Beauty Privilege, Haruskah Kita Peduli?

Beauty Privilege adalah keuntungan umum dalam hidup yang dimiliki ketika seseorang memiliki penampilan yang menarik secara fisik dibandingkan ...

Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk paling sempurna dari makhluk lainya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS At-Tin ayat 4 yang artinya "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."

Namun terlepas dari hal itu terdapat stigma di masyarakat bahwa cantik itu segalanya. Dalam lingkup lingkungan terdapat perbedaan perlakuan yang terjadi. Perempuan memang tidak lepas dari kecantikan itu sendiri yang menjadikan cantik adalah suatu hal yang diimpikan oleh banyak perempuan di sana. Bagi masyarakat cantik itu Privilege.

Privilege itu sendiri dapat didefinisikan sebagai keuntungan atas orang karena nilai sosial yang dianggap berasal dari karakteristik tertentu seseorang.

Paradigma di luar sana mengaitkannya penampilan fisik dari seseorang seperti dari warna kulit, badan yang indah, rambut yang bagus dan masih banyak lagi. Istilah ini disebut dengan Beauty Privilege. Kalian pasti tidak asing lagi dengan istilah Beauty Privilege, bukan?

Beauty Privilege adalah keuntungan umum dalam hidup yang dimiliki ketika seseorang memiliki penampilan yang menarik secara fisik dibandingkan individu lainnya. Beauty Privilege memang menguntungkan beberapa pihak namun adanya Beauty Privilege justru membuat beberapa individu kehilangan kepercayaan dirinya dalam lingkup tersebut.

Seseorang yang mempunyai tubuh yang bagus dan wajah rupawan akan mendapatkan respon yang baik dilingkup masyarakat. Bagi sebagian besar, cantik itu didefinisikan pada standar harus putih, tinggi dan kurus.

"Coba kamu kurusan dikit, pasti cantik."

"Coba aja kalau kamu putih, pasti cantik."

Selain dalam masyarakat, Beauty Privilege juga terkadang terjadi dalam suatu hubungan, lingkup kerja. Apabila seseorang yang berparas cantik berpotensi untuk mendapatkan perlakuan yang baik oleh pasangannya seperti dipublish di media.

Beauty Privilege, Haruskah Kita Peduli

Di lingkup kerja apabila seseorang memiliki wajah yang Good Looking memungkinkan seseorang untuk diterima dalam suatu instansi. Pelamar yang memiliki wajah Good Looking tersebut memungkinkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan dengan cepat.

Terlihat tidak adil, bukan? Dan menjadi potensi kesenjangan perlakuan, serta diskriminasi yang ada di lingkup masyarakat itu sendiri. Masyarakat justru akan lebih peduli kepada orang-orang yang memiliki Privilege itu sendiri.

Bagaimanapun semua orang memiliki potensi untuk menghadapi Beauty Privilege ini. Setiap perempuan itu cantik dengan porsinya masing-masing. Setiap perempuan memiliki ciri khas yang berbeda-beda yang bahkan tidak bisa ditemukan dalam individu yang lain.

Beauty Privilege yang terjadi di kalangan masyarakat mengajarkan bahwa cantik itu memang menarik, tetapi mereka yang mungkin tidak mendapatkan Privilege merasa tidak diuntungkan. Cantik atau tampan itu relatif tergantung pada selera pada setiap individu tersebut.

Love Your Self

Dari perlakuan di atas mungkin menimbulkan berkurangnya rasa percaya diri dari seseorang. Ataupun biasa disebut dengan insecure.

Insecure sendiri memiliki arti yakni perasaan ragu dan cemas serta kurangnya rasa percaya diri yang ada pada diri seseorang. Beauty Privilege juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkannya.

Seseorang Perlu Meningkatkan Rasa Syukur kepada Sang Pencipta

Perlunya rasa bersyukur dalam diri suatu individu dengan mendekatkan diri kepada Allah dan menerima kondisi yang ada serta merawatnya. Bahwa apapun yang Allah berikan kada kita merupakan sebaik-baiknya pemberian yang telah Allah berikan kepada kita. Kita sebagai manusia perlu merawat pemberian Allah yang diberikan kepada kita. Kita harus menerima apa yang Allah berikan kepada kita.

Jangan Pedulikan Omongan Orang Lain tentang Diri Kita

Terkadang kita tidak perlu mendengarkan omongan negatif orang lain tentang diri kita. Semakin kita percaya pada diri sendiri akan membuat kemajuan dalam diri kita sendiri. Kita harus ingat bahwa kita hidup itu memiliki tujuan, bukan hanya sekedar mendengarkan omongan orang lain yang tidak akan ada habisnya. Sehingga kita juga perlu mengendalikan diri dan mempunyai suatu prinsip yang kuat untuk itu. Supaya apa yang kita inginkan tidak terputus hanya karena mendapatkan perlakuan yang tidak adil maupun insecure itu sendiri.

Habiskan Waktu dengan Orang yang Tersayang

Menghabiskan waktu dengan orang yang tersayang justru memberikan dorongan emosional kepada diri individu. Yang membuatnya semakin percaya diri untuk menjalani kehidupannya .

Dengan demikian sudah sepatutnya kita untuk bersikap tidak peduli terhadap Beauty Privilege yang saat ini terjadi. Percaya pada diri sendiri bahwa kita itu cantik. Dan cantik itu tidak melulu harus putih, tinggi maupun kurus seperti yang menjadi stigma dan standar di masyarakat. Karena pada dasarnya setiap orang memiliki kecantikan berbeda-beda. Karena pada dasarnya semua manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Kita sebagai manusia tidak selayaknya mendapatkan hak istimewa bagi beberapa perempuan tertentu saja. Semua perempuan memiliki haknya untuk dihargai.

Biodata Penulis:

Icha Kurnia Ramadhani saat ini aktif sebagai mahasiswi di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

© Sepenuhnya. All rights reserved.