Era sekarang ini banyak orang sudah membuka mata terhadap kesehatan mental pada remaja. Banyaknya kasus tentang kesehatan mental yang baru terjadi membuat kita harus aware tentang kesehatan mental.
Kesehatan mental pada remaja sangatlah penting. kesehatan mental remaja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tekanan akademik, hubungan keluarga, hubungan sosial, dan perubahan fisik dan emosional yang dialami remaja.
Untuk mengurangi terganggunya kesehatan mental pada remaja dapat dilakukan dengan mulai memberi apresiasi kecil, menanyakan kabar, sebab dukungan dari orang dan lingkungan sekitar baik dari keluarga maupun sosial.
Media sosial juga memiliki dampak terhadap kesehatan mental remaja. Media sosial memiliki pengaruh yang kompleks terhadap kesehatan mental remaja. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat meningkatkan risiko gangguan mental pada remaja, seperti depresi, kecemasan, dan stres.
Namun, penggunaan media sosial yang bijak juga dapat memberikan dampak positif, seperti menjadi alat motivasi dalam mencapai gaya hidup sehat. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk menggunakan media sosial dengan bijak, membatasi waktu penggunaan, dan mencari kegiatan positif di luar media sosial untuk menjaga kesehatan mental mereka. Di sinilah peran orang tua untuk sering mengawasi para anaknya dalam bermain media sosial.
Untuk menjaga kesehatan mental remaja, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua dan remaja itu sendiri. Cara efektif untuk menjaga kesehatan mental remaja yaitu:
- Memvalidasi dan mengatasi perasaan negatif dengan dorongan anak untuk membagikan perasaannya dan meluangkan waktu untuk memberikan dukungan pada anak, katakan hal positif pada diri sendiri dan fokus pada satu hal pada satu waktu.
- Menjaga pola pikir positif, menghindari pikiran negatif yang dapat memicu perasaan cemas atau depresi.
- Batasi penggunaan media sosial, pembatasan penggunaan media sosial yang berlebihan, karena dapat mempengaruhi kesehatan mental.
- Lakukan aktivitas bersama, luangkan waktu bersama remaja untuk melakukan hal-hal yang dapat membantu mengatasi dan mengelola stres, seperti berolahraga, berjalan-jalan, melakukan kreativitas seni, dan membuat jurnal.
- Melakukan pola hidup sehat, mencoba tidur pada waktu yang teratur setiap hari, hindari bermain gadget sebelum waktu tidur, batasi minuman berkafein untuk pagi hari, makan makanan sehat, dan berolahraga.
- Belajar keterampilan mandiri, mencoba mengekspresikan diri, mencintai diri sendiri, dan membayangkan keterampilan mandiri.
- Mengajarkan kesehatan mental, berbicara tentang kesehatan mental dengan orang tua dan mencari saran dari psikolog anak untuk membantu menjaga kesehatan mental remaja.
Dengan menerapkan cara tersebut, remaja dapat menjaga kesehatan mental dan mencegah gangguan mental yang mungkin terjadi. Kesehatan mental sangat penting bukan hanya pada remaja tapi juga pada orang dewasa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga dengan baik kesehatan mental kita.
Studi oleh Brown et al. (2018) menyoroti bahwa dukungan sosial, terutama dari lingkungan keluarga, dapat berperan penting dalam menjaga kesehatan mental remaja. Memberikan apresiasi kecil dan menanyakan kabar secara teratur merupakan tindakan sederhana namun efektif yang dapat meningkatkan perasaan diperhatikan dan dicintai oleh remaja. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami pentingnya peran mereka dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak mereka.
Selain itu, literatur psikologi menyatakan bahwa terapi kognitif perilaku (CBT) dapat menjadi pendekatan yang efektif dalam mengatasi pikiran negatif dan perasaan cemas pada remaja.
Dengan menerapkan teknik CBT, remaja dapat belajar mengenali pola pikir negatif dan mengubahnya menjadi pola pikir yang lebih positif dan konstruktif.
Penelitian terbaru oleh Twenge et al. (2021) menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan, terutama pada malam hari, dapat berkontribusi pada gangguan tidur pada remaja. Oleh karena itu, mengatur waktu penggunaan media sosial, terutama sebelum tidur, dapat menjadi langkah penting dalam menjaga keseimbangan mental dan fisik pada remaja.
Selanjutnya, kolaborasi antara sekolah dan orang tua juga merupakan aspek krusial dalam upaya menjaga kesehatan mental remaja. Penerapan program-program pendidikan yang memfokuskan pada kesehatan mental, seperti pelatihan keterampilan koping dan pemahaman emosi, dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung kesejahteraan mental.
Dengan berbagai upaya yang diambil secara bersama-sama oleh orang tua, sekolah, dan masyarakat, diharapkan dapat terwujudnya generasi remaja yang memiliki kesehatan mental yang kuat dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan baik.
Melalui pemahaman, dukungan, dan pendekatan yang holistik, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan positif bagi kesehatan mental remaja.
Kegiatan fisik teratur memiliki dampak positif yang signifikan pada kesehatan mental remaja. Berolahraga tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga dapat meningkatkan produksi endorfin, hormon kebahagiaan, yang dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Oleh karena itu, mendorong remaja untuk terlibat dalam aktivitas fisik dapat menjadi strategi yang efektif dalam merawat kesehatan mental mereka.
Penting juga untuk mengakui bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan preferensi yang unik dalam menjaga kesehatan mental. Sebagian remaja mungkin merasa terbantu dengan terapi individu, sedangkan yang lain mungkin merasa lebih nyaman berpartisipasi dalam kelompok dukungan.
Dukungan orang tua dan fasilitas aksesibilitas berbagai bentuk bantuan kesehatan mental dapat memastikan bahwa remaja memiliki sumber daya yang diperlukan untuk mengelola tantangan mental mereka.
Penting untuk memahami bahwa perubahan dalam kesehatan mental remaja dapat menjadi suatu proses yang berkelanjutan. Maka dari itu, komunikasi terbuka antara orang tua dan remaja sangat penting. Memberikan ruang bagi remaja untuk berbicara tentang perasaan mereka, tantangan yang mereka hadapi, dan aspirasi mereka dapat membantu membangun hubungan yang kuat dan memastikan bahwa mereka merasa didukung dalam perjalanan perkembangan mereka.
Dalam upaya menjaga kesehatan mental remaja, perlu juga untuk menyadari bahwa tidak ada pendekatan satu ukuran untuk semua. Setiap remaja memiliki kebutuhan dan tantangan unik, dan pendekatan yang holistik dan terpadu yang melibatkan berbagai elemen, seperti pendidikan, lingkungan sosial, dan dukungan emosional, dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap risiko gangguan mental dan meningkatkan kualitas hidup remaja secara keseluruhan.
Biodata Penulis:
Nabila Fatihatun Nasyifa lahir pada tanggal 17 Maret 2005 di Karanganyar.