Puisi: Izinkanlah (Karya Itos Akwirang)

Puisi "Izinkanlah" karya Itos Akwirang menciptakan suasana yang penuh dengan rasa cinta, kehangatan, dan kerinduan. Setiap barisnya menyiratkan ...
Izinkanlah


Tidurlah dalam keheningan separuh jiwa ini
Sebab dalam separuh jiwa ini telah disediakan ruang untukmu
Lakukanlah apa yang menurutmu baik untuk dilakukan
Dan kepada angin malam akan aku sampaikan salam hangat untukmu
Karena aku tak ingin engkau kedinginan

Jikalau boleh izinkanlah aku memeluk bayangmu
Dalam imajinasiku yang tak lupa ramah
2023

Analisis Puisi:
Puisi "Izinkanlah" karya Itos Akwirang adalah karya yang merentangkan keintiman dan kerinduan melalui penggunaan bahasa yang indah.

Tidurlah dalam keheningan separuh jiwa ini: Baris pertama menunjukkan panggilan untuk tidur dalam kedamaian atau ketenangan. "Separuh jiwa" mungkin mencerminkan kekosongan yang ada, dan penyair mengajak seseorang untuk menemukan ketenangan dalam keheningan.

Sebab dalam separuh jiwa ini telah disediakan ruang untukmu: Penyebutan tentang ruang dalam separuh jiwa menunjukkan bahwa ada tempat yang telah disediakan untuk seseorang. Ini bisa diartikan sebagai penghargaan dan rindu yang mendalam terhadap subjek puisi.

Lakukanlah apa yang menurutmu baik untuk dilakukan: Penyair memberikan kebebasan kepada subjek untuk melakukan apa yang dianggap baik. Ini bisa mencerminkan kepercayaan penyair terhadap kemampuan subjek untuk membuat keputusan yang tepat untuk dirinya sendiri.

Dan kepada angin malam akan aku sampaikan salam hangat untukmu: Penggunaan alam, seperti angin malam, menambahkan unsur romantis dalam puisi ini. Memberikan salam hangat melalui angin malam menunjukkan adanya keinginan untuk memberikan kenyamanan dan kehangatan pada subjek.

Karena aku tak ingin engkau kedinginan: Baris ini menguatkan gagasan kenyamanan dan kehangatan. Penyair mengekspresikan keinginan untuk melindungi subjek dari kedinginan, baik secara fisik maupun emosional.

Jikalau boleh izinkanlah aku memeluk bayangmu: Baris ini mengandung rasa kerinduan dan keinginan untuk dekat dengan subjek. "Memeluk bayangmu" dapat diartikan sebagai upaya untuk merasa dekat dengan seseorang, bahkan jika itu hanya dalam imajinasi.

Dalam imajinasiku yang tak lupa ramah: Penyair menutup puisi dengan menyebutkan bahwa imajinasi yang dia miliki adalah tempat yang ramah. Ini bisa diartikan sebagai tempat di mana semua perasaan dan keinginan dapat diterima tanpa batasan.

Puisi "Izinkanlah" karya Itos Akwirang menciptakan suasana yang penuh dengan rasa cinta, kehangatan, dan kerinduan. Setiap barisnya menyiratkan keintiman dan kelembutan, mengajak pembaca untuk merenung tentang makna cinta dan kenyamanan dalam keheningan. Puisi ini berhasil menggambarkan perasaan manusia dengan bahasa yang indah dan mendalam.

Itos Akwirang
Puisi: Izinkanlah
Karya: Itos Akwirang

Biodata Itos Akwirang:
  • Itos Akwirang lahir pada tanggal 11 September 2005 di Satar Ara.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Rambu Lalu LintasDari jalan ajarkanPatuhi rambu lalu lintasSebab patuhiLancar jalanBegitu pun hidupPatuhi rambu-rambu pengatur hidupAgamaSebab patuhi ajarannyaIkhlas jadi ibadahHid…
  • Tentang SwastamitaSemburat kemerahanSwastamita tebar pesonaJarak pandang terbatas ciptakan nuansa magisSemburatmu ciptakan epikRembulan menyembul di balik mega berarakMenciptakan s…
  • Aku TanpamuAku, tanpamuButaAku, tanpamuTiada kendaliAku, tanpamuHampaSebab engkau pedomankuKitabullah, penerang menuju jalan takdirkuFajar Indah, 28 Desember 2023Analisis Puisi:Pui…
  • Tarhim, BersiaplahJemari lincah geser dan mainkan tombol keyboardTetiba suara tarhim mendayuMemanggil bersiap melangkah tempat ditujuHarap diterima segala lakuNanti dan laluKidung …
  •  GesturGerak tubuhAura wajahPandangan mataLerak kepala Posisi tanganLangkah kakiGesturmu bagian pribadimuPangkalpinang, 29 Desember 2023Analisis Puisi:Puisi "Gestur" kary…
  • Pemecah Batu GunungHilir mudik trukAngkut pecahan batu gunungDi atas bukit berbatuTerseok menanjakBawa beban perlahanRetakan ulah dinamitSerakan batu pecah berbagai ukuranLalu lala…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.