Ketika malam hari, saya sering mendengar suara orang sedang bertelepon. Bahkan sampai paginya mereka masih saja berbicara di telepon. Itulah yang sedang marak terjadi di kalangan anak muda saat ini. Mereka biasa menyebutnya dengan sleep call.
Apa itu Sleep Call?
Istilah sleep call sudah tidak asing bagi pasangan yang sedang dilanda kasmaran. Tak hanya pasangan yang sedang dilanda kasmaran saja, seseorang yang sedang PDKT, ataupun suami-istri yang terpaksa berjauhan karena suatu hal juga bisa melakukan sleep call.
Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, sleep call berarti panggilan tidur. Namun, bisa juga diartikan sebagai telepon pengantar tidur atau sebelum tidur. Sleep call adalah suatu kegiatan menelepon yang biasanya dilakukan hingga tertidur.
Aktivitas ini menjadi aktivitas rutin yang dilakukan untuk bertukar cerita sebelum tidur. Panggilan telepon itu biasanya tidak dimatikan hingga pagi tiba. Tidak hanya telepon via suara, sleep call juga dapat dilakukan dalam bentuk panggilan video atau video call.
Sumber gambar: alodokter.com |
Fenomena Sleep Call di Kalangan Remaja
Fenomena sleep call ini terjadi terutama pada pasangan yang sedang menjalin hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR). Namun tak jarang pasangan yang tidak menjalin hubungan jarak jauh juga melakukan sleep call.
Meski terlihat merepotkan atau membosankan, namun nyatanya kegiatan ini disukai banyak pasangan karena dapat mengobati rasa rindu. Ketika tidak bisa tertidur, suara pasangan dapat membuat kita menjadi lebih tenang. Hal ini juga merupakan komitmen antar sesama di dalam suatu hubungan.
Pernah ada pasangan yang bahkan marah jika tidak melakukan sleep call untuk satu malam saja. Kebiasaan ini menimbulkan kecenderungan untuk selalu melakukan sleep call.
Meskipun aktivitas sleep call ini terdengar begitu manis dan romantis, sleep call juga tentunya membawa dampak yang buruk bagi kesehatan. Apalagi jika sleep call dilakukan secara terus-menerus.
Efek bagi Kesehatan Otak
Salah satu efek yang paling berbahaya adalah terganggunya kesehatan otak. Ketika melakukan sleep call pastinya handphone akan diletakkan di dekat telinga dan di sebelah bantal.
Radiasi yang dipancarkan oleh ponsel dapat mempengaruhi kesehatan tubuh kita, meskipun efek tersebut tidak kita rasakan saat itu juga, namun jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus selama bertahun-tahun dampak buruknya pun akan muncul.
Paparan radiasi dari handphone dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak karena gelombang elektromagnetik mudah menembus ke otak, dengan rusaknya sel-sel otak akan dapat meningkatkan risiko terjangkitnya berbagai jenis penyakit seperti Tumor Otak, Alzheimer, Autism, masalah pada perilaku.
Beberapa studi epidemiologi menyatakan bahwa penggunaan handphone secara berlebih rentan mengakibatkan gangguan kesehatan antara lain seperti Sakit Kepala, Kelelahan, Gangguan Konsentrasi, Sulit Tidur, Masalah Pendengaran dan masih banyak lagi gangguan-gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh handphone.
Tak hanya terganggunya kesehatan otak, kebiasaan sleep call yang tidak mudah dihentikan ini, dapat menyebabkan kecanduan. Sehingga jika menjadikan sleep call sebagai rutinitas, akan sulit untuk menghentikan kebiasaan itu. Ketika sehari saja tidak melakukan sleep call bisa saja kita tidak bisa tertidur dan menyebabkan terganggunya pola tidur kita.
***
Meskipun sulit untuk dilakukan, mengurangi kebiasaan sleep call ini perlu dilakukan untuk menghindari efek negatif seperti terganggunya kesehatan otak. Jadi, masih memilih sleep call daripada menjaga kesehatan otak? Yuk kurangi durasi sleep call-mu dengan pasanganmu. Besok pagi bisa telepon lagi kok!
Referensi: yankes.kemkes.go.id
Biodata Penulis:
Aisyah Putri Eranda lahir pada tanggal 2 November 2005.