Menggali Kekuatan Kejujuran dalam Dunia Kerja dan Usaha

Seorang pekerja yang jujur tentu akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari pemberi kerja atau atasannya dalam melakukan lebih banyak ....

Jujur adalah sifat yang sangat mulia dan juga merupakan sikap yang luhur baik menurut pandangan agama ataupun pandangan manusia pada umumnya. Jujur juga merupakan perkataan dan perilaku yang benar, polos, apa adanya, tidak dibuat-buat, tidak berdusta, tidak menipu ataupun mengelabui orang lain, tidak mengambil hak milik orang lain, tidak merugikan orang lain. Kejujuran dapat diibarat logam mulia yang tidak pernah berkarat dan bagaikan mata uang yang laku dan berharga di mana-mana.

Dalam dunia kerja dan usaha, bersikap jujur harus diberlakukan kepada siapa saja, tidak hanya dilakukan terhadap pelanggan atau pembeli saja, tapi juga diberlakukan pada semua mitra usahanya maupun kepada karyawannya. Perlu disadari bahwa dengan adanya bantuan tenaga dari karyawan tersebut maka beban pekerjaannya akan terkurangi dan beban yang ditanggung juga akan berkurang. Sebagai imbalannya, maka karyawan tersebut akan mendapatkan upah atau gaji. Dalam hal pemberian upah tersebut kita juga harus bersikap jujur dalam hal pemberian upah yang sesuai dengan nilai, beban kerja dan waktu yang telah disepakati. Nilai nominal upah tersebut tidak boleh dicurangi.

Seorang pekerja yang jujur akan mengerjakan pekerjaannya dengan jujur dan penuh tanggung jawab, mengerjakan semua tanggungannya sesuai dengan perjanjian kerjanya, tidak mengurangi, baik secara kuantitas maupun kualitas, bahkan bisa melebihi dari target yang sudah dijanjikan, sehingga hasil pekerjaan bisa melebihi dari apa yang diharapkan oleh atasannya. Sikap jujur seorang karyawan kepada atasan, di antaranya yaitu; jujur dalam mengerjakan sebuah pekerjaan atau tugas lain yang diberikan oleh majikan/atasan. Jika diberi tugas, dikerjakan dengan sebaik-baiknya bahkan yang terbaik yang bisa dilakukan, diselesaikan sesuai dengan janji tanggal atau jeda waktu yang telah ditentukan.

Manfaat Kejujuran

1. Mudah Dipercaya Orang Lain

Perilaku jujur tidak hanya bisa meningkatkan rasa percaya diri, tetapi juga dapat dengan mudah mendapatkan kepercayaan orang lain. Orang yang tidak memiliki sikap jujur tentu akan ada banyak kebenaran yang disembunyikan. Hal inilah yang membuat orang lain selalu diselimuti rasa curiga dan ketidak-percayaan kepadanya.

Kejujuran di dunia kerja dapat mengurangi konflik dan meminimalkan ketegangan di tempat kerja. Karyawan yang jujur cenderung lebih dihormati dan dihargai oleh rekan kerja dan atasan, yang dapat berkontribusi pada perkembangan karir jangka panjang.

2. Mudah Memiliki Network/Teman yang Baik

Karakter jujur akan memudahkan orang sangat mudah dalam memiliki banyak teman. Hal ini tak lain karena dengan bersikap jujur, maka segala perkataan dan tingkah laku pun bisa dipercaya oleh orang lain.

Logam Mulia dalam Karir

Pebisnis yang berkarakter jujur akan lebih mudah mendapatkan order dari pelanggannya, akan mudah mendapatkan mitra bisnis yang akan membantu memperbesar usahanya. Hal ini karena pebisnis yang jujur tidak akan membuat siapapun yang bermitra ketakutan karena ditipu, dicurangi dan lain- lain.

Seorang pekerja yang jujur tentu akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari pemberi kerja atau atasannya dalam melakukan lebih banyak pekerjaan, lebih besar tanggungjawab yang berarti pula mudah mendapatkan promosi atau peningkatan jabatan karena kejujuran yang dia miliki.

