Film "Bilal: A New Breed of Hero" merupakan film yang dirilis pada tahun 2015 dengan genre action, adventure, animation. Disutradarai oleh Ayman Jamal dan Khurram H. Alavi. Film ini menceritakan perjalanan hidup seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. bernama Bilal bin Rabbah, seorang budak milik bangsawan Quraisy yang ingin menjadi ksatria pemberani yang menjunjung tinggi kebenaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja ajaran agama Islam yang ada dalam film tersebut, yang dapat membantu anak muda untuk berperilaku lebih baik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu menganalisis film, mengumpulkan data, mengkaji literatur dan jurnal, serta mendokumentasikan dalam arsip.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan beberapa ajaran agama Islam dalam film ini, antara lain tidak beriman kepada tuhan selain Allah SWT., menghapuskan perbudakan, memiliki keyakinan dan cita-cita yang besar, serta mengupayakan jihad di jalan Allah SWT.
Kesimpulan penulis dari film ini adalah bahwa kita sebagai anak muda harus bisa meniru sikap Bilal bin Rabbah yang berusaha menegakkan kebenaran. Kita, sebagai penerus bangsa, harus mampu mengubah tatanan di masyarakat dan di negara menjadi lebih baik.
Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama Allah SWT. yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam agama Islam ada ajaran-ajaran yang harus pemeluknya jalani semacam ajaran yang ada dalam Rukun Iman, Rukun Islam, Ayat-Ayat Al-Qur'an, Hadits Nabi, serta lain sebagainya yang nyatanya ajaran tersebut digunakan untuk beribadah, sebab pada dasarnya manusia diciptakan untuk beribadah.
Allah SWT. berfirman dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56, "Dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku".
Sebagai umat Islam, maka wajib melakukan ajaran-ajaran yang sesuai dengan yang telah ditetapkan. Akan tetapi pada masa sekarang ini, terutama anak-anak muda, banyak sekali yang melakukan aksi yang menyimpang ajaran agama Islam. Mereka layaknya orang-orang yang kembali lagi ke zaman Jahiliyah.
Hal ini dapat dibuktikan dengan kebiasaan mereka yang melakukan zina, mabuk-mabukan, pergaulan bebas, dan lainnya yang mereka anggap sebagai tren pada saat ini. Kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut jika dibiarkan akan memungkinkan rusaknya generasi penerus bangsa dan juga akan merugikan diri mereka sendiri, bahkan juga dapat merugikan masyarakat di sekitarnya.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan cara menganalisa film, mengumpulkan data, kajian pustaka dan jurnal, serta dokumentasi sebagai arsip. Penelitian yang telah dilakukan dapat membantu para anak-anak muda untuk sadar dan dapat kembali ke jalan yang benar.
Penulis meneliti sebuah film yang berjudul "Bilal: A New Breed of Hero", yang menceritakan seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. yang bernama Bilal bin Rabbah, seorang budak yang ingin menjadi seorang kesatria.
Dalam perjalanan hidup beliau ada beberapa ajaran-ajaran agama Islam yang dapat kita lakukan. Dengan mengamalkan ajaran-ajaran dari perjalanan hidup Bilal bin Rabah dalam film "Bilal: A New Breed of Hero", penulis berharap anak-anak muda dapat mengubah kebiasaan buruknya dan dapat mengubahnya menjadi kebiasaan yang lebih baik.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan di atas, maka penulis membuat rumusan masalah seperti berikut.
- Apa yang diceritakan film "Bilal: A New Breed of Hero"?
- Apa saja ajaran agama Islam yang ada di film "Bilal: A New Breed of Hero"?
- Apa hubungan film "Bilal: A New Breed of Hero" dengan tingkah laku anak-anak muda?
Sinopsis Film Bilal: A New Breed of Hero
Film ini menceritakan perjalanan hidup seorang anak yang bernama Bilal bin Rabbah yang hidup tenang bersama ibu dan adiknya. Sampai suatu ketika datang perompak yang menghancurkan rumah dan membunuh ibunya. Kemudian Bilal dan adiknya yang bernama Ghufaira dijadikan budak oleh perompak tersebut dan dijual ke bangsawan suku Quraisy yang bernama Umayyah.
