Dari anak SMA yang beralih menjadi mahasiswa pasti banyak hal-hal yang harus dipilih. Salah satunya adalah memilih untuk laju atau ngekos. Mungkin bagi mahasiswa yang diterima di universitas yang berada di luar daerahnya pasti memilih untuk ngekos. Tidak mungkin kan kalau mereka akan laju? Pasti membutuhkan waktu berjam-jam.
Lalu bagaimana dengan mahasiswa yang rumahnya masih di daerah universitas tersebut? Sebagian besar mahasiswa tersebut memilih untuk laju. Selain rumahnya tidak begitu jauh, apabila kita memilih laju mungkin kita bisa lebih hemat biaya.
Kalian tahu nggak sih apa itu laju? Laju itu kita berangkat dari rumah menuju tempat tujuan kita untuk melakukan sebuah kegiatan dan ketika kegiatan tersebut selesai kita akan kembali lagi ke rumah.
Biasanya laju dilakukan oleh mahasiswa yang rumahnya tidak terlalu jauh, mahasiswa yang tidak dibolehkan kedua orang tuanya untuk ngekos, dan mahasiswa yang menghemat biaya.
Banyak yang bertanya apa nggak capai kalau laju 45 menit? Ya, jelas capai, tapi mungkin bagi kaum laju itu menjadi makanan sehari-hari. Memang, awalnya sangat terasa capai, tapi kita ingat kata Fiersa Besari "seiring waktu, kita akan terbiasa untuk biasa saja."
Mahasiswa laju juga seperti mahasiswa lainnya yang ingin berjuang untuk mendapatkan ilmu. Yang dirasakan mahasiswa laju itu sebenarnya ada enaknya ada apesnya. Nah, apa aja sih yang dirasakan mahasiswa laju?
1. Terjebak Macet
Bagi mahasiswa laju, mungkin hal ini akan ditemukan di setiap harinya. Terjebak macet adalah hal yang wajar, karena kita melewati jalan raya yang berada di daerah kota yang pastinya banyak pengemudi lain yang juga akan menuju ke tempat tujuannya.
Semisal kita berangkat pagi, pasti jalan raya tersebut sangat amat macet, karena banyak orang tua yang mengantar anaknya ke sekolah, banyak orang yang akan pergi bekerja, mahasiswa yang akan kuliah, semua menjadi satu ada di jalan raya.
Lalu apa solusinya? Kita bisa mencari alternatif lain selain jalan utama.
2. Kepanasan dan Kehujanan
Mahasiswa laju pasti sering mengeluh tentang ini. Kepanasan dan kehujanan juga sudah menjadi makanan sehari-hari bagi mahasiswa laju. Jangan lupa untuk selalu membawa jaket, masker dan sarung tangan.
Jaket bisa melindungi tubuh kita dari panas, makter bisa melindungi saluran pernafasan kita, banyaknya debu dan polusi itu sangat tidak baik untuk kesehatan, dan pakai sarung tangan agar tangan kita tidak belang.
Jangan lupa jika musim hujan untuk selalu membawa jas hujan.
3. Di Prank Dosen
Tidak jadi kelas itu sudah jadi hal wajar dalam dunia perkuliahan. Bagi anak kos mungkin tidak terlalu bermasalah, karena semisal kelasnya tidak jadi mereka bisa balik ke kos. Tapi mahasiswa laju? Hanya bisa tersenyum dan meratapi nasib.
Apalagi kalau sehari cuma ada satu matkul dan ketika sudah sampai di kampus dosennya ternyata tidak bisa mengajar karena ada urusan yang mendadak. Bagaimana pendapat kalian? Kalau permasalahan ini mungkin solusinya langsung pulang ke rumah untuk tidur dan me-recharge energi kembali.
4. Bingung Mau Menunggu Kelas Setelahnya Dimana
Kelas di perkuliahan biasanya memiliki jeda, biasanya jedanya itu sekitar 1-2 jam. Nah, kalau jadi mahasiswa kos kan enak, bisa tidur dulu di kosnya. Tapi kalau mahasiswa laju? Bingungkan mau ke mana.
Salah satu solusinya itu kita harus berteman dengan teman yang ngekos, jadi semisal ada jeda kelas kita bisa numpang ke kosnya dan kalaupun itu diizinkan, kalau tidak ya kita harus cari tempat lain. Contohnya di masjid, ataupun di kantin.
5. Capai Karena Melakukan Perjalanan yang Jauh
Capai? Pasti semua mahasiswa juga bakal merasakan hal yang sama. Namun mahasiswa laju mungkin lebih terasa capainya, tidak hanya jauhnya perjalanan yang kita tempuh, tapi ketika sudah sampai di rumah masih ada tanggung jawab berupa tugas yang harus kita selesaikan.
Coba bayangkan, ketika kita kelas dari pagi sampai sore menjelang malam, dan ketika sampai di rumah kita masih memikirkan tugas, padahal hari selanjutnya juga ada kelas di jam pagi. Mau mengeluh pun juga tidak akan mengubah apapun.
6. Bingung Mau Berangkat Jam Berapa
Hal ini akan terjadi ketika belum ada konfirmasi dari pihak dosennya, apakah jadi kelas atau tidak. Ketika dosen belum konfirmasi, kita sebagai mahasiswa laju, akan bingung dan munculah beberapa pertanyaan.
Misalnya: mau berangkat atau enggak? Kalau mau berangkat enaknya berangkat jam berapa? kalau semisal enggak berangkat, terus tiba-tiba dosennya konfirmasi kalau jadi kelas, kita gimana? Padahal kita butuh waktu yang lumayan lama untuk perjalanan.
Kemudian muncul lagi pertanyaan kalau semisal kita berangkat, tiba-tiba nggak jadi kelas itu gimana? Banyak banget pertanyaan yang muncul yang mungkin akan menjadi pikiran bagi mahasiswa laju. Dan untuk memilih keputusan tersebut kita harus mempertimbangkan dengan baik.
7. Bisa Bertemu Keluarga Setiap Hari
Dalam hal ini yang bisa merasakan hanyalah mahasiswa laju, mahasiswa kos tidak bisa bertemu dengan keluarganya setiap hari secara langsung, namun mahasiswa kos bisa bertemu dengan keluarganya lewat video call.
Nah, enaknya jadi mahasiswa laju tuh di sini. Bagiku bertemu dengan keluarga itu adalah obat dari segala capai. Kita juga bisa bercerita tentang apa yang kita lakukan tadi kepada keluarga, kita juga tidak perlu mikir nanti malam mau makan apa ya? Karena di rumah sudah ada masakan ibu, masakan yang paling enak sedunia.
Sebagai mahasiswa laju kita harus bisa menjaga kesehatan kita juga ya. Karena perjalanan yang ditempuh cukup jauh dan bisa menguras tenaga hanya untuk perjalanannya. Tetap semangat untuk mahasiswa laju!
Biodata Penulis:
Imelda Dhisy Predita lahir pada tanggal 25 Maret 2005 di Boyolali. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.