7 Alasan Jangan Meremehkan Siswa Biasa! Mereka Lebih Cepat Sukses

Penulis tidak bisa meramal masa depan, tetapi penulis bisa menganalisis. Kira-kira angka 86% itu pas atau tidak jika dijadikan presentase ...

Di setiap menempuh pendidikan, sering kita jumpai karakteristik orang yang berbeda-beda. Kita jadi lebih mengenal orang baru, teman baru, dan kenalan baru. Nah, kalian pasti punya teman dengan kepribadian yang berbeda pula. Ada tipe-tipe ambisius, rajin, suka nge-game, wibu, pintar di bidang olahraga, dan ada juga yang biasa-biasa saja.

Mereka yang biasa-biasa saja, biasanya disebut NPC. Seperti tidak terlalu dikenal, gitu. Padahal teman-teman kalian yang biasa-biasa itu, banyak sisi-sisi yang disembunyikannya, loh.

Jadi, kayak orang misterius nggak, sih? Kalian pengen tahu, apa sih yang disembunyikan mereka-mereka yang jadi NPC ini? Sini, penulis beri tahu!

1. Diam-Diam Menyimpan Segudang Prestasi

Biasanya, tipe siswa yang biasa-biasa lebih suka menyembunyikan keberhasilannya. Sebab apabila keberhasilan itu diketahui saat awal, nantinya pujian akan terus berdatangan.

Pujian yang terlalu berlebihan itu juga tidak baik. Kesannya seperti tidak memuji, namun menjilat. Pasti ada maksud ataupun sesuatu tertentu yang diinginkan dari orang lain tersebut. Maka dari itu memujilah sesuai porsinya, ya, kawan.

Alasan Jangan Meremehkan Siswa Biasa

Nah, keberhasilan yang diketahui di awal tuh rasanya kurang menarik, kan? Seperti tidak adanya kejutan yang luar biasa dan membuat orang lain terheran-heran. Maka dari itu akan menarik jika ditampilkan di akhir. Namanya juga remaja, katanya sih ingin dipandang cupu, eh ternyata suhu.

2. Terhindar dari Problematika

Tidak seperti siswa lain yang menunjukkan potensi dan kehebohan agar dikenal. Biasanya nih, kalau jadi siswa biasa, mereka lebih cenderung untuk menghindar dari sensasi ataupun masalah.

Mereka lebih suka menjadi pengamat dari pada terjun ke dalam situasi tersebut. Sehingga, mereka memiliki kemampuan untuk menganalisis situasi dengan baik.

Hal ini juga salah satu kelebihan yang bagus untuk dimiliki siswa agar membatasi diri dari perilaku buruk. Citra diri mereka putih bersih seperti kertas tanpa coretan. Kayak nggak ada dosanya di mata publik. Padahal mah nggak tahu kalau di belakang bisa malu-maluin, wkwk.

3. Hidupnya Mulus Tanpa Hambatan

Sebagai siswa yang biasa-biasa saja nih di sekolah. Kalau saatnya masuk kelas, ya masuk. Kalau waktu istirahat ya makan, tidur, kadang juga bercanda dengan teman dekatnya.

Ingat kata Pak Jokowi, presiden kita, "saya orang biasa, makan nasi!". Termasuk siswa biasa, mereka juga menjalani kehidupan dengan damai dan tenang tentunya. Nggak jadi bulan-bulanannya guru.

Lulus pun juga tepat waktu. Namun, untuk mendapatkan itu harus tetap mengerjakan tugas sekolah. Sebab, tugas tetaplah tugas ya, kawan. Itu hal yang tidak bisa dihindari sebagai seorang siswa.

4. Orangnya Enjoy

Enjoy di sini maksudnya terbuka, ya. Tidak seperti siswa yang tipe-tipe pendiam ataupun ambisius, biasanya siswa NPC lebih ramah, alim, dan enak diajak ngobrol. Mereka bisa akrab dengan siapa saja. Siswa biasa jarang mempunyai perasaan untuk memilih-milih teman.

Setidaknya kalau kamu baik dan bermanfaat kamu pasti punya teman, kok. Bukan berarti kamu jadi dimanfaatkan, tetapi di dalam pertemanan pasti adanya saling berbagi, membantu, dan melengkapi.

