Puisi: Sana Hujan, Kah? (Karya Kliwon Mansi)

Puisi "Sana Hujan, Kah?" karya Kliwon Mansi mengajak pembaca untuk merenung tentang keinginan akan ketenangan, pemulihan, dan keberanian untuk ...
Sana Hujan, Kah?


ia, airnya telah mengisi mata
untuk malam ini
meninggalkan mimpi, dari kata-kata

Kebumen, 9 Desember 2023

Analisis Puisi:
Puisi "Sana Hujan, Kah?" karya Kliwon Mansi adalah karya yang singkat namun sarat dengan makna.

Metafora Hujan: Hujan dalam puisi ini dapat dipahami secara harfiah sebagai fenomena alam atau sebagai simbolisme keberanian dan pemulihan. Permintaan untuk hujan mungkin merujuk pada kebutuhan akan pembaruan atau ketenangan.

Air yang Mengisi Mata: Ungkapan "airnya telah mengisi mata" memiliki nuansa puitis. Ini dapat diartikan secara harfiah sebagai air hujan yang mengisi mata atau sebagai ungkapan tentang kehadiran yang menyentuh dan memberi ketenangan.

Peninggalan Mimpi dari Kata-kata: Pernyataan "meninggalkan mimpi, dari kata-kata" dapat diartikan sebagai sebuah tindakan membebaskan diri dari beban kata-kata atau ekspektasi. Ini bisa menggambarkan keinginan untuk mencapai kedamaian tanpa dipengaruhi oleh kata-kata atau pemikiran berlebihan.

Kesederhanaan dan Ketenangan: Puisi ini memancarkan kesederhanaan dalam ekspresi. Penggunaan kata-kata yang minim membentuk suasana yang tenang dan memungkinkan pembaca untuk merenung dengan bebas.

Keinginan untuk Ketenangan dan Pemulihan: Permintaan untuk hujan mungkin mencerminkan kebutuhan mendalam akan ketenangan, pembersihan, atau pemulihan dari sesuatu. Hal ini menciptakan lapisan emosional dan spiritual dalam puisi.

Titik Kritis dalam Pengungkapan: Puisi ini menggambarkan titik kritis dalam pengungkapan, menciptakan ruang bagi pembaca untuk menciptakan interpretasi mereka sendiri. Ini sesuai dengan sifat puisi yang sering kali membutuhkan pembaca untuk ikut berpartisipasi dalam proses makna.

Dengan kesederhanaan dan kejernihan ekspresinya, puisi "Sana Hujan, Kah?" mengajak pembaca untuk merenung tentang keinginan akan ketenangan, pemulihan, dan keberanian untuk meninggalkan beban kata-kata. Puisi ini memanfaatkan kekuatan metafora dan kesederhanaan untuk mengkomunikasikan pesan yang mendalam dan mendalam.

Kliwon Mansi
Puisi: Sana Hujan, Kah?
Karya: Kliwon Mansi

Biodata Kliwon Mansi:
  • Kliwon Mansi lahir pada tanggal 12 September 1995 di Bekasi. Sejak SDN-MAN tinggal Kebumen. Ia memiliki hobi membaca, menulis dan bermain catur.
  • Kliwon Mansi termasuk ke dalam 20 Besar Anugerah COMPETER 2024, yang pemenangnya akan diumumkan per 1 Januari 2024.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Menjelang Pagimataku duduk di kursimemandang lembaran yang nampak, dari pekerjaanmelaksanakan ejaan dari nomer yang berisi jawabanponselku berbunyi merdu, mengeluarkan kabarsetelah…
  • Ingatan Suwungpagi hari aku disuruh mencatat ingatanyang ditegaskan oleh kataagar tidak ditinggal. Celananyadalam tempatuntuk membeli bekal hidupdari guladari garamdari kecapsemuan…
  • Belum Bisayang terletak dalam buku, terbangunlahlagu-lagu PR dari ibumenyuarakan; "kerjakan sekarang!"aku pun mengerjakan kalimat ibu, pada kalimat-kalimatibu pengawas mata yang te…
  • Obat untuk Menghilangkan Kantukbacalah aku dalam bukuyang ada kata-katanyaKebumen, 3 Desember 2023Analisis Puisi:Puisi "Obat untuk Menghilangkan Kantuk" karya Kliwon Mansi mencipta…
  • Setengahsetengah. Hari panjang waktunyadari kebiasaan melembur mata, dalam kerjatinggallah hari. Di mana aku pulangbersama magribtapi, setengah. Hari mengangkat gembirauntuk hari i…
  • Suatu Ketika Magrib Datangaku memasukkan diri. Dalamtiga rakaat dengan bacaan ilahiyang aku bunyikanmenanamkan suara pada lidahberlafal bacaan,dalam Khidmat-Nyasetelah mengibarkan …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.