Hijab is The Most Beautiful Thing for Muslimah

Allah memerintahkan kita untuk menutup aurat bukan semata-mata untuk mengekang kita, namun untuk menjaga kita dari segala bentuk kejahatan yang ...

Sejak zaman Nabi Adam, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kita untuk menutup aurat, baik laki-laki dan perempuan. Dalam konteks tubuh, penulis Zaitunah Subhan dalam buku Al-Qur'an dan Perempuan menyebut 'aurat berarti celah, kekurangan, atau anggota tubuh yang memalukan jika terlihat. Sebab itu celah yang terbuka itu harus ditutup. Sementara secara istilah, aurat disebut sebagai sesuatu yang diharamkan oleh Allah untuk memperlihatkannya di depan orang yang tidak halal melihatnya.

Allah memerintahkan kita untuk menutup aurat bukan semata-mata untuk mengekang kita, namun untuk menjaga kita dari segala bentuk kejahatan yang ditimbulkan oleh nafsu belaka. Baik laki-laki maupun perempuan punya aurat yang harus ditutup. Namun bagi perempuan lebih banyak aurat yang harus ditutup karena perempuan adalah makhluk yang paling istimewa.

Walaupun begitu, pada zaman sekarang masih banyak perempuan yang mengumbar auratnya. Mereka menggunakan pakaian yang minim dan membentuk lekuk tubuh dan tidak sedikit dari mereka yang apabila dinasihati malah membantah dan menolak dengan alasan apabila mereka menutup auratnya mereka akan terlihat tidak cantik. Pada perempuan yang sangat terlihat saat menutup aurat dan sekaligus menjadi identitasnya sebagai seorang muslimah adalah menutup kepala dengan menggunakan hijab.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Q.S Al-Ahzab ayat 59, “Wahai Nabi (Muhammad), katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin supaya mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Allah Mqha Pengampun lagi Maha Penyayang”. 

Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan kita untuk memakai jilbab sampai ke seluruh tubuh dan Allah juga berkata bahwa hijab adalah identitas seorang muslimah. Waktu saya pertama kali tahu ayat ini, saya sangat merasa kagum sekaligus sangat senang. Karena entah mengapa saya merasakan kasih sayang Allah kepada kita para perempuan dan sangat ingin menjaga kita dari perbuatan yang tidak baik. Masyaallah sekali, melihat Allah sebegitunya memuliakan seorang perempuan.

Hijab is The Most Beautiful Thing for Muslimah

Namun mengapa pada zaman sekarang masih banyak perempuan yang tidak menutup auratnya? Apabila ditanya seperti itu pasti akan muncul berbagai macam jawaban. Mulai dari yang belum siap, masih ingin tampil dengan rambut indahnya, masih sayang kalau harus menutup rambutnya, ada juga yang tadinya sudah memakai hijab namun karena paksaan pada saat dewasa justru melepas hijabnya, dan ada yang tidak memakai hijab karena tuntutan pekerjaan yang tidak mengizinkannya untuk memakai hijab.

Saya mengambil cerita yang saya dapatkan ketika berbincang dengan salah satu teman saya yang belum menggunakan hijab. Pada saat itu dia bercerita bahwa pada saat SMP dia menggunakan hijab, namun saat itu dia dipaksa dan ada salah satu temannya yang menyuruh dia memakai hijab namun dengan menggunakan ancaman dan perkataan yang kurang baik. Alhasil selama SMP dia menggunakan hijab hanya karena tuntutan sekolah dan pada saat sekarang dia tidak menggunakan hijab.

Dia juga menambahkan sebenarnya dia juga ingin menggunakan, namun harus benar-benar dari hatinya dan menunggu perilakunya juga baik karena dia ingin pada saat memakai hijab dia sudah dalam keadaan yang benar-benar “bersih”.

Lalu dia bertanya kepada saya bagaimana tanggapan saya mengenai hal itu. Saya pun menanggapinya. Saya juga tidak setuju dengan perilaku temannya itu karena seharusnya untuk dia yang sudah berhijab bisa mengajak temannya yang belum berhijab dengan perkataan yang lembut dan bersikap sabar. 

Apabila dia menggunakan ancaman-ancaman seperti, “kalau kamu tidak memakai hijab kamu bisa masuk neraka lho.”, “kalau kamu tidak memakai hijab ayahmu bisa masuk neraka karena kamu lho.” Sebenarnya ucapan itu ada benarnya, namun apabila kalimat itu kamu ucapkan kepada orang yang baru belajar pasti terkesan kurang nyaman didengarnya.

Lalu saya menanggapi kalimat “berhijab tunggu perilakunya benar-benar baik dan dalam keadaan yang benar-benar ‘bersih’.” Sejujurnya saya kurang setuju dengan kalimat ini karena sebaik apapun seorang manusia mau dia ustadz, ustadzah, kyai, pasti pernah melakukan dosa. Jadi kalau kamu menunggu itu pasti tidak akan pernah terjadi. Coba ubah mindset-mu bahwa orang yang sudah berhijab itu pasti suci, karena mereka berhijab untuk menjalankan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. 

Saya juga pernah membaca kalimat, hijab dan perilaku seseorang adalah dua hal yang berbeda. Apabila seorang perempuan yang berhijab melakukan perbuatan dosa yang harusnya disalahkan adalah perilakunya bukan hijabnya. Setelah itu saya bertanya kepada teman saya, “kamu pernah ada keinginan untuk berhijab?”.

Dia menjawab, “pernah, namun karena pikiran jelek itu aku jadi mengurungkan niat.”

Lalu saya berkata kepada dia, “kalau nanti kamu ada keinginan lagi untuk berhijab, dicoba dulu saja, kalau pikiran negatif itu datang lagi coba tutup telinga dan abaikan. Karena kalau terus-menerus kamu dengarkan kamu tidak akan pernah mau untuk memakai hijab.” Dia pun menggangguk dan saya memberikannya semangat dan berkata akan membantunya apabila dia ingin berhijab.

Berhijab itu adalah salah satu hal yang paling saya syukuri. Banyak hal baik yang datang saat saya memutuskan untuk berhijab. Dengan berhijab saya lebih merasa aman saat di luar karena saya telah menutup aurat saya. Apabila sudah menggunakan hijab yang menutup dada, pastinya merasa kurang nyaman apabila mengenakan pakaian yang melekuk tubuh.

Maka dari itu semenjak saya berhijab saya mengusahakan menggunakan pakaian yang longgar. Dengan pakaian seperti itu juga membuat saya merasa lebih dihormati terutama pada saat ada laki-laki. Jadi buat teman-teman, yuk mulai belajar untuk menggunakan hijab dan menggunakan pakaian yang longgar, ya!

Biodata Penulis:

Zalwa Amalia lahir pada tanggal 9 April 2005 di Bekasi. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

© Sepenuhnya. All rights reserved.