Selamat Pagi, Bu Guru
yang merapal doa "Selamat Sejahtera" semoga perut terisi
kantuk dalam kelas
melukiskan mimpi-mimpi kebajikan
beraneka macam mimpi
dari bincang-bincang kecil
dari keusilan bocah pada temannya
ada pula yang bengong meratapi nasibnya
yang di dalam buku menghilangkan PR
baju sabarmu yang paling ok
senyummu selalu digantungkan di wajah
ibadah waktu sepanjang usia
jangan lupa sertakan Tuhan
untuk menina bobokan tidurmu
agar doa ini terkabul dalam mimpi
Amiin
yang disertai kicau-kicaun burung
bertengger di hati
Kebumen, 17 Oktober 2023
Analisis Puisi:
Puisi "Selamat Pagi, Bu Guru" karya Kliwon Mansi adalah potret kehidupan di sekolah melalui sudut pandang penghormatan kepada seorang guru. Dengan kata-kata yang ringan, Mansi membangun gambaran kehangatan dan keragaman dalam aktivitas pagi di sekolah.
Salam Pagi dengan Makna Doa: Bait pembuka membawa pembaca ke salam pagi yang khas, "Selamat Pagi, Bu guru." Kata-kata ini tidak hanya sebagai sapaan formal, tetapi membawa makna doa "Selamat Sejahtera." Ini menciptakan atmosfer positif dan memberikan kesan bahwa pagi adalah waktu yang penuh dengan harapan dan kebahagiaan.
Diversitas Mimpi-Mimpi Kebajikan: Puisi dilanjutkan dengan menggambarkan kegiatan di kelas, termasuk berbagai macam mimpi kebajikan yang dilukiskan oleh murid-murid. Dari bincang-bincang kecil hingga keusilan bocah, Mansi menciptakan gambaran keceriaan dan keberagaman dalam suasana kelas yang dinamis.
Baju Sabar dan Senyuman Hangat: Guru digambarkan dengan baju sabar yang "paling ok" dan senyuman yang selalu tergantung di wajahnya. Baju sabar di sini mungkin mencerminkan kesabaran guru dalam menghadapi berbagai tingkah laku anak-anak. Senyuman yang selalu ada menggambarkan kehangatan hati guru yang berperan lebih dari sekadar pendidik.
Ibadah Waktu Sebagai Inti Keseharian: Penggambaran ibadah waktu sepanjang usia menunjukkan bahwa menjadi guru bukan hanya pekerjaan, tetapi juga panggilan hati yang melibatkan komitmen dan dedikasi. Memasukkan Tuhan dalam aktivitas sehari-hari menjadi bukti bahwa tugas mengajar juga dipandang sebagai ibadah.
Doa untuk Kesejahteraan dan Tidur yang Tenang: Penutup puisi membawa pembaca ke doa agar kesejahteraan dan tidur yang tenang terkabul. Ini menciptakan rasa harap dan keamanan, menunjukkan bahwa doa merupakan elemen penting dalam kehidupan seorang guru.
Kicau-Kicaun Burung sebagai Simbol Kehangatan: Puisi diakhiri dengan gambaran kicau-kicaun burung yang bertengger di hati. Simbol burung ini mungkin mencerminkan kehangatan dan keceriaan yang dirasakan oleh guru, serta keindahan dalam memberikan ilmu pengetahuan dan membimbing anak-anak.
Puisi "Selamat Pagi, Bu Guru" tidak hanya sekadar puisi, melainkan jendela kehidupan sehari-hari di dunia pendidikan. Mansi berhasil membawa pembaca merasakan keceriaan, keragaman, dan kehangatan dalam keseharian di sekolah. Dari aktivitas yang sederhana, puisi ini mengajak untuk menghargai peran guru dan suasana kelas sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pembentukan karakter dan mimpi anak-anak.
Karya: Kliwon Mansi
Biodata Kliwon Mansi:
- Kliwon Mansi lahir pada tanggal 12 September 1995 di Bekasi. Sejak SDN-MAN tinggal Kebumen. Ia memiliki hobi membaca, menulis dan bermain catur.
- Kliwon Mansi termasuk ke dalam 20 Besar Anugerah COMPETER 2024, yang pemenangnya akan diumumkan per 1 Januari 2024.