Ekstrovert Juga Boleh Capai: Antara Keceriaan dan Ketergantungan Sosial

Orang ekstrovert cenderung cerewet karena ia merasa lebih mudah untuk mengutarakan apa yang ingin dibicarakannya. Ada juga orang ekstrovert yang ...

Orang yang memiliki kepribadian ekstrovert dikenal sebagai orang yang mudah bergaul, bersosialisasi, dan menyesuaikan diri di lingkungan baru. Seorang ekstrovert biasanya lebih bersemangat ketika melakukan suatu kegiatan dengan banyak orang.

Entah mengapa seorang ekstrovert cenderung tidak bisa menghabiskan atau menikmati waktunya sendiri, ia akan merasa bosan ketika waktunya tidak dihabiskan dengan orang lain. Oleh karena itu, seorang ekstrovert lebih ceria dan mudah memiliki banyak teman.

Orang ekstrovert cenderung cerewet karena ia merasa lebih mudah untuk mengutarakan apa yang ingin dibicarakannya. Ada juga orang ekstrovert yang lebih mementingkan permasalahan orang lain dengan tujuan ingin memberikan dukungan, dorongan, pemahaman, dan hiburan kepadanya, bahkan banyak ekstrovert yang mendapatkan julukan “si pendengar yang baik” karena dapat dilihat dari sikapnya dalam menanggapi cerita tersebut. Dengan julukan tersebut diyakini bahwa orang ekstrovert merupakan orang cerewet tetapi cerewetnya itu yang berfaedah memberikan nasihat atau juga memberikan solusi kepada permasalahan orang lain.

Dengan sifat lebih percaya diri untuk memberikan perhatian kepada orang lain ini memiliki sisi positif untuk keberlangsungan relasi pertemanan. Ia menjadi pembawa suasana ramai dan pengisi kekosongan maupun penengah suasana kecanggungan. Namun, dengan sifat ekstrovert ini terkadang juga dapat membuat orang merasa kesal dengan diri sendiri karena ia memiliki kecenderungan memprioritaskan orang lain tanpa memikirkan masalah apa yang sedang dialaminya sendiri. Tidak heran ketika di kemudian hari orang ekstrovert bisa tiba-tiba diam seribu bahasa karena tenaganya sudah terkuras digunakan secara powerfull.

Pribadi ekstrovert maupun introvert pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Masing-masing pribadi tidaklah sempurna, akan tetapi ada kelebihan dan kekurangan yang saling melengkapi sehingga dapat terbentuklah manusia dengan karakter yang berbeda beda.

Ekstrovert Juga Boleh Capai

Perbedaan karakter manusia ini menjadi sebuah tantangan untuk kita agar bisa menghadapinya dan menyesuaikan diri dalam membentuk sebuah hubungan sosial.

Kelebihan Orang Ekstrovert

Seorang ekstrovert memiliki kepercayaan yang tinggi dalam berkomunikasi sehingga memudahkan untuk bergaul dan mendapatkan banyak teman.

Antusiasnya yang tinggi membuatnya menjadi seorang yang optimis dan tidak mudah menyerah dari berbagai keadaan. Hal ini pun mendukung fakta bahwa seorang ekstrovert dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.

Bahkan, orang ekstrovert juga sering menjadi pusat perhatian karena dapat menciptakan suasana yang ceria dan tidak canggung.

Secara garis besar, seorang ekstrovert banyak disukai orang karena kecenderungannya untuk selalu terus terang, jujur, dapat melihat sisi terbaik orang lain, berkarisma, dan kreatif.

Keaktifan orang ekstrovert juga dapat menginspirasi orang lain untuk bangkit dan berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi serta menjadi lebih terorganisir dalam memanajemen waktu.

Kekurangan Orang Ekstrovert

Orang ekstrovert terkadang juga terlalu impulsif dalam berkomunikasi sehingga mengakibatkan banyak pembicaraan yang secara gamblang diucapkan tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi di akhir pembicaraan.

Ada juga yang merasa tidak nyaman dengan kehadiran ekstrovert yang terlalu antusias mencari perhatian secara tidak jelas atau biasa dikenal “caper” hanya cari perhatian saja.

Orang ekstrovert cenderung tidak menyadari kecerobohan yang telah diperbuat yang nyatanya dapat merugikan dirinya sendiri.

Keantusiasan seorang ekstrovert dapat terkuras dengan cepat karena terlalu digunakan untuk kepentingan umum dan melupakan kepentingan pribadinya sendiri. Hal ini dapat menimbulkan stres yang membuat sikap seorang ekstrovert secara tiba tiba berubah menjadi tidak mood, diam termenung, dan sedih hingga menangis karena terlalu lelah dengan kebiasaannya.

