Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada yang menerima dengan ikhlas kekurangan yang dimiliki, ada juga yang belum bisa menerima kekurangan tersebut.
Bagi yang sudah menerima kekurangan pada diri masing-masing, akan menjadikan kekurangan itu sebagai perisai diri. Namun lain halnya bagi yang belum bisa menerima kekurangan pada diri masing-masing, hal itu dapat menjadi kelemahan pada diri.
Selain itu pula, kehidupan dapat berjalan tidak lancar. Akan ada rasa tidak percaya diri dan merasa tidak pantas berada di antara orang-orang sekitar. Apalagi jika menggeluti media sosial dan kekurangan itu dijadikan bahan olok-olokan. Kekurangan berupa fisik, materi, ataupun tingkat kecerdasan. Perkara tersebut memicu terjadinya perundungan.
Perundungan tidak hanya bersifat lisan, namun bisa juga bersifat tulisan. Tidak hanya di dunia nyata, namun perundungan dapat juga terjadi di dunia maya, misalnya pada media sosial. Kita tidak percaya diri dengan mengunggah wajah sendiri. Karena adanya komentar-komentar yang tidak pantas, dan perundungan.
Terkadang orang yang berkomentar negatif, sering kali tidak sadar bahwa itu menyakiti perasaan orang yang dikomentari. Dalam pikiran orang yang berkomentar seperti itu, kalimat-kalimat menjatuhkan yang mereka tulis, semata-mata hanya sebuah tulisan biasa. Namun lain halnya bagi yang dikomentar.
Bahkan ada yang sampai bunuh diri karena perundungan, tidak tahan dengan komentar-komentar buruk yang diberikan. Ratusan hingga jutaan orang memiliki rasa tidak percaya diri, entah itu akan membunuh mental atau malah sebaliknya.
Dampak perundungan sangat besar bagi kehidupan seseorang. Kita sangat perlu menghindari perilaku perundungan yang dapat merugikan orang lain. Bahkan beberapa kasus perundungan yang dilakukan di media sosial, juga bumerang ke diri sendiri.
Maka dari itu, untuk menghindari dampak negatif untuk diri sendiri maupun orang lain, kita hendaklah membuang perilaku-perilaku buruk. Ubah komentar yang negatif menjadi positif. Karena tanpa disadari, komentar yang positif dapat mengalirkan energi yang positif pula.
Tidak ada yang tahu, kehidupan berat seperti apa yang sudah dilalui setiap orang. Rasa sakit seperti apa yang dipendam, dan pemikiran seperti apa yang dijadikan prinsip. Sebagai sesama manusia, kita tidak pantas untuk menghakimi orang lain dengan pemikiran sendiri. Setiap orang memiliki hak atas hidupnya masing-masing. Memiliki hak untuk mencapai tujuannya masing-masing.
Dalam pencapaian tujuan itu, kita membutuhkan dukungan bukan hinaan. Pernahkah terlintas di pikiran kita bahwasanya komentar yang positif dengan memberi dukungan dan semangat dapat menyelamatkan mental seseorang? Menyelamatkan nyawa seseorang? Serta menyelamatkan hidup seseorang? Apabila awalnya merasa tidak percaya diri, dengan bantuan dukungan yang positif dapat membuang rasa tidak percaya diri tersebut.
Misal apabila ada seseorang memiliki berat badan yang berlebihan, lalu mengunggah foto di media sosial, mungkin kita ingin berkomentar dengan maksud yang baik, contoh "Kegendutan, dietlah!"
Mungkin kita memiliki tujuan agar orang tersebut diet, cuma penyampaian bahasanya yang salah sehingga berdampak negatif. Kalimat tersebut dapat diubah menjadi hal yang positif seperi, "Wah kamu sudah cantik, akan tetapi demi kesehatan diri kamu ayo diperhatikan lagi pola makannya. Jangan makan berlebihan ya, nggak sehat nanti".
Orang yang menerima komentar tersebut akan merasa bahwa komentar kita tersebut bentuk rasa peduli akan dirinya, karna ada sangkut pautnya dengan kesehatan.
Bisa jadi juga ketika orang yang jerawatan mengunggah foto di akun sosmednya, lalu mendapat komentar hinaan dan cacian. Kita bisa memberi dukungan dengan berkomentar, "Kamu cantik dengan versi diri kamu sendiri. Jangan dengarin kata orang yang menjatuhkan kamu ya. Semangat", atau dapat memberi komentar "Cantik tidak hanya perihal fisik, namun hati dan kecerdasan juga memberi penilaian cantik bagi perempuan. Semangat".
Ketika yang memiliki akun membaca komentar-komentar tersebut, membuat dirinya berpikir bahwa cantik tidak selalu tentang fisik. Bisa menaikkan nilai diri dengan kecerdasan dan hati yang baik. Membuang rasa tidak percaya diri terhadap wajah yang jerawatan itu.
Komentar-komentar yang positif sangat diperlukan oleh setiap orang. Bukan komentar yang negatif, yang menjatuhkan sehingga menimbulkan perilaku perundungan. Komentar yang baik, yang mendukung, sudah menyelamatkan jiwa-jiwa yang tengah diselimuti rasa tidak percaya diri, menyelamatkan jiwa-jiwa yang kelam.
Zaman sekarang, komentar positif mendapatkan apresiasi yang baik dari orang-orang yang membacanya. Komentar negatif juga masih marak terjadi di media sosial, dan menimbulkan pro kontra di dalamnya.
Terlepas dari komentar yang baik dan buruk, kita sebagai orang yang bijak, hendaklah bijak juga dalam berkomentar di media sosial. Karena tidak semua komentar negatif dianggap sepele. Ada yang bisa menjerumuskan ke dalam masalah dan ada yang membahayakan orang lain.
Untuk orang yang baik, tetaplah menjadi orang yang bijak dalam kehidupan. Bijak dalam berpikir, dan berperilaku.