2023
Analisis Puisi:
Puisi "Malam Ini" karya Ehfrem Vyzty mengeksplorasi tema-tema kematian, keabadian, dan ketahanan hidup melalui penggambaran malam yang dramatis dan puitis.
Malam Ini Tak Banyak Basa Basi: Pembukaan puisi menyampaikan kesan langsung dan tanpa basa-basi. Ini menciptakan atmosfer yang jujur dan mendalam.
Yang Basi Hanya Memori: Pemilihan kata "basi" memberikan nuansa kerapuhan pada unsur-unsur kehidupan, seperti kenangan (memori).
Banyak Orang Mati Hidup Kembali: Pernyataan ini membawa nuansa keajaiban atau kehidupan setelah mati, mungkin merujuk pada kenangan yang datang kembali ke pikiran.
Malam Ini Bumi Sepertinya Runtuh: Metafora runtuhnya bumi menciptakan gambaran dramatis dan menggambarkan tekanan emosional atau kehancuran.
Hujan Menghentak, Guntur Membentak: Suasana hujan dan guntur memberikan elemen alam yang mendalam, mungkin mencerminkan pertentangan atau krisis emosional.
Aku Menolak Mati, Aku Ingin Abadi: Ungkapan ini menyoroti hasrat manusia untuk keabadian dan penolakan terhadap kematian. Hal ini mungkin mencerminkan keinginan akan keberlanjutan hidup.
Menggantikan Bumi Meski Tak Memiliki Cahaya Seperti Mentari: Kesimpulan puisi menunjukkan ambisi manusia untuk menggantikan peran bumi, bahkan jika itu berarti kekurangan cahaya. Ini dapat diartikan sebagai semangat untuk berperan lebih besar dalam hidup.
Puisi "Malam Ini" menciptakan suasana yang intens dan puitis, menggambarkan perjuangan manusia dengan kehidupan dan kematian. Melalui gambaran malam yang dramatis, Ehfrem Vyzty mengajak pembaca merenungkan esensi kehidupan dan perjuangannya.
Biodata Ehfrem Vyzty:
- Ehfrem Vyzty lahir pada tanggal 9 Juni 2003 di Manggarai, Flores, NTT.
- Ehfrem Vyzty sudah mengikuti lomba cipta puisi di berbagai media dan telah mendapatkan sertifikat sebagai penulis terbaik. Beberapa puisi maupun cerpennya telah dibukukan.
- Ehfrem Vyzty merupakan siswa SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT.