Puisi: Pada Suatu Hari (Karya Kliwon Mansi)

Puisi "Pada Suatu Hari" karya Kliwon Mansi mengundang pembaca ke dalam refleksi singkat mengenai perjalanan hidup dan makna doa.
Pada Suatu Hari


Pada suatu hari aku mengejamu:
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
kurang lebih dari setangkai usiaku

Pada suatu hari aku mengejamu:
dalam doa yang kembali pulang 
memelihara sukacinta hati

2023

Analisis Puisi:
Puisi "Pada Suatu Hari" karya Kliwon Mansi mengundang pembaca ke dalam refleksi singkat mengenai perjalanan hidup dan makna doa. Dengan kata-kata yang sederhana, puisi ini menggambarkan suatu momen introspeksi dan hubungan spiritual seseorang dengan Tuhan.

Jamuan Usia, Simbolisasi Perjalanan Hidup: Bait pertama puisi membuka dengan "Pada suatu hari aku mengejamu," menciptakan citra jamuan usia. Ungkapan ini mengandung simbolisasi terhadap perjalanan hidup seseorang. "Dalam waktu yang sesingkat-singkatnya" menunjukkan kecepatan waktu dan bagaimana hidup dapat dirangkum dalam momen-momen singkat.

Setangkai Usia, Metafora Kesederhanaan dan Keterbatasan Manusia: Istilah "kurang lebih dari setangkai usiaku" menciptakan metafora tentang kesederhanaan dan keterbatasan manusia. Setangkai usia disini mencerminkan fragilitas keberadaan manusia, sekaligus menegaskan bahwa hidup adalah pemberian yang perlu dihargai.

Doa yang Kembali Pulang, Koneksi Spiritual dengan Tuhan: Bait kedua menghadirkan dimensi spiritual dengan "dalam doa yang kembali pulang." Ungkapan ini menggambarkan koneksi spiritual yang erat, seolah doa merupakan cara untuk kembali kepada sumber kehidupan, yakni Tuhan. Puisi menekankan pada perlunya memelihara sukacinta hati melalui doa.

Menggambarkan Kehidupan yang Penuh Arti, Simpul Emosi dan Refleksi Diri: Puisi ini menyajikan simpul emosi dan refleksi diri, mengajak pembaca untuk merenung mengenai makna hidup dan hubungan pribadi dengan Tuhan. Dengan kata-kata yang sederhana namun dalam, Kliwon Mansi berhasil mengekspresikan kompleksitas perasaan yang melibatkan keberadaan dan spiritualitas.

Kesederhanaan Bahasa, Kekuatan dalam Kata-kata Minimalis: Bahasa yang sederhana namun sarat makna menjadi kekuatan utama puisi ini. Kliwon Mansi menggunakan kata-kata yang minim untuk merangkai gambaran perjalanan hidup dan hubungan spiritual. Kesederhanaan bahasa menjadi jembatan untuk menyampaikan pesan yang mendalam.

Puisi "Pada Suatu Hari" adalah puisi yang mencerminkan kerumitan kehidupan manusia dan hubungannya dengan dimensi spiritual. Dengan mengekspresikan jamuan usia dan doa sebagai aspek krusial, Kliwon Mansi mengajak pembaca untuk merenungkan arti keberadaan dan pentingnya menjalin koneksi dengan Tuhan dalam perjalanan hidup.

Kliwon Mansi
Puisi: Pada Suatu Hari
Karya: Kliwon Mansi

Biodata Kliwon Mansi:
  • Kliwon Mansi lahir pada tanggal 12 September 1995 di Bekasi. Sejak SDN-MAN tinggal Kebumen. Ia memiliki hobi membaca, menulis dan bermain catur.
  • Kliwon Mansi termasuk ke dalam 20 Besar Anugerah COMPETER 2024, yang pemenangnya akan diumumkan per 1 Januari 2024.
© Sepenuhnya. All rights reserved.