Antara Kepercayaan dan Keamanan: Ancaman Pertukaran Akun Media Sosial dalam Suatu Hubungan

Meski awalnya biasa saja, pasti di lubuk hati yang paling dalam setiap pasangan juga akan merasa kurang nyaman dengan bertukar akun media sosial.

Adanya teknologi yang terus berkembang membuat suatu hubungan tidak hanya terjalin di dunia nyata, saat ini telah banyak hubungan romantis yang terjalin melalui media sosial yang bentuknya hubungan ranah virtual.

Salah satu bentuk interaksi mereka sebagai pasangan yaitu dengan saling bertukar akun media sosial, hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa saling percaya terhadap pasangan dan kemauan saling bersikap terbuka terhadap pasangan.

Meski dinilai biasa saja bahkan terdengar lumrah, namun hal ini dirasa membawa dampak yang perlu diperhitungkan. Kita tahu setiap hal pasti memiliki dampak positif maupun negatif, berikut beberapa dampak negatif yang terjadi akibat pertukaran media sosial dengan pasangan.

1. Terganggunya Privasi Orang Lain

"Jika ingin berbuat rugi, maka setidaknya jangan merugikan orang lain yang tidak bersalah" quote tersebut adalah salah satu gambaran terkait kerugian terkait dampak pertukaran media sosial yang pertama.

Coba kita pikirkan, katakanlah dua orang yang menjadi pasangan bersepakat untuk bertukar akun media sosial sebagai bentuk rasa saling percaya terhadap pasangan, tanpa mereka sadari privasi orang lain yang menjadi teman atau orang yang berkepentingan melakukan komunikasi dengan salah satu pihak merasa dilanggar privasinya.

Contohnya saja dari pihak perempuan pasangan memiliki teman yang juga seorang perempuan, pihak ketiga ini mengirimkan fotonya tanpa jilbab kepada pihak pasangan wanita, hal ini dinilai hal lumrah, namun sudah lain ceritanya jika pihak pasangan bertukar akun media sosial. Tidak ada jaminan pihak laki-laki tidak membuka pesan yang ada di media sosial pihak perempuan, yang awalnya beralasan untuk saling terbuka malah merugikan orang lain.

Antara Kepercayaan dan Keamanan

Dosa hukumnya karena pihak laki-laki melihat aurat pihak ketiga meski tidak sengaja dan awal mulanya bukan niat awal melihat percakapan pasangannya dengan orang lain. Nah, hal ini perlu kita perhitungkan ya terkait dampaknya.

2. Menimbulkan Salah Paham

Bayangkan hidup lagi santai santainya tanpa masalah, tiba-tiba pasangan malah marah-marah nggak jelas bahkan mogok bicara tanpa kita tahu alasannya. Setelah ditelusuri lebih lanjut eh ketahuan si doi marah gara gara ngeliat postingan kita di-like lawan jenis, atau contoh lain adalah doi marah marah gak jelas gara-gara kita di-follow orang lain.

Nah, dengan pertukaran akun media sosial yang dinilai untuk saling terbuka malah membuat pasangan salah paham.

Hal ini memang tidak selalu terjadi tapi sering terjadi apalagi kalau doi orang yang keras kepala, posesif, dan nggak percayaan meski sudah dijelasin kalau aja mereka tadi hanya teman biasa atau bahkan orang asing yang tidak kita kenal.

3. Tidak Ada Ruang Pribadi oleh Masing-Masing Pasangan

Meski awalnya biasa saja, pasti di lubuk hati yang paling dalam setiap pasangan juga akan merasa kurang nyaman dengan bertukar akun media sosial. Alasanya yang awalnya malas bertengkar gara-gara dikira tidak terbuka, malah muncul masalah baru yaitu hal-hal yang harusnya tidak diketahui orang lain malah terbuka.

Hidup tidak melulu tentang pasangan, masih ada sekolah, pekerjaan, keluarga, pertemanan, dan hal-hal lain. Ada kalanya masalah tersebut tidak harus diketahui pasangan, misalnya saja yaitu urusan masalah pertemanan dan keluarga, mungkin di suatu ketika kita ada masalah dengan keluarga, saat itu kita bercerita kepada teman yang dirasa kita percaya dan tempat yang terbaik untuk kita mencurahkan hati, kalau ditanya kenapa tidak cerita saja kepada pasangan? Jawabannya adalah karena kadang kita malu bahkan bisa saja kita kurang nyaman ketika membicarakan hal itu dengan pasangan, makanya kita memilih sahabat untuk menjadi teman cerita.

Semua berjalan lancar dan masalah itu hanya diketahui oleh pihak pertama dan temannya, hingga kadang kita lupa untuk menghapus jejak pesan dan diketahui pasangan karena pasangan saat itu posisi melihat riwayat chat kita. Akhirnya pasangan tahu masalah kita.

Bukan bermaksud menutupi, hanya saja kadang privasi semacam itu hanya kita bagikan kepada orang yang kita rasa pas dan nyaman untuk kita berbagi cerita.

Nah, itu baru satu contoh, belum lagi masalah kerjaan dan lain-lain yang pasti butuh privasi dari orang lain.

Dari tiga contoh di atas masih banyak lagi contoh-contoh lain terkait dampak negatif bertukar akun media sosial. Menyikapi hal tersebut sebaiknya hal semacam bertukar akun media sosial tidak dilakukan, namun hal tersebut tergantung pribadi masing-masing, karena setiap keputusan ada di tangan pengguna. Tugas kita hanya mengingatkan, karena setiap manusia memiliki tugas yaitu mengingatkan setiap hamba tuhan ke jalan yang baik. Semoga dapat membantu dan menjadi pertimbangan bertukar akun media sosial kepada pasangan dan orang lain.

Diah Ayu Sumeh Rejeki

Biodata Penulis:

Diah Ayu Sumeh Rejeki lahir pada tanggal 16 Oktober 2005 di Boyolali.

© Sepenuhnya. All rights reserved.