ketidakpastian dan kekaguman.

Mengenang Bincang-Bincang Merdu, Nostalgia dalam Suara: Puisi melanjutkan dengan mengenang "bincang-bincang merdu" yang masih meninggalkan jejak dalam suara. Hal ini membawa pembaca pada perasaan nostalgia, di mana suara-suara lama masih hidup dan melekat dalam ingatan. Pilihan untuk "menginapkan diri dalam buku ayah, ibu" menciptakan gambaran tentang kenangan yang terabadikan dalam literatur keluarga.

Kata Selamat, Pembuka dalam Kedamaian: Kata "selamat" yang terucap ketika memasuki rumah menjadi momen pembuka dalam kedamaian. Puisi menciptakan nuansa kehangatan dan keakraban yang terasa melalui sapaan sederhana ini. Kata ini menjadi penutup yang indah setelah suara-suara sebelumnya, menunjukkan bahwa rumah adalah tempat penyambutan yang penuh kasih.

Kedalaman Rumah, Metafora Ruang dan Kenangan: Rumah dalam puisi ini bukan sekadar tempat tinggal fisik, melainkan metafora dari ruang dan kenangan. Puisi menggambarkan rumah sebagai wadah untuk suara-suara yang membangkitkan ingatan dan kisah hidup. Kata-kata "memasuki rumah ialah kata" menekankan pada makna dan kekuatan kata-kata yang diucapkan di dalam rumah.

Kesederhanaan dan Kekayaan Emosional, Pesan Puisi: Dengan gaya penulisan yang sederhana, Kliwon Mansi menyampaikan pesan yang dalam tentang kekayaan emosional dan makna di balik setiap tiba di rumah. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang arti sebenarnya dari rumah, bukan hanya sebagai tempat berlindung, tetapi juga sebagai tempat yang menyimpan sejarah dan kenangan.

Puisi "Setelah Tiba di Rumah" adalah puisi yang mengeksplorasi kedalaman emosi dan ingatan dalam konteks rumah. Kliwon Mansi menggambarkan rumah sebagai pangkalan yang membawa suara-suara dan kenangan, menciptakan nuansa kehangatan dan nostalgia. Dengan kata-kata yang sederhana, puisi ini membuka pintu untuk merenungkan arti sejati dari rumah sebagai tempat yang penuh makna dan keakraban.

Kliwon Mansi
Puisi: Setelah Tiba di Rumah
Karya: Kliwon Mansi

Biodata Kliwon Mansi:
  • Kliwon Mansi lahir pada tanggal 12 September 1995 di Bekasi. Sejak SDN-MAN tinggal Kebumen. Ia memiliki hobi membaca, menulis dan bermain catur.
  • Kliwon Mansi termasuk ke dalam 20 Besar Anugerah COMPETER 2024, yang pemenangnya akan diumumkan per 1 Januari 2024.
© Sepenuhnya. All rights reserved.