Susu adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar susu (mammae) baik pada induk maupun ambing hewan. Air Susu Ibu biasa disebut dengan ASI, namun susu hewani atau susu formula pengganti ASI disebut dengan ASI pengganti atau PASI. Umumnya berasal dari hewan peliharaan seperti sapi, kerbau, kambing, unta, dan kuda.
Yoghurt merupakan minuman sehat yang terbuat dari susu fermentasi. Yoghurt mengandung bakteri yang sangat bermanfaat seperti Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus, dan Streptococcus thermophilus. Yoghurt sangat baik untuk kesehatan Anda.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari susu murni, susu skim, susu murni, dan biji Yoghurt cair. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat produksi Yoghurt dan alat analisis kimia (kandungan protein dan asam laktat). konten), analisis fisik, yaitu analisis. Stimulasi sensorik penelitian ini bersifat eksperimental dan melibatkan produksi Yoghurt dari berbagai jenis susu dan lokasi budidaya yang berbeda. Yoghurt merupakan produk fermentasi susu yang dihasilkan oleh aksi bakteri asam laktat (BAL).
Menurut Astawan (2008), Yoghurt memiliki banyak manfaat bagi tubuh, antara lain mengatur saluran pencernaan, melawan diare dan kanker, meningkatkan pertumbuhan, mendukung pasien intoleransi laktosa, dan mengatur kadar kolesterol darah. Yoghurt memiliki ciri khas seperti rasa asam dan kental sehingga sebagian orang kurang menyukainya.
Perlu adanya diversifikasi produksi Yoghurt, yaitu dengan menghasilkan produk Yoghurt yang tidak terlalu asam dengan menghentikan waktu fermentasi pada tingkat keasaman yang diinginkan dan konsistensinya tidak terlalu kental (cair) agar mudah dalam produksinya minuman tersebut biasa disebut Yoghurt.
- Pasteurisasi susu dalam beaker glass pada suhu 61-630C selama 15 menit. Pasteurisasi ini bertujuan untuk membunuh bakteri patogen dan mempersiapkan media tumbuh yang sesuai bagi bakteri starter. Turunkan suhu sampa 430C yang merupakan suhu optimum bagi pertumbuhan bakteri starter.
- Inokulasikan starter sebanyak 6 ml dari volume bahan baku 1 liter, lalu aduk hingga tercampur rata.
- Tambahkan larutan gula 6% ke dalam beaker glass, kemudian aduk hingga rata.
- Setelah itu, tutup beaker glass menggunakan plastic wrap, lalu bungkus dengan koran agar tidak terkena sinar matahari.
- Diamkan selam 24 jam. Setelah menjadi Yoghurt lakukan uji organoleptik pada tiap minggu selama 3 minggu.
Senyawa ini dihasilkan dari laktosa oleh bakteri Streptococcus thermophillis. Ini juga diproduksi oleh beberapa strain bakteri Lactobacillus bulgaricus.
Menurut Helferrich dan Westhoff (1980), asam laktat terbentuk selama proses fermentasi sebagai hasil metabolisme laktosa susu menjadi glukosa atau galaktosa-6-fosfat oleh bakteri starter. Glukosa kemudian diubah menjadi laktat melalui rantai glikolitik siklus Krebs.
Efek lain dari proses fermentasi adalah protein dalam susu terpecah dan susu menjadi mengental. Produk akhirnya terasa asam dan kaya, dan merupakan bahan dasar yang sempurna untuk Yoghurt. Bakteri ini menyebabkan proses fermentasi pada susu, mengubah laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
Meskipun proses fermentasi terjadi dalam kondisi anaerobik, prosesnya tidak melibatkan serangkaian transfer elektron yang dikatalisis oleh enzim di dalam membran sel. Aroma dan rasa Yoghurt dipengaruhi oleh adanya senyawa tertentu pada Yoghurt, seperti: Asetaldehida, Diasetil, Asam asetat, dan asam lainnya terdapat dalam jumlah sedikit.
Yoghurt merupakan minuman hasil pengolahan susu yang telah diinokulasikan dengan bakteri. Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopilus akan memicu proses fermentasi dari susu, mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Penambahan gula pada Yoghurt bertujuan untuk menambah rasa dan aroma serta memperpanjang daya tahan.
Ronny Ardeyanto lahir pada tanggal 22 November 2003 di Klaten. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa, Prodi Teknologi Hasil Pertanian, di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.