3. Mendapatkan Ketentraman Hidup

Karakter jujur akan membuat orang mendapatkan ketentraman hidup, tidak ada kesalahan yang dilakukan ataupun disembunyikan, tidak ada kebenaran yang diselewengkan, tidak merugikan orang lain, tidak menipu orang lain, tidak menghianati diri, harta dan harga diri orang lain, sehingga hidupnya akan terbebas dari kekangan dan ketakutan akan kesalahan yang sudah dilakukan.

Praktik Kejujuran di Dunia Kerja dan Usaha

1. Disiplin (Waktu, Peraturan, Perjanjian)

Disiplin waktu adalah hal yang cukup sulit dilakukan banyak orang, padahal perbuatan tersebut merupakan satu di antara contoh perilaku jujur. Masuk dan pulang kerja tepat waktu adalah tindakan disiplin waktu yang harus diterapkan agar menjadi kebiasaan baik.

Disiplin menyerahkan hasil pekerjaan tepat waktu dan tidak melewati deadline juga merupakan salah satu kejujuran. Memiliki kedisiplinan waktu dapat meningkatkan kepuasan rekan kerja dan atasan terhadap pekerjaan yang dilakukan, disiplin waktu sangat membantu dalam pertumbuhan karir seseorang dan pertumbuhan perusahaan.

Apabila pekerja dan pemberi kerja sama-sama disiplin dalam menetapi peraturan dan perjanjian, maka semua pihak akan tenang dalam menjalankan kegiatan dan melaksanakan tanggungjawabnya, karena semua sudah berjalan sesuai dengan realnya, sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

2. Bertanggung Jawab dan Melakukan yang Terbaik pada Tugas

Bertanggung jawab kepada beban pekerjaan yang ditugaskan kepadanya serta melakukan yang terbaik pada pekerjaannya adalah bentuk kejujuran. Tidak mengerjakan tanggung jawabnya dengan asal asalan, yang pada akhirnya akan memberikan hasil pekerjaan yang tidak maksimal, tidak berhasil memberikan kepuasan dan kebanggaan kepada majikan/ atasannya.

Apabila masing-masing pihak pekerja dan pemberi kerja sudah sama-sama melakukan yang terbaik maka pada akhirnya semua pihak akan teruntungkan, pekerja akan terus mendapatkan kesempatan kerja bahkan potensi promosi dan upah yang lebih besar, sementara pemberi kerja akan mendapatkan hasil kerja yang baik yang memungkinkan usahanya menjadi lebih besar dan lebih berhasil.

3. Tidak Korupsi

Tidak menaikkan harga, tidak memanipulasi data/angka yang bertujuan mengambil hak milik orang lain. Salah satu perilaku jujur yang paling penting adalah tidak mengakui atau mengambil hak milik orang lain, tidak mencuri, tidak meminjam barang orang lain tanpa izin, mengembalikan hutang tepat pada waktunya, tidak memalsu data, tidak menaikkan harga, tidak merekayasa data keuangan/transaksi keuangan/laporan keuangan bertujuan memanipulasi data untuk kepentingan sendiri merugikan mitra kerjanya atau orang lain.

4. Mengakui Kesalahan

Berani mengakui kesalahan yang diperbuat, tidak menyalah-nyalahkan orang lain, tidak mencari kambing hitam, tidak sibuk mencari alasan yang dibuat-buat untuk membenarkan kesalahan yang dibuat adalah bentuk praktik kejujuran yang mendasar.

Berani mengakui kesalahan, kemudian memberikan komitmen agar tidak membuat kesalahan yang sama, akan membuat orang itu lebih maju dan berkembang di kemudian hari, karena dia telah belajar dari kesalahan yang telah dibuat sehingga di kemudian hari dia akan melakukan dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya.

Kejujuran adalah inti dari integritas dan kualitas karakter seseorang, memainkan peran krusial dalam membentuk hubungan yang kuat dan saling percaya dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya di dunia kerja. Dengan bersikap jujur, seseorang menciptakan fondasi yang kokoh untuk kepercayaan, memungkinkannya untuk menjalin hubungan interpersonal yang mendalam dan produktif.

Dalam setiap tugas dan tanggung jawabnya, kejujuran memastikan bahwa individu tersebut bertindak dengan integritas, tanggung jawab, dan dedikasi, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan efisien.

Biodata Penulis:
Karunia Akbar saat ini ia aktif sebagai mahasiswi di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.