Puisi: Masakan Ummi Lebih Enak (Karya Ummi Sulis)

Puisi "Masakan Ummi Lebih Enak" mengajak pembaca untuk merenungkan arti kebersamaan keluarga dan kekuatan cinta dalam setiap momen. Dengan bahasa ....
Masakan Ummi Lebih Enak


Mereka kembali
Setelah satu semester mengembara
Membawa harapan yang belum kelar
Merajutnya kembali, nanti

Lengkung bibir selalu ke atas
Menyambut mereka lekas-lekas
Isi kembali, setelah kosong sementara
Dekap, tangan terbuka

Suguhkan kesukaan mereka
Rasa yang sama
Menerima pujian, hati berbunga
Masakan ummi lebih enak, menggugah selera

Dimasak bumbu cinta
Ditaburi sedikit rindu
Berpenyedap kasih sayang
Diaduk perlahan denga harapan dan doa
Jelas lebih enak

Anak-anak yang pulang sebab liburan
Seakan hanya singgah
Sebentar, untuk kembali
Ke dunia mereka, di penjara suci

Fajar Indah, 27 Desember 2023

Analisis Puisi:
Puisi "Masakan Ummi Lebih Enak" karya Ummi Sulis adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan keindahan dan kehangatan momen saat anak-anak kembali pulang setelah menjalani satu semester yang panjang. Puisi ini tidak hanya membahas kebahagiaan dan kebersamaan keluarga, tetapi juga menggambarkan rasa cinta dan kasih sayang yang terpancar dalam setiap hidangan yang disajikan oleh sang ibu.

Struktur dan Gaya Bahasa

  1. Pengulangan Kata-Kata Indah: Puisi ini memanfaatkan pengulangan kata seperti "kembali," "lekas-lekas," dan "setelah" untuk menciptakan ritme yang indah dan memberikan kesan kerinduan yang mendalam.
  2. Imaji dan Metafora: Metafora yang digunakan dalam puisi ini, seperti "Ditaburi sedikit rindu" dan "Diaduk perlahan dengan harapan dan doa," memberikan gambaran visual yang kuat tentang proses memasak yang penuh dengan perasaan dan kehangatan.
  3. Personifikasi: Pada beberapa bagian puisi, terdapat personifikasi pada bibir yang "selalu ke atas" dan hati yang "berbunga," memberikan karakter emosional pada unsur-unsur non-manusia.

Tema Utama

  1. Kesejukan Keluarga: Puisi ini membahas kehangatan hubungan keluarga yang terasa begitu menyentuh. Penggambaran ibu yang dengan senang hati menyambut kedatangan anak-anaknya menciptakan suasana kebersamaan yang penuh cinta.
  2. Rasa Cinta dalam Setiap Hidangan: Melalui metafora "Dimasak bumbu cinta," puisi menyiratkan bahwa setiap hidangan yang disajikan oleh ibu tidak hanya memiliki rasa yang lezat secara fisik, tetapi juga penuh dengan rasa cinta, rindu, dan kasih sayang.

Makna Mendalam

  1. Momen Sementara yang Berharga: Puisi ini menggambarkan momen-momen sementara yang sangat berharga, di mana keluarga bisa berkumpul sejenak sebelum anak-anak kembali ke rutinitas kehidupan mereka.
  2. Keindahan dalam Kesederhanaan: Melalui gambaran masakan yang lebih enak dari tangan ibu, puisi ini mengajarkan tentang keindahan dalam kesederhanaan dan betapa rasa cinta dan perhatian dapat meningkatkan nilai suatu hal, bahkan makanan sehari-hari.
  3. Keterikatan Keluarga: Puisi ini juga menyoroti keterikatan keluarga yang kuat, di mana meskipun anak-anak hanya singgah sebentar, tetapi hubungan keluarga tetap terjalin erat dan penuh kebahagiaan.
Puisi "Masakan Ummi Lebih Enak" mengajak pembaca untuk merenungkan arti kebersamaan keluarga dan kekuatan cinta dalam setiap momen. Dengan bahasa yang indah dan metafora yang kaya, Ummi Sulis berhasil menggambarkan keindahan hubungan keluarga melalui lensa kehangatan masakan ibu.

Ummi Sulis
Puisi: Masakan Ummi Lebih Enak
Karya: Ummi Sulis

Biodata Ummi Sulis:
  • Ummi Sulis, perempuan yang berprofesi sebagai pendidik ini, gemar menulis sedari Sekolah Menengah. Kemampuan menulis lebih diasah ketika Covid melanda di tahun 2019 kemarin, dengan mengikuti berbagai kelas kepenulisan. Ia juga menulis beberapa buku serta menjadi admin di beberapa penerbit.
  • Ummi bisa disapa di IG dan FB dengan nama akun Ummy Sulistyowati.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Zikir Anak KekinianDunia terbalikZikir jadi pikirTontonan jadi tuntunanPengaruh media makin pelikAnak kekinianTuruti tontonanJadikan tuntunanSalah asuhanSlebew, anjay, anjir, kiw-k…
  • Penjara SuciNak, bukan kami membuangmuBiarkan engkau bertahun di tempat terasingTahan sesak perihal renjanaTempatkan kalian di penjara suciNak, asa tersibak Penuhi rasa membun…
  • Jemari, Etika Bahasa TubuhLihat arah kutunjuk, Pandang ke mana ujung jempol iniKausematkan tanda cintamuJari manisku melingkar pasada Saat rekatkan retakKelingking kita t…
  • ParfumParfum favoritkuBukan yang menyengatLebih ke segarkan aromaMenguar ciptakan relaksasiNilam, kesturi, kopiAlamiah berkelasRedam gejolak tanpa rasa kastaBebaskan beban pikirKha…
  • Riuh Kicau KutilangBurung kutilang di dahan jambuRiuh kicau beraduJadi momen perhatian kitaKatamu mereka pada kompromiMembicarakan perihal tahun baruBisa jadi tentang presiden baru…
  • Menata Isi AlmariMemandang almari berdiri kokohDekati dan buka tertampaklah kekacauanButuh keluangan menata Tak hanya menggamitPun kalbuButuh keluangan menata keluasanLaksana …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.