Dalam kehidupan yang serba sibuk dan digital saat ini, sering kali kita terjebak dalam peran sebagai pendengar yang setia tanpa memberikan ruang bagi suara dan perasaan kita sendiri. Namun, sebagai manusia sosial, saling membutuhkan, tidak akan bisa hidup sebatang kara dan tentunya harus ada timbal balik yang diberikan satu sama lain, kita juga memiliki kebutuhan untuk diekspresikan dan didengarkan.
Tapi, kenyataannya tidak sedikit dari mereka masih kurang paham akan makhluk sosial. Mereka hanya mau didengarkan tanpa mau memberikan feedback-nya. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi pentingnya menemukan keseimbangan dalam hubungan sosial, menghargai diri sendiri sebagai pendengar dan pembicara.
Kita akan mengulik terlebih dahulu tentang kodrat manusia sebagai makhluk sosial, di mana merujuk pada sifat dasar manusia yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi, berhubungan, dan hidup dalam komunitas.
Manusia adalah spesies yang sangat sosial, yang berarti kita secara alami cenderung mencari hubungan dengan orang lain. Ada beberapa alasan mengapa manusia memiliki kodrat sosial, di mana manusia adalah makhluk yang saling membutuhkan. Kita bergantung satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosional, dan sosial kita. Kita membutuhkan interaksi dengan orang lain untuk bertahan hidup dan berkembang.
Hubungan sosial membantu membentuk identitas dan kepribadian kita. Melalui interaksi dengan orang lain, kita belajar tentang diri kita sendiri, nilai-nilai kita, dan bagaimana kita berhubungan dengan dunia di sekitar kita.
Hubungan sosial membantu membentuk siapa kita sebagai individu. Hubungan sosial memberikan dukungan emosional yang penting bagi kesejahteraan kita. Kita mencari dukungan, persahabatan, dan cinta dari orang-orang di sekitar kita.
![]() |
| sumber gambar: Rencanamu.id |
Interaksi sosial yang positif dapat memberikan rasa keamanan, kebahagiaan, dan kenyamanan. Melalui interaksi dengan orang lain, kita belajar dan tumbuh sebagai individu. Kita berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide dengan orang lain.
Hubungan sosial memungkinkan kita untuk belajar dari perspektif orang lain, memperluas pemahaman kita, dan mengembangkan keterampilan sosial.
Manusia adalah makhluk yang hidup dalam masyarakat yang kompleks. Hubungan sosial memungkinkan kita untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat, berkontribusi, dan membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan orang lain.
Kita tahu bahwa setiap orang mempunyai kesibukan masing-masing. Apalagi di dunia saat ini yang serba digital, sering kali kita merasa terjebak dalam kehidupan yang begitu padat sehingga melupakan apa kodrat kita sebagai manusia.
Hubungan sosial yang sehat melibatkan timbal balik antara pendengar dan pembicara. Ketika tidak ada salah satunya tidak akan tercipta hubungan sosial yang sehat. Semisal, kita kehilangan diri sendiri karena kita hanya dengan kodrat kita sebagai pendengar.
Saya akan berbagi sedikit pengalaman pribadi tentang bagaimana saya terjebak menjadi seorang pendengar yang setia, sampai saya lupa bahwa saya juga manusia yang butuh untuk didengarkan. Saya masih ingat betul saat itu, ketika saya begitu sibuk mendengarkan cerita teman saya. Selain saya mendengar dengan baik juga berusaha memberikan solusi yang pas untuk masalahnya.
Masalah yang diceritakan tidak hanya sekedar cerita biasa, tetapi cerita beratnya juga dia ceritakan. Mungkin dia tidak punya tempat untuk cerita, jadi dia berusaha untuk terbuka kepada saya. Tanpa saya sadari, karena sudah tenggelam dalam cerita dia. Ternyata saya juga punya cerita yang butuh dikeluarkan dari benak ini, diungkapkan luap-luap dari mulut kecil ini. Lupa bahwa saya juga butuh memberikan ruang bagi suara, cerita, dan perasaan ini. Pada akhirnya, saya merasa kehilangan diri sendiri.
Sangat penting kita memberikan ruang bagi suara dan perasaan kita sendiri. Berbagi cerita dan pengalaman, mencoba untuk terbuka dengan lingkungan juga termasuk bagian penting dari menjaga keseimbangan dalam hubungan sosial, yaitu sebagai kodrat manusia.
Berbagi cerita dan pengalaman dengan orang lain dapat memperkuat hubungan sosial dan membantu kita menjaga keseimbangan dalam kehidupan kita. Penting bagi kita untuk merasa didengar dan dihargai.
Dengan berbagi cerita dan pengalaman, kita dapat memperluas pemahaman kita tentang dunia dan memperkaya perspektif kita. Ini juga dapat membantu kita membangun hubungan yang lebih dalam dengan orang lain, karena mereka dapat memahami dan menghargai pengalaman kita.
Selain itu, dengan terbuka berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, kita dapat menciptakan ruang yang aman untuk berbicara tentang perasaan kita. Ini dapat membantu kita mengatasi stres, kecemasan, atau masalah emosional lainnya.
Dalam hubungan yang sehat, saling mendengarkan dan menghargai perasaan satu sama lain adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan kedekatan. Namun, penting juga untuk diingat bahwa dalam berbagi cerita dan pengalaman, kita harus tetap menghormati privasi dan batasan orang lain.
Kita perlu memastikan bahwa kita memberikan ruang bagi orang lain untuk berbicara dan berbagi juga.
Tidak ada yang salah ketika kita mau mendengarkan cerita orang lain, itu artinya kita membangun dan memiliki hubungan interpersonal yang baik. Tetapi, akan salah ketika kita tidak mau terbuka terhadap diri sendiri, tidak mau memberikan ruang dan tetap sesuai porsinya.
Biodata Penulis:
Arganesta Ayu Andarini saat ini ia aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