5. Tahta Tertinggi di Sekolah

Anak yang rajin, pintar, dan dikenal guru mah sudah biasa. Anak jago olahraga terus dapat piala dan namanya disebut ketika upacara bendera di hari Senin juga sudah biasa. Apa kabar sama siswa-siswa yang jadi penonton? Misalnya begini, kalau tidak ada siswa-siswa biasa di suatu kelas. Pasti rasanya ada yang kurang, nggak sih?

Pernah dengar kata-kata pahlawan? Beliau mengatakan bahwa, "akan kukorbankan dirimu untuk kebahagiaan dunia."

Ibaratnya gini, wir. Kalian siswa biasa-biasa jadi batu loncatan buat naikin harga diri mereka yang ingin mencapai tujuan mereka, entah dengan mengorbankan kalian, dengan cara membuat kalian kalah dalam suatu lomba atau petisi. Nah, kalian tahu kalau mereka-mereka ini butuh siswa-siswa biasa, kan.

Jadi, buat kalian yang menyandang titel siswa biasa-biasa saja, berbanggalah! Kalian walaupun menyandang gelar tersebut, kalian tetap dibutuhkan! Kalian itu penting! Jadi jangan merasa insecure, ya, teman-teman! Ingat, kalian tidak sendirian! Mereka butuh kalian!

6. Tidak Menjadi Bahan Tandaan Guru

Kalian yang jadi siswa-siswa biasa nih ya. Pernah nggak, mencoba buat bertanya pada guru? Pernah nggak kalian membantu ketika guru membutuhkan pertolongan? Atau pernah nggak kalian membuat keonaran dengan guru BK? Sepertinya ada yang pernah dan ada juga yang belum, ya.

Ada nih, teman penulis juga siswa biasa-biasa seperti kita ini yang sering berinteraksi dengan guru. Bisa dibilang aktif, sih. Tetapi, dia masih tetap biasa-biasa, kok. Cuma, kemarin ketika daftar SNBP dia lolos di kedokteran UI.

Nah, lanjut ya? Dia aktif, nilainya ya lumayan, sekitar 9-an aja. Harusnya ya, dia lebih dikenal guru-guru nggak sih? Harusnya dia jadi top bintang sekolah nggak sih? Akan tetapi tidak seperti itu, kawan. Bahkan guru-guru nggak kenal dia, lho. Ya, ada yang kenal, ada juga yang tidak. Menurut kalian, itu tergantung gurunya nggak sih?

Nah, siswa biasa-biasa macam kita ini, kalau tidak dikenal guru lebih terhindar dari suruh-disuruh sama guru, kan? Meminimalisir juga dari padangan negatif guru ke kita. Sehingga kita aman, kawan. Walaupun kita tidak menjadi kesayangan guru, itu tidak menentukan kesuksesanmu. Dirimu aman saja sudah berpeluang sukses di masa depan.

7. Peluang Sukses 86%

Penulis tidak bisa meramal masa depan, tetapi penulis bisa menganalisis. Kira-kira angka 86% itu pas atau tidak jika dijadikan presentase keberhasilan. Namanya juga peluang, hal itu belum tentu terjadi, bukan?

Penulis akan membagikan nih contoh suksesor dari seorang yang pada masa abu-abunya juga menjadi siswa biasa saja. Ada yang kenal Bill Gates? Yap, dia adalah pencipta Microsoft. Semasa sekolah, ia hanyalah siswa biasa-biasa saja dan nilainya rata-rata. Ia tidaklah siswa yang cemerlang. Namun, ia mengejutkan dunia dengan inovasi teknologinya.

Jadi, nilai bukanlah segalanya untuk menjamin kesuksesanmu, kawan.

Itulah 7 alasan agar kamu tidak meremehkan orang lain yang terlihat biasa-biasa saja di matamu. Apa yang kamu lihat belum menjelaskan semuanya. Bisa jadi teman kamu selangkah lebih maju dari dirimu sendiri. Mulailah untuk introspeksi diri sendiri dan pahami wujud kemampuanmu. Tetap semangat dan jangan menyerah menggapai cita-cita. Salam belajar!

Biodata Penulis:

Dina Tri B. saat ini ia aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

© Sepenuhnya. All rights reserved.