Puisi: Lautan Hikmah (Karya Ummi Sulis)

Puisi "Lautan Hikmah" mengajak pembaca untuk membuka mata dan hati terhadap keindahan yang ada di sekitar kita serta menghargai perjalanan takdir ...
Lautan Hikmah


Lembaran daun menguning
Terseret angin 
Jatuh tertempel pada kaca mobil
Terbawa hingga ke seberang

Pengejawantahan
Dari takdir

Sungailiat, 23 Desember 2023

Analisis Puisi:
Puisi "Lautan Hikmah" karya Ummi Sulis merupakan karya singkat yang menggambarkan keindahan dan kebijaksanaan yang dapat ditemukan dalam peristiwa kecil sehari-hari. Dengan memanfaatkan gambaran alam, puisi ini membawa pembaca ke dalam refleksi tentang makna kehidupan.

Lembaran Daun Menguning: Gambaran "lembaran daun menguning" menciptakan citra musim gugur atau perubahan, yang sering kali diasosiasikan dengan siklus kehidupan. Daun yang menguning mencerminkan kematangan dan proses alami yang harus dihadapi setiap entitas hidup.

Terseret Angin dan Jatuh Tertempel pada Kaca Mobil: Proses daun yang "terseret angin" dan "jatuh tertempel pada kaca mobil" membawa pembaca ke momen ketika suatu kejadian alami bertemu dengan elemen buatan manusia. Ini menciptakan kontras antara kealamian dan dunia modern, mengajak pembaca untuk merenung tentang hubungan antara alam dan peradaban.

Terbawa Hingga ke Seberang: "Terbawa hingga ke seberang" dapat diartikan sebagai perpindahan, perjalanan, atau perubahan dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini menciptakan gambaran tentang dinamika kehidupan yang terus berjalan dan berkembang.

Pengejawantahan dan Takdir: Kata-kata "pengejawantahan" dan "takdir" menunjukkan bahwa setiap peristiwa, sekecil apapun, memiliki makna yang mendalam. Daun yang menguning dan terbawa angin dianggap sebagai manifestasi atau pengejawantahan dari takdir yang telah ditetapkan.

Puisi "Lautan Hikmah" mengajak pembaca untuk merenung tentang kebijaksanaan dan makna yang dapat ditemukan dalam peristiwa-peristiwa sederhana sehari-hari. Melalui gambaran daun yang jatuh, Ummi Sulis menyampaikan pesan bahwa kehidupan penuh dengan hikmah, dan kebijaksanaan dapat ditemukan dalam setiap detiknya. Puisi ini mengajak pembaca untuk membuka mata dan hati terhadap keindahan yang ada di sekitar kita serta menghargai perjalanan takdir yang telah digariskan.

Ummi Sulis
Puisi: Lautan Hikmah
Karya: Ummi Sulis

Biodata Ummi Sulis:
  • Ummi Sulis, perempuan yang berprofesi sebagai pendidik ini, gemar menulis sedari Sekolah Menengah. Kemampuan menulis lebih diasah ketika Covid melanda di tahun 2019 kemarin, dengan mengikuti berbagai kelas kepenulisan. Ia juga menulis beberapa buku serta menjadi admin di beberapa penerbit.
  • Ummi bisa disapa di IG dan FB dengan nama akun Ummy Sulistyowati.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Riuh Kicau KutilangBurung kutilang di dahan jambuRiuh kicau beraduJadi momen perhatian kitaKatamu mereka pada kompromiMembicarakan perihal tahun baruBisa jadi tentang presiden baru…
  • Zikir Anak KekinianDunia terbalikZikir jadi pikirTontonan jadi tuntunanPengaruh media makin pelikAnak kekinianTuruti tontonanJadikan tuntunanSalah asuhanSlebew, anjay, anjir, kiw-k…
  • Masakan Ummi Lebih EnakMereka kembaliSetelah satu semester mengembaraMembawa harapan yang belum kelarMerajutnya kembali, nantiLengkung bibir selalu ke atasMenyambut mereka lekas-le…
  • ParfumParfum favoritkuBukan yang menyengatLebih ke segarkan aromaMenguar ciptakan relaksasiNilam, kesturi, kopiAlamiah berkelasRedam gejolak tanpa rasa kastaBebaskan beban pikirKha…
  • Pemecah Batu GunungHilir mudik trukAngkut pecahan batu gunungDi atas bukit berbatuTerseok menanjakBawa beban perlahanRetakan ulah dinamitSerakan batu pecah berbagai ukuranLalu lala…
  • Penjara SuciNak, bukan kami membuangmuBiarkan engkau bertahun di tempat terasingTahan sesak perihal renjanaTempatkan kalian di penjara suciNak, asa tersibak Penuhi rasa membun…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.