Sukses Berbicara di Depan Publik bagi Seorang Introver

Berbicara di depan publik memang bukan perkara yang gampang. Bagi orang yang sering tampil di depan khalayak saja bisa kesulitan ketika tiba-tiba ...

Hai introver! Kepribadian yang acapkali diidentikkan dengan sifat pemalu. Bagaimana rasanya ketika diharuskan berbicara di depan banyak orang? Mungkin ada yang akan merasa panik, cemas, takut, gemetar, atau justru nyaris pingsan.

Memang benar, orang yang mengaku memiliki kepribadian introver akan lebih banyak menghadapi kesulitan ketika berhadapan dengan public speaking dibanding orang berkepribadian ekstrover. Merasa dirinya pemalu menyebabkan bertemunya dengan banyak rintangan untuk sekadar berbicara.

Namun, tahukah kamu jika sebenarnya introver dan pemalu adalah dua hal yang berbeda? Selain itu, public speaking juga tidak hanya menjadi tantangan bagi manusia berjiwa introver. Hal ini bisa dibantah sebab ada pula orang berkepribadian ekstrover yang mengalami kesulitan ketika diharuskan berbicara di hadapan publik.

Introver dan Pemalu itu Berbeda

Sekilas, introver dan pemalu terdengar seperti satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Padahal keduanya berbeda dari yang kebanyakan orang kira. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, introver diartikan sebagai kecenderungan bersikap (berbuat, bertindak) menurut pikiran sendiri tanpa menghiraukan orang lain, sementara pemalu adalah sifat yang bisa dimiliki siapa pun sekalipun dirinya tidak memiliki kepribadian introver.

"Introver dapat digambarkan sebagai seorang yang membutuhkan waktu sendirian untuk memulihkan energinya. Sedangkan orang yang pemalu adalah sosok yang sering terlalu sibuk dengan persepsi dan penilaian orang lain terhadap dirinya," jelas kepala bagian gangguan kecemasan, Impulse Control Disorders Clinic at Stanford Hospital, Dr. Elias Aboujaoude.

Seorang introver masih bisa bersosialisasi dengan banyak orang (yang biasanya terfokus pada orang-orang terdekatnya), meskipun setelahnya membutuhkan banyak waktu untuknya menyendiri demi bisa mengisi kembali energinya yang hilang.

Berbicara di Depan Publik

Berbeda dengan orang yang pemalu, mereka cenderung merasa khawatir ketika berada di tengah-tengah banyak orang sebab munculnya kekhawatiran berlebih akan pandangan orang lain terhadap dirinya.

Public Speaking

Berbicara di depan publik memang bukan perkara yang gampang. Bagi orang yang sering tampil di depan khalayak saja bisa kesulitan ketika tiba-tiba diminta melakukan kegiatan ini, apalagi bagi introver terlebih pemalu, bisa-bisa bukannya kata-kata yang keluar justru badan gemetar bak orang kelaparan.

Lantas, sebenarnya apa itu public speaking? Public speaking merupakan bentuk komunikasi berkelanjutan, melalui pesan maupun melalui lambang dengan cara interaksi dengan pembicara dan audience (David Zarefsky). Sementara mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, public speaking adalah retorika yang dapat diartikan sebagai keterampilan berbahasa. Sederhananya, public speaking adalah seni berbicara di depan publik.

Keterampilan ini memiliki banyak manfaat di kehidupan. Selain bisa menjadi pendukung karier, public speaking juga bisa meningkatkan rasa percaya diri, menumbuhkan jiwa kepemimpinan, dan lain sebagainya.

Pernahkah kamu mengagumi seseorang dengan kemampuan public speaking yang baik? Najwa Shihab contohnya. Sudah bisa dipastikan banyak orang yang kagum dengannya. Tak bisa dipungkiri, bukan hanya orang lain yang akan kagum, diri sendiri pun akan bangga jika bisa tampil percaya diri layaknya presenter ternama tersebut.

Sebelum berandai-andai menjadi seperti Mbak Nana dengan kemampuan berbicaranya, terlebih dahulu kamu harus mengetahui kiat-kiat agar public speaking-mu dapat berjalan lancar. Bukan hal instan tentunya, entah bagi pemalu, introver bahkan ekstrover sekalipun, memerlukan pembiasaan diri sebelum benar-benar menjadi ahli. Latihan dan pengalaman sangat berperan besar di dalam kesuksesan ini.

Public speaking dikatakan baik apabila apa yang ingin disampaikan dapat diterima dengan sempurna oleh audience. Hal ini tidak akan tercapai apabila demam panggung tiba-tiba menyerang, atau lebih parahnya lagi kehilangan kata-kata dan blank dengan materi yang harus disampaikan saking gugupnya.

Untuk menghindari hal tak diinginkan yang membuat kamu ingin menghilang secepatnya itu, bisa diterapkan beberapa tips berikut:

1. Kenali Diri Sendiri

Sebelum mulai menyampaikan gagasan atau mengajukan persuasi di hadapan publik, baiknya kamu mengenali terlebih dahulu diri sendiri. Tanyakan pada dirimu, hal apa yang bisa menimbulkan perasaan cemas, takut, dan rasa lain yang bisa menghambat kelancaran public speaking.

Jika takut diperhatikan banyak orang, mungkin kamu bisa mengatasinya dengan tidak menatap langsung mata mereka. Lihat rambut atau hidung, mungkin bisa membuatmu sedikit lebih tenang.

