Puisi: Aku Tanpamu (Karya Ummi Sulis)

Puisi "Aku Tanpamu" menggambarkan kekosongan dan kehilangan tanpa petunjuk Tuhan, sambil menegaskan pentingnya Kitabullah sebagai pedomannya.
Aku Tanpamu


Aku, tanpamu
Buta
Aku, tanpamu
Tiada kendali
Aku, tanpamu
Hampa
Sebab engkau pedomanku
Kitabullah, penerang menuju jalan takdirku

Fajar Indah, 28 Desember 2023

Analisis Puisi:
Puisi "Aku Tanpamu" karya Ummi Sulis adalah ungkapan perasaan dalam dimensi spiritual dan ketaatan terhadap ajaran Kitabullah. Dengan penggunaan kata-kata yang sederhana, penyair berhasil menggambarkan perasaan kehilangan dan kebutuhan akan petunjuk Tuhan.

Ketergantungan dan Kehilangan: Puisi dibuka dengan serangkaian pengakuan, "Aku, tanpamu, Buta," yang mencerminkan keadaan kehilangan dan ketergantungan. Ketidakmampuan dan ketidakberdayaan tanpa petunjuk Tuhan tergambar jelas.

Tanpa Kendali dan Kehampaan: Ungkapan "Aku, tanpamu, Tiada kendali" menyoroti kekosongan dan kekacauan yang dirasakan tanpa petunjuk Tuhan. Tanpa kehadiran-Nya, kehidupan terasa tak terarah dan tanpa kendali.

Hampa dan Keperluan Akan Petunjuk: Puisi menggambarkan perasaan hampa, yang hanya dapat diatasi oleh petunjuk Tuhan. Tanpa arahan-Nya, hidup menjadi tanpa makna dan terasa sepi.

Pedoman dalam Kitabullah: Penyair menempatkan Kitabullah sebagai pedoman yang memberi arah dan penerangan. Kitabullah diakui sebagai sumber petunjuk menuju jalan takdir, menegaskan pentingnya ajaran agama sebagai panduan hidup.

Penerangan Menuju Jalan Takdir: Ungkapan "Sebab engkau pedomanku, Kitabullah, penerang menuju jalan takdirku" mencerminkan pengakuan bahwa Kitabullah bukan hanya sebagai petunjuk, tetapi juga sebagai penerang yang membimbing individu menuju takdirnya.

Bahasa yang Sederhana dan Jelas: Gaya bahasa puisi ini sederhana dan jelas. Kata-kata yang digunakan mudah dipahami, memudahkan pembaca untuk meresapi makna yang ingin disampaikan oleh penyair.

Dimensi Spiritual yang Mendalam: Puisi ini membawa pembaca ke dimensi spiritual yang mendalam, menyoroti hubungan antara ketergantungan manusia pada petunjuk Tuhan dan makna hidup yang sesungguhnya.

Panggilan untuk Refleksi dan Ketaatan: Puisi "Aku Tanpamu" dapat dianggap sebagai panggilan untuk merenungkan ketergantungan pada petunjuk Tuhan dalam menjalani kehidupan. Puisi ini menciptakan ruang untuk introspeksi diri dan kepatuhan terhadap ajaran agama.

Puisi "Aku Tanpamu" menggambarkan kekosongan dan kehilangan tanpa petunjuk Tuhan, sambil menegaskan pentingnya Kitabullah sebagai pedomannya. Dengan kata-kata yang sederhana, penyair berhasil menyampaikan pesan mendalam tentang ketergantungan spiritual dan kebutuhan akan pedoman agama dalam menjalani kehidupan.

Ummi Sulis
Puisi: Aku Tanpamu
Karya: Ummi Sulis

Biodata Ummi Sulis:
  • Ummi Sulis, perempuan yang berprofesi sebagai pendidik ini, gemar menulis sedari Sekolah Menengah. Kemampuan menulis lebih diasah ketika Covid melanda di tahun 2019 kemarin, dengan mengikuti berbagai kelas kepenulisan. Ia juga menulis beberapa buku serta menjadi admin di beberapa penerbit.
  • Ummi bisa disapa di IG dan FB dengan nama akun Ummy Sulistyowati.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.