Ciri-Ciri Orang Ekstrovert

  1. Mereka lebih suka dan merasa nyaman berada di keramaian;
  2. Mudah mengutarakan sesuatu secara terus terang;
  3. Mempunyai kepercayaan diri yang kuat dalam melakukan segala hal;
  4. Dapat menyesuaikan diri kapanpun dan di manapun kamu berada;
  5. Lebih ceria dan memiliki banyak teman;
  6. Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi saat menemukan hal yang baru;
  7. Cepat merasa bosan ketika menghabiskan waktu sendiri.

Nah, ternyata kelebihan seorang ekstrovert lebih banyak daripada kekurangannya. Hal ini membuktikan bahwa seorang ekstrovert memang dengan mudahnya memiliki teman. Kemanapun ia pergi dapat dengan mudah menarik perhatian orang lain.

Namun, pada dasarnya masing-masing pribadi manusia pasti memiliki sifat pembawaan yang membuat dirinya tidak selalu bersikap secara terbuka dengan orang lain, ada di waktu tertentu ia harus bersikap aktif maupun bersikap pasif.

Kepribadian ekstrovert juga bisa berubah menjadi pribadi yang ambivert bahkan juga bisa berubah menjadi introvert dikarenakan suatu hal tertentu yang entah mereka mempunyai kenangan masa lalu atau masa kini yang dapat menimbulkan perasaan trauma, tidak nyaman, atau memang sudah capek menjadi pribadi ekstrovert.

Kepribadian manusia itu labil, jadi ketika mereka ingin mengubahnya pun tidak menjadi masalah, karena sejatinya setiap manusia berhak untuk mengubah identitas dirinya sendiri untuk menjadi manusia yang seperti apa, memiliki sifat yang bagaimana, dan bisa mengubah kepribadiannya saat di kondisi apapun.

Berikut ini beberapa faktor yang dapat memengaruhi seorang berkepribadian ekstrovert menjadi berubah, di antaranya sebagai berikut:

1. Faktor Keluarga

Keluarga merupakan faktor internal utama yang dapat membuat orang secara tiba tiba mengubah kepribadiannya. Masalah keluarga seperti broken home, masalah perekonomian, dan masalah kekerasan berupa tekanan dari anggota keluarga dapat menimbulkan rasa takut yang berlebihan ketika berada di lingkungan luar.

Hal ini mendorong seorang anak menjadi lebih pendiam serta tidak berani mengungkapkan apa yang dirasakannya.

2. Faktor Lingkungan

Dunia semakin rapuh ketika melihat perkembangan generasi zaman sekarang yang menganggap bahwa pem-bully-an merupakan hal yang keren karena mereka merasa menjadi yang terkuat dan bisa melakukan penindasan kepada orang orang bawah.

Selain itu, generasi saat ini juga dengan mudahnya dapat memanfaatkan orang lain secara berlebihan tanpa merasa bersalah.

Hal-hal tersebut membuat seseorang menjadi trauma dan berakhir dengan terganggunya kesehatan mental sehingga kepribadiannya pun juga ikut berubah.

3. Kesehatan Mental

Seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, ketika seorang ekstrovert terganggu kesehatan mentalnya karena suatu hal yang sekiranya dapat membekas di pikiran yang membuat dirinya menjadi stress dan berakhir dengan kesehatan mental yang menurun mengakibatkan orang tersebut kurang bersinergi dalam menghadapi kegiatan sehari-harinya.

Lantas bagaimana cara mengembalikan energi seorang ekstrovert? Itulah pertanyaan yang sering muncul pada diri seorang ekstrovert. Sering kali ekstrovert sudah merasa puas ketika dirinya dapat membantu orang lain dengan kemampuannya atau juga biasa disebut happy virus bagi orang lain. Tapi sebenarnya kita juga bisa merasa capai, lelah, dan bosan dengan hal tersebut. Kita boleh sesekali menghindar dari permintaan tersebut dan ciptakanlah suasana baru untuk diri sendiri.

Setiap orang harus punya waktu untuk dirinya sendiri, sebesar apapun kepribadian ekstrovertnya ia pasti pernah mempunyai kehidupan yang ingin dirasakannya sendiri. Oleh karena itu ketika kita yang sebagai ekstrovert merasa capai dengan energi sosialnya, berilah waktu untuk beraktivitas secara mandiri seperti healing, menjelajah alam, menghadiri konser, memasak makanan kesukaan, serta melakukan hobi lain yang dapat meningkatkan mood dan energi kita.

Biodata Penulis:

Ulfah Farida lahir pada tanggal 26 Juni 2005 di Purworejo. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa, Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.