Insecure: Salah Satu Faktor Pendorong Gen Z Depresi?

Insecure bisa terjadi di dalam suatu hubungan, pekerjaan, maupun terhadap gambaran diri sendiri. Orang yang insecure biasanya mereka sering ...

Istilah insecure sering kita dengar terutama di kalangan Generasi Z atau yang lebih akrab disapa Gen Z. Gen Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1997 sampai dengan tahun 2012. Gen Z memiliki ciri khas yang membedakannya dari generasi sebelumnya yaitu cenderung tertarik pada teknologi, memiliki fleksibilitas, kecerdasan, serta toleransi terhadap perbedaan budaya. Mereka terhubung secara global dan memiliki jaringan yang kuat di dunia maya.

Sedangkan insecure sendiri merupakan perasaan tidak aman, seorang individu merasa tidak percaya diri, takut, cemas dan lainnya akan suatu hal yang dipicu oleh rasa tidak puas dan tidak yakin akan kapasitas diri sendiri.

Insecure bisa terjadi di dalam suatu hubungan, pekerjaan, maupun terhadap gambaran diri sendiri. Orang yang insecure biasanya mereka sering menanyakan pendapat orang lain tentang dirinya, membandingkan dirinya dengan orang lain, tidak mau keluar dari zona nyaman, merasa rendah diri dan terdapat rasa cemburu, was-was serta tidak aman dalam dirinya.

Hal-hal seperti ini biasanya terjadi karena mereka pernah merasakan kegagalan ataupun karena mereka pernah mendapatkan anggapan dan penilaian yang kurang baik dari orang lain. Insecure juga bisa disebabkan karena adanya pengalaman yang traumatis pada seseorang, mendapatkan pola asuh yang tidak tepat dari orang tua, serta sifat perfeksionis yang dimilikinya.

Akibatnya, mereka yang insecure akan sering merasa iri, memiliki rasa percaya diri yang rendah, cenderung menarik diri dari lingkungan, bergantung pada orang lain, takut terhadap penolakan, ingin selalu terlihat sempurna, dan stress bahkan bisa berujung depresi.

Insecure
sumber gambar: lpmsigma.com

Seperti halnya dengan yang sedang dialami oleh para Gen Z, terutama dengan adanya perkembangan teknologi, yang mana terdapat kemudahan akses ke segala arah semakin meningkat sehingga saat ini banyak Gen Z yang insecure karena sering menemui individu lain di sosial media yang memiliki fisik lebih sempurna dari diri mereka dan mulai membandingkan fisik mereka dengan fisik orang tersebut. Hal ini membuat Gen Z merasa tidak percaya diri dan menuntut dirinya untuk selalu tampil sempurna ketika bertemu banyak orang karena standar kecantikan fisik yang dia buat sendiri.

Sebenarnya, insecure merupakan hal yang normal terjadi di setiap individu, tetapi jika rasa insecure itu sudah berlebihan maka akan berdampak buruk bagi kesehatan mental maupun kepribadian individu tersebut, bahkan bisa menyebabkan depresi atau hal-hal yang tidak diinginkan, seperti bunuh diri.

Banyak hal yang bisa dilakukan oleh Gen Z maupun orang yang sedang insecure untuk menghindari rasa insecure yang berlebihan yaitu dengan cara banyak bersyukur, mulai belajar menerima dan mencintai diri sendiri, sering melakukan afirmasi positif kepada diri sendiri, berhenti menyalahkan diri sendiri, tidak membandingkan diri dengan orang lain, menghindari orang-orang yang membuat insecure, fokus dengan apa yang membuat bahagia, serta meluangkan waktu dengan orang-orang yang tulus.

Apalagi sebagai seorang muslim, kita sudah seharusnya mencintai diri sendiri dan tidak merasa insecure. Dalam Q.S At-Tin ayat 4, Allah SWT telah berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Dan dalam Q.S Yunus ayat 44, Allah SWT juga menjelaskan “Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikitpun, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri,”.

Jadi, tidak ada alasan lagi untuk insecure karena kita berharga dan telah diciptakan dengan sempurna oleh-Nya. 

Winandita Amelia Douryat

Biodata Penulis:

Winandita Amelia Douryat lahir pada tanggal 19 September 2004 di Pacitan.

© Sepenuhnya. All rights reserved.