Nama saya Lutfi Amalia Zulfa, sering dipanggil lutfi. Saya lahir pada hari Jum'at,14 Mei 2004. Silsilah sanad orang tua saya berasal dari pondok pesantren, jadi saya dari kecil hidup di pondok pesantren. Jenjang sekolah saya dari TK sampai lulus SMA pun masih dilingkungan pondok pesantren. Berawal dari TK Walisongo, umur saya waktu itu 4 tahun. Saya sekolah TK hanya 1 tahun, dilanjut dengan Sekolah Dasar, di situ saya umur 5 tahun, dikenal paling kecil sendiri, sehingga saya mengulangi kelas 1 dua kali, karena orang tua tidak tega dengan kondisi saya yaitu paling muda di kelas.
Sekolah dasar saya jadi 7 tahun. Kemudian saya dipondokkan oleh orang tua saya di tempat sama seperti orang tua saya mondok dulu.
Pondok Pesantren Walisongo adalah tempat saya menuntut ilmu agama, sosial, pengetahuan. Di sanalah tempat bersejarah saya. Saya sekolah SMP di umur 12 tahun sampai dengan 14 tahun. Di tempat yang sama saya melanjutkan SMP menjadi SMA yaitu di tempat Pondok Pesantren Walisongo, Sragen. Ketika SMP saya banyak diberi pembelajaran tentang jiwa kausalitas sebuah organisasi, mengapa tersebut? Karena di pondok saya itu pondok yang modern dan sangat bagus dalam pengelola organisasi.
Umur saya masuk SMA 15 tahun sampai dengan 17 tahun. Di waktu ini saya mencoba mulai mengikuti beberapa organisasi, dan di waktu ini saya diajak teman saya untuk mengikuti program hafalan Qur'an dan sampai sekarang, seketika kuliah masih proses dalam menghafal Al-Qur'an. Ketika saya memulai program ini, organisasi yang saya ikuti sebelumnya saya tinggalkan untuk mengikuti program ini, di sisi lain juga orang-orang di sekitar sangat mendukung dengan hal yang saya lakukan saat itu.
Kemudian ketika saya lulus sekolah jenjang SMA, saya diarahkan oleh Gus saya untuk tidak kuliah terlebih dahulu untuk fokus dengan hafalan, belajar agama, dan belajar mempersiapkan kuliah.
Di waktu senggang saya selama 1 tahun, saya belajar banyak dari kakak tingkat saya yang sedang kuliah. Selain itu saya diarahkan untuk masuk UNS saja, karena banyak lulusan dari pondok saya yang masuk ke sana, jadi efisiensi bisa kumpul-kumpul dengan alumni pondok lebih gampang, walaupun di kampus.
Di tengah perjalanan saya belajar, saya diarahkan untuk nantinya ketika memilih jurusan masuk ke Pendidikan saja, karena nantinya ketika saya lulus kuliah, saya akan berkehidupan di pondok, sedangkan bayak peluang kerja di pondok adalah seorang guru, dan lebih efektifnya menjadi seorang guru, orang tua pun saya setuju dengan profesi guru nantinya.
Masa pendaftaran mahasiswa baru pun dibuka, saya dan teman-teman saya serempak mengikuti pembelajaran UTBK di pondok. Saya dan teman-teman pun serempak memilih UNS dengan jalur yang sama. Kemudian hari H datang untuk mengerjakan soal-soal UTBK. Pada akhirnya ketika pengumuman hanya 1 teman saja yang diterima dengan jalur UTBK. Tidak berakhir di situ, saya dan 5 teman saya mengikuti jalur mandiri. Dan hasil dari ujian mandiri tersebut meloloskan kami untuk masuk ke UNS.
Akhirnya saya dan beberapa teman saya memutuskan untuk bareng dalam satu kos. Sampai sekarang, saya dan teman-teman saya masih bareng. Kegiatan saya di kos pun berjalan efektif hampir sama dengan di pondok. Jadi saya Senin sampai dengan Jum'at di kos, dan Sabtu sampai Minggu kembali ke pondok untuk muroja'ah pelajaran dan mempererat tali hubungan antara saya dengan pondok.
Biodata Penulis:
Lutfi Amalia Zulfa saat ini aktif sebagai mahasiswa FKIP di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.