Selanjutnya, hal apa yang bisa membuatmu tenang? Dengan minum air sebelum mulai bicara? Memakan permen, pergi ke toilet, mendengarkan musik, berjalan santai, atau mengentakkan kaki kuat-kuat? Penenang tiap orang juga berbeda, jadi temukan sendiri apa yang tepat untukmu.

2. Kenali Audience

Bukan berarti kamu harus mengingat nama audience satu per satu, melainkan dengan mengetahui usia, jenis kelamin, pekerjaan, atau aspek lain, dengan tujuan agar kamu tahu bagaimana harus membawakan materimu nanti.

Jangan sampai terkesan mendikte padahal pendengarmu adalah kumpulan orang berpendidikan tinggi, atau sebaliknya menggunakan bahasa terlampau ilmiah padahal audience adalah murid sekolah dasar.

3. Latihan, Latihan dan Latihan

Bisa karena terbiasa. Mulailah berlatih di depan cermin. Selain bertingkah seolah pantulan diri adalah pendengar, dengan metode latihan ini juga bisa melihat mimik muka dan bahasa tubuh sendiri yang selanjutnya bisa terus diperbaiki.

Cobalah berbicara di depan orang terdekatmu, entah itu sahabat, pasangan, kakak, adik, orang tua atau lainnya. Jika perlu mintalah pendapat mereka tentang bagaimana penampilanmu. Ingat, jangan takut dinilai, jadikan itu sebagai sarana memperbaiki diri bukannya semakin rendah diri.

Jika memungkinkan, berlatihlah pada tempat di mana kamu akan tampil. Walakin hanya kursi kosong sebagai penonton, atau hanya ditonton teman-temanmu, cobalah untuk tampil percaya diri sebelum benar-benar memasuki acara sungguhan. Hal ini bisa membantu sebab tubuh secara otomatis akan mengenali lingkungan tempatnya tampil nanti.

4. Usir Overthinking dan Insecure

Tiap manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, jangan jadikan kekuranganmu itu sebagai penghalang untuk sukses dalam public speaking. Perlu digaris bawahi, introver bukan kekurangan melainkan kepribadian. Oleh karenanya, tak ada alasan bagi introver untuk takut mencoba.

Saat mendapatkan tugas untuk tampil di hadapan publik, artinya kamu akan menjadi fokus utama acara. Kamu adalah seorang bintang. Panggung itu milikmu. Jadilah diri sendiri, dan jangan takut dikomentari, jadikan penilaian itu sebagai sarana untuk terus berkembang, jika tidak memungkinkan cukup abaikan saja. Percayalah mereka juga sama gugupnya jika berada di posisimu. Justru jika kamu bisa berbicara dengan leluasa, banyak dari mereka yang akan bangga.

Tenang adalah kunci. Berhenti meramalkan masa depan yang bahkan entah akan terjadi atau tidak. Dibanding mengatakan, 'Aku takut, aku tidak bisa,' lebih baik ubah menjadi, 'Aku pasti bisa, semua akan baik-baik saja!' Mulai menyugesti diri dengan kata-kata yang baik, agar semua yang tubuh lakukan bisa bernilai baik pula.

5. Terima Apapun yang Terjadi, Termasuk Kegagalan

Pengalaman adalah guru terbaik. Tidak masalah jika melakukan kesalahan ketika pertama kali mencoba. Semua orang pernah mengalami kegagalan. Perasaan takut dan ragu tentunya tidak akan hilang dalam sekali embusan napas. Semuanya butuh proses dan semakin hari harus semakin diperbaiki.

6. Siapkan Materi dengan Matang

Yang namanya seni berbicara tentunya memiliki bahasan khusus. Jangan sampai menjadi tong kosong nyaring bunyinya sebab asal bicara tanpa tahu arah pembahasan yang sebenarnya. Mempersiapkan materi bisa dengan membuat catatan, menghafalkan, dan yang terpenting adalah memahami.

Kebanyakan orang mengaku puncak dari rasa panik muncul ketika materi yang mereka hafalkan tiba-tiba hilang. Sebagai solusinya, alih-alih menghafal materi, pahami saja isi di dalamnya. Ubah pembahasan dengan gaya bahasamu sendiri. Cukup menghafal poin-poin penting yang harus dan tidak bisa diubah, sebagai contoh pendapat seorang ahli. Membawa catatan kecil juga tidak masalah, bukan?

7. Perbanyak Membaca

Barangkali mengharuskan kamu melakukan public speaking secara tiba-tiba, kamu tidak akan kewalahan sebab setidaknya sudah memiliki pegangan. Entah buku, jurnal, bahkan berita sekali pun bisa menjadi materi penunjang bahasanmu nantinya.

Sebuah lukisan tak akan ada jika pelukisnya tak membuatnya. Sebuah tulisan tak akan dibukukan jika penulisnya tak pernah menuliskannya. Begitu pula yang terjadi dalam kehidupan nyata, manusia tak akan tahu sebelum dirinya mencoba. Intinya, jangan ragu untuk memulai, jangan takut untuk memperbaiki, dan jangan gamang untuk tampil berani. 

Itulah beberapa tips untuk mendukung public speaking-mu agar kamu bisa tampil ciamik. Mulailah untuk mempraktikkannya, semoga bisa sedikit membantumu mengatasi kekhawatiran akan tampil di depan banyak orang. Coba sekarang atau tidak sama sekali.

Biodata Penulis:

Imelda Avritasari. Mahasiswa Tadris Matematika UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan, yang hobinya tak jauh-jauh dari menulis cerita. Berusaha keluar dari zona nyamannya, setelah berhasil membuat belasan cerita imajinatif dalam buku antologi bersama penulis lainnya, ini adalah artikel pertamanya yang berhasil dimuat di media.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.