Singkat cerita ketika Bilal sudah beranjak dewasa, Bilal memperhatikan keseharian penduduk Makkah yang menyembah berhala yang dipandu oleh pemuka agama. Ketika Shafwan, anak Umayyah, mengganggu Ghufaira, Bilal membela Ghufaira dan mengalahkan Shafwan. Mendengar kabar tersebut, Umayyah marah kepada Shafwan karena membuatnya malu dan menghukum Bilal dengan mencambuknya.
Saat beranjak dewasa, Bilal mempunyai tiga teman, yaitu Saad si pemanah, Suhaib si tukang besi dan seekor kuda. Suatu hari saat Bilal sedang keluar, ia menolong seorang anak yang hampir mencuri uang persembahan. Ia tahu kalau anak itu mencurinya, dia akan dalam masalah yang besar. Dan saat itu juga ia bertemu dengan Abu Bakar, beliau berkata bahwa semua manusia itu sama derajatnya. Mendengar perkataan tersebut Bilal menjadi ragu, apakah dirinya ini seorang yang bebas?
Saat perayaan Shafwan karena keberhasilannya membuat berhala, Abu Hakan yang sebelumnya menyiksa seorang muslim yang kemudian dihentikan oleh Hamzah, mengatakan bahwa Bilal adalah pengikut Nabi Muhammad SAW. mendengar itu Bilal kemudian disiksa oleh Umayyah dengan siksaan yang berat yang kemudian Abu Bakar menebusnya dan memerdekakannya.
Setelah beberapa tahun, Bilal belajar teknik berpedang dari Hamzah dan menjadi semakin hebat. Saat berada di Madinah Bilal mendengar kabar bahwa orang-orang kafir Quraisy semakin hari semakin brutal menyiksa orang-orang muslim yang ada di Mekkah. Bilal yang khawatir akan adiknya kemudian langsung bergegas menuju ke Mekkah. Hamzah mengikuti Bilal dari belakang karena takut kalau Bilal ikut menjadi korban. Sesampainya di sana mereka berdua tidak percaya apa yang mereka lihat itu adalah Mekkah. Banyak sekali kerusakan yang diakibatkan kebrutalan kaum kafir Quraisy. Bilal menyangka bahwa adiknya telah menjadi korban dari kejadian tersebut dan kemudian menyerang pasukan kaum kafir Quraisy namun gagal.
Kemudian terjadilah Perang Uhud, antara kaum Muslimin dengan kaum kafir Quraisy yang bertempat di Bukit Uhud. Dalam perang tersebut, Umayyah selaku pemimpin kaum kafir Quraisy tewas di tangan Bilal. Perang tersebut dimenangkan oleh kaum Muslimin. Setelah perang berakhir, Bilal datang ke Mekkah untuk menemui Shafwan dengan maksud untuk membunuhnya. Namun siapa sangka, Shafwan ternyata tidak menyakiti Ghufaira sedikit pun dan mereka pun sepakat untuk berdamai. Film ini diakhiri dengan Bilal yang sedang mengumandangkan adzan di atas Ka'bah.
Ajaran Agama Islam dalam Film Bilal: A New Breed of Hero
1. Tidak Meyakini Tuhan Selain Allah SWT.
Dalam ajaran Islam, meyakini tidak ada tuhan selain Allah SWT adalah suatu kewajiban untuk seorang muslim. Karena seorang muslim pastinya mengucapkan dua kalimat syahadad untuk masuk Islam. Salah satu kalimat syahadad tersebut yaitu "Asyhadu alla Illaha Illallah" yang artinya "saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah".
Allah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 163:
وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ لَآاِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ
Artinya: Dan Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa; tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Di menit 06:03, saat Ghufaira memberikan koin kepada Bilal dan mengusulkan agar memberikannya kepada dewa sebagai persembahan agar dia terhindar dari nasib buruk. Namun, Bilal menolak dan beranggapan bahwa dewa yang dia beri persembahan tidak menyelamatkan ibunya ketika terjadi perompakan. Dan juga di menit 09:15, saat pemuka agama sedang mensugesti Bilal untuk memberikan koin sebagai persembahan, Bilal menolaknya.
Bilal masuk Islam ketika ia bertemu dengan Abu Bakar. Saat itu Bilal bertemu dengan Abu Bakar dan membicarakan kesetaraan derajat sesama manusia. Di menit 64:41 ketika Bilal sedang disiksa dengan siksaan yang begitu berat, Abu bakar menebusnya dan memerdekakannya.
