Puisi: Sampai Jumpa Lagi, Kamu (Karya Sarifah Aini)

Puisi "Sampai Jumpa Lagi, Kamu" karya Sarifah Aini menggambarkan perasaan perpisahan yang tenang dan penuh pemahaman.
Sampai Jumpa Lagi, Kamu


Untuk kali ini saya akui, bahwa kepergian seseorang yang pernah hidup di hati tidak membuat saya sampai galau berhari-hari.

Sebab, yang mencintai hanya saya, tidak dengan dia. Siapa sangka ternyata masa lalu masih membelenggunya? Mungkin menyakitkan jika yang mencintai di antara kami hanya salah satu pihak dengan pihak lainnya yang masih terpaku pada masa lalu.

Namun, jujur saja. Saya tidak sekecewa itu, tidak sesakit itu, tidak segalau itu. Yang saya rasakan hanya ada rasa untuk melepas, membiarkan dia menyelesaikan masa lalunya. Ini aneh, sebab saya baru merasakan semua ini untuk pertama kalinya.

Saya sangat bersyukur sebab dihindarkan dari yang namanya patah hati. Tapi, saya juga merasa kasihan dengan dia.

Untuk kamu, sampai berjumpa lagi di lain waktu. Semoga mampu lepas dari masa lalu untuk mengais kebahagiaanmu.

Bondowoso, 14 Desember 2023

Analisis Puisi:
Puisi "Sampai Jumpa Lagi, Kamu" karya Sarifah Aini menggambarkan perasaan perpisahan yang tenang dan penuh pemahaman. Dalam pengungkapannya, penyair mencurahkan perasaan tentang perpisahan dengan seseorang yang pernah hadir di hatinya.

Penerimaan Terhadap Perpisahan: Penyair mengungkapkan bahwa kepergian seseorang tidak membuatnya terlalu galau berhari-hari. Ini menunjukkan sikap penerimaan terhadap perpisahan, di mana penyair mencoba memahami dan menerima kenyataan bahwa hubungan tersebut telah berakhir.

Kesadaran Akan Keterbatasan Perasaan: Penyair menyadari bahwa cinta hanya dirasakannya sendiri, tidak dengan pihak lain. Kesadaran ini mungkin mengindikasikan bahwa hubungan tersebut mungkin tidak seimbang, dan pihak lain masih terikat pada masa lalu yang menyakitkan.

Pengaruh Masa Lalu: Penyair menyebutkan bahwa masa lalu masih membelenggunya, merujuk pada pihak lain yang terpaku pada kenangan yang menyakitkan. Ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang dinamika hubungan dan konflik emosional yang terjadi.

Kecaman yang Dibenarkan: Meskipun ada pengakuan tentang rasa melepas dan pemahaman terhadap situasi, penyair tidak menyangkal bahwa ada keanehan dalam perasaannya. Pengakuan bahwa ini adalah pengalaman pertama bagi penyair memberikan dimensi kejujuran dan kerentanan.

Tidak Patah Hati Namun Kasihan: Penyair menyatakan bahwa meskipun tidak merasa sekecewa, sesakit, atau segalau yang mungkin diharapkan dari sebuah perpisahan, ia merasa kasihan terhadap pihak lain. Ini menciptakan nuansa kepedulian dan empati terhadap perjuangan yang sedang dihadapi oleh pihak lain.

Harapan dan Doa untuk Kebahagiaan: Puisi diakhiri dengan ucapan "Sampai berjumpa lagi di lain waktu" dan harapan agar pihak lain mampu lepas dari masa lalu untuk mencari kebahagiaan. Ungkapan ini menciptakan nada positif dan menunjukkan bahwa penyair ingin yang terbaik untuk pihak lain.

Pengalaman Pribadi Pertama: Penyair menyatakan bahwa ini adalah pengalaman pertama baginya. Ungkapan ini mungkin mencerminkan belajar dari pengalaman dan bagaimana perasaan terhadap perpisahan ini dapat membentuk pandangan hidupnya di masa mendatang.

Puisi "Sampai Jumpa Lagi, Kamu" menciptakan gambaran perpisahan yang terasa damai dan penuh pengertian. Melalui penggunaan kata-kata yang jujur dan sederhana, Sarifah Aini berhasil menyampaikan perasaannya tentang perpisahan dengan penuh kedewasaan dan empati terhadap pihak lain.

Puisi
Puisi: Sampai Jumpa Lagi, Kamu
Karya: Sarifah Aini

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Natal untuk LynaPotretan kisah sepucuk surat dari yang tersayangYang datang tengah malam tanpa cahayaEntah dengan apa dirangkaikan kata Buat dia yang datang tanpa beritaApa pa…
  • Hari Ulang Tahun Paling DramaKali ini usiamu ditambahkan remang malamJarum jam menari serta bernyanyi merduPenuh suka cita membenam peristiwa kelamLarut dalam doa-doa paling khusyu…
  • BadutmuDatangi aku saat kesepian, temui aku kala butuh bahu sandaran, hubungi aku jika butuh telinga untuk mendengarkan, lalu dirimu hilang saat tidak lagi membutuhkan.Aku yang men…
  • Kidung PerinduPada jalan setapak waktuAku menunggangi rinduSeluas hutan MeiSerindang cinta yang bersemiHendak menemukan nur kamilBadar bersarang di sepasang matamuYang kerap memanj…
  • SenyummuHadirkan nuansaCiptakan relaksasi tersendiriObati rasaHasilkan karsaItulah senyummuTerbingkai eksotik canduSetiap pandangkuLabuh rindu tiap liburan tibaKauhadirkanBahagia t…
  • Tentang PenyairPenyair sering kali merangkai puisi tengah malamDengan mata berdarah-darahPenyair sering kali bercinta lewat aksaraSaat bulan kembali menghiasi langit kelamDengan na…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.