2. Menghapus Perbudakan
Berdasarkan artikel yang dibuat Dhany Wahyudi, Bilal bin Rabbah menyampaikan sebuah pesan moral yang baik tentang kemanusiaan, di mana Islam memandang semua manusia memiliki hak yang sama, tidak ada kasta dan diskriminasi dalam agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad ini.
Pesan ini sudah digaungkan sejak 14 abad yang lalu, tapi buktinya hingga saat ini masih saja ada tindakan diskriminasi bernada rasis yang menimpa banyak orang dan golongan.
Islam sendiri menyatakan bahwa Tuhan tidak memandang golongan dan fisik seseorang, tapi Dia memandang amalannya. Dari sisi ini, Bilal menjadi pionir dan inspirasi bagi kaum budak di masa setelahnya untuk mendapatkan kemerdekaan (Dhany Wahyudi, 2021).
Allah SWT. sudah menjelaskan di dalam Al-Qur'an maksud diciptakannya manusia, yaitu agar manusia dapat menjadi pemimpin di bumi. Adapun dalil yaitu Q.S. Al-Baqarah ayat 30, yang berbunyi:
نُسَبِّحُ وَنَحْنُ الدِّمَاۤءَۚوَيَسْفِكُ فِيْهَا يُّفْسِدُ مَنْ فِيْهَا اَتَجْعَلُ قَالُوْٓا ۗخَلِيْفَةً الْاَرْضِ فِى جَاعِلٌ اِنِّيْ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ رَبُّكَ قَالَ وَاِذْ
تَعْلَمُوْنَ الَ مَا اَعْلَمُ اِنِّيْٓ قَالَ ۗلَكَ وَنُقَدِّسُ بِحَمْدِكَ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Dari ayat di atas sudah jelas tujuan diciptakannya manusia di bumi untuk menjadi seorang Khalifah (pemimpin), bukan untuk menjadi seorang budak.
3. Memiliki Keyakinan dan Cita-Cita yang Besar
Dalam film "Bilal: A New Breed of Hero", Bilal bin Rabbah diceritakan sebagai seorang anak yang memiliki cita-cita menjadi seorang kesatria yang menumpas segala kejahatan. Dan berkat keyakinannya dan usahanya berlatih dengan Hamzah, dirinya berhasil menjadi kesatria yang hebat.
Allah SWT. berfirman dalam Q.S. Ali Imran ayat 26:
بِيَدِكَ تَشَاۤءُۗ مَنْ وَتُذِلُّ تَشَاۤءُ مَنْ وَتُعِزُّ تَشَاۤءُۖمِمَّنْ الْمُلْكَ وَتَنْزِعُ تَشَاۤءُ مَنْ الْمُلْكَ تُؤْتِى الْمُلْكِ مٰلِكَ اللّٰهُمَّ قُلِ قَدِيْرٌ شَيْءٍ كُلِّ عَلٰى اِنَّكَ الْخَيْرُۗ
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."
Maksud dari ayat di atas adalah teruslah berusaha dan yakin apa yang kita cita-citakan, karena hanya Allah SWT. yang menghendaki apa yang kita cita-citakan akan tercapai atau tidaknya.
Menurut Yusna Hilma Sinaga, dalam artikelnya ia mengatakan bahwa umat Islam harus memiliki cita-cita yang tinggi untuk mewujudkan suatu tatanan yang baik, dan yakin apa yang dikatakan Nabi Muhammad SAW. itu adalah kebenaran mutlak. Dan harus diingat umat Islam harus memiliki cita-cita luhur, yakni akan kebenaran itu adalah benar dan kebenaran itu selalu mengalahkan kezholiman, seperti yang dilakukan oleh Bilal bin Rabbah (Yusna Hilma Sinaga, 2017).
4. Berjihad di Jalan Allah SWT.
Bilal bin Rabbah adalah sahabat Nabi Muhammad SAW. yang selalu ikut serta dalam berdakwah untuk menyebarkan agama Islam. Bilal juga sering ikut dalam perang untuk mempertahankan agama Islam dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Perang Uhud. Hal yang dilakukan Bilal tersebut adalah bentuk jihad beliau semata-mata karena Allah SWT.
Allah berfirman dalam Q.S. Al-Hajj ayat 78:
جِهَادِهٖۗ حَقَّ اللّٰهِ فِى وَجَاهِدُوْا
Artinya: Berjuanglah kamu pada (jalan) Allah dengan sebenar-benarnya.
Allah SWT. mensyariatkan jihad di jalannya dengan tujuan agar syariat Allah SWT. tegak di muka bumi dan dilaksanakan oleh manusia. Dan Allah SWT. menjanjikan hadiah yang terbaik baik orang-orang yang mau berjihad di jalannya, yaitu surga.
Hubungan Film Bilal: A New Breed of Hero dengan Tingkah Laku Anak-Anak Muda
Pada zaman sekarang ini, tingkah laku para anak-anak muda sudah mulai menyimpang dari ajaran agama Islam, seperti mabuk-mabukan, zina, pergaulan bebas, dan lain sebagainya yang sudah dianggap wajar. Hal ini sangat bertolak belakang dengan ajaran yang ada dalam film "Bilal: A New Breed of Hero".
Apa yang Bilal bin Rabbah lakukan seharusnya dapat menjadi teladan bagi kita anak-anak muda. Mulai dari perjuangan beliau dalam menghapus perbudakan, sampai jihadnya beliau di jalan Allah SWT.
Hal yang dapat dilakukan anak-anak muda untuk meneladani sikap dari Bilal bin Rabbah menurut Yeni Lesmana Dewi dalam artikelnya adalah berjihad di jalan Allah SWT. dengan cara menuntut ilmu, karena menuntut ilmu merupakan bagian dari jihad. Perihal ini sebagaimana dikemukakan oleh ulama-ulama muta'akhirin seperti Wahbaz Az-Zihaili dalam fikihnya yang terkenal Al-Fiqh wa Adilatuhu. Beliau mengungkapkan bahwa jihad dapat dilakukan dilakukan dengan cara mengajar, mendalami ajaran agama lalu mengamalkannya dan menyebarkannya. Firman Allah Perangilah orang-orang musyrik dengan harta kalian, jiwa kalian dan lisan kalian. Makna jihad dengan lisan kalian, itulah makna berjihad dengan berdakwah dengan menuntut ilmu atau melalui pendidikan (Yeni Lesmana Dewi, 2023).
Rasulullah Saw. bersabda dalam riwayat hadits Imam Thabrani:
لِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ وَتَوَاضَعُوْا اوَعَلِّمُوْ تَعَلَّمُوْا
Artinya: Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkan ilmu padamu.
Menuntut ilmu adalah bagian dari jihad, dengan menuntut ilmu Allah akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam hidup, dan menjadi jaminan dari Allah mulia dan naiknya derajat seseorang. Bahkan Allah mempermudah jalan baginya menuju surga. Perhatikan sabda Rasulullah Saw:
يقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِطَرِ وَمَنْ سَلَكَ
Artinya: Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga. (HR Bukhari dan Muslim).
Kesimpulan
Film "Bilal: A New Breed of Hero" menceritakan perjalanan hidup sahabat Nabi Muhammad SAW. yang bernama Bilal bin Rabbah, seorang budak yang menjadi seorang kesatria penegak kebenaran dan penghapus perbudakan.
Ajaran agama Islam yang dapat kita peroleh dari film ini antara lain, tidak menyakini tuhan selain Allah SWT., menghapus perbudakan, memiliki keyakinan dan cita-cita yang besar, dan berjihad di jalan Allah SWT.
Yang dapat kita lakukan sebagai anak-anak muda menurut Yeni Lesmana Dewi adalah berjihad di jalan Allah SWT. dengan cara menuntut ilmu. Karena menuntut ilmu sebagian dari jihad. Sungguhnya jika kita bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, maka kita sedang berjihad dan jika kita meninggal saat berjihad, maka surgalah yang akan kita dapatkan.
Daftar Pustaka:
- Hilma Sinaga, Yusna. 2017. "Bercita-cita dalam Ajaran Islam". https://analisadaily.com/berita/arsip/2017/1/6/294854/bercita-cita-dalam-ajaran-islam/. Diakses Tanggal 2 Desember 2023 Pukul 20.00 WIB.
- Lesmna Dewi, Yeni. 2023. "Menuntut Ilmu adalah Jihad". https://bdkpalembang.kemenag.go.id/artikel/menuntut-ilmu-adalah-jihad. Diakses Tanggal 2 Desember 2023 Pukul 21.00 WIB.
- Wahyudi, Dhany. 2021. "Sinopsis & Review Bilal: A New Breed of Hero". https://bacaterus.com/review-bilal_a-new-breed-of-hero-2015/. Diakses Tanggal 2 Desember 2023 Pukul 13.00 WIB.
Biodata Penulis:
Ilham Manziz saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.