Bullying merupakan suatu tindakan kekerasan terhadap fisik ataupun mental. Hal ini seringkali terjadi dalam kehidupan nyata. Terutama dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Baik circle pertemanan, diskriminasi tentang kesetaraan, body shaming, dan lain-lain.
Mengapa bullying dapat terjadi? Bukankah di sekolah sudah diajarkan mengenai menghargai teman, hidup rukun, dan berbuat baik? Seringkali para peserta didik acuh tak acuh mengenai pembinaan budi pekerti ini. Serta banyak sekali sekolah yang masih kurang dalam penegakan dan pemberian pengetahuan tentang bullying.
Banyak sekali kasus tentang peserta didik ataupun anak-anak yang bunuh diri karena tidak kuat mental dan tertekan. Bukan hanya sekolah, lingkungan keluarga dan masyarakat pun berperan penting dalam kesehatan mental dan pembentukan karakter anak. Tidak dipungkiri bahwa suatu tindakan yang terjadi pada lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh.
Kasus-kasus bullying biasanya dianggap sepele oleh para orang dewasa, menganggap bahwa hal tersebut lumrah dan menganggapnya biasa saja karena masih anak-anak. Namun justru hal seperti itulah yang dapat mempengaruhi dan menjadikan timbulnya pemikiran pada anak bahwa yang dia lakukan adalah suatu bentuk yang wajar dan tidak salah. Justru tindakan tersebut akan membentuk karakter anak menjadi angkuh (tidak ingin merasa bersalah atau bertanggungjawab) dan tidak takut berbuat salah.
Bagaimana sih agar kita para orang dewasa dan anak dapat bekerjasama membentuk lingkungan yang baik dan berkualitas? Lingkungan yang baik akan berdampak pada pembentukan karakter yang baik pula. Dimana lingkungan tidak ada diskriminasi serta saling toleransi. Untuk membuat lingkungan tersebut kita harus bekerja sama antar satu sama lain, baik dari kita orang dewasa, masyarakat sekitar, sekolah, dan anak itu sendiri.
Pembentukan karakter anak sejak dini sangat dianjurkan, karena pada usia dinilah anak biasanya meniru setiap tindak dan tingkah laku orang yang di sekitarnya. Kita sebagai orang dewasa haruslah memahami bagaimana lingkungan yang baik dan cara mendidik anak. Namun anak juga harus bisa terbuka mengatakan apa yang dia inginkan sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Komunikasi menjadi kunci dari semuanya.
Kita sebagai generasi muda yang memiliki pengalaman, maka kita harus mengerti dan mencoba memahami kondisi anak. Ajak anak bicara, pendekatan dengan perlahan. Sehingga anak merasa nyaman dan berani mengungkapkan apa yang dia mau dan dia rasakan.
Mengapa komunikasi ini sangat penting? Karena kita bukan tuhan yang dapat membaca pikiran orang lain. Komunikasi ditujukan agar emosi dan informasi diterima dengan jelas supaya tidak ada kesalahpahaman.
Komunikasi yang baik akan berdampak pada hubungan yang baik pula. Banyak sekali cara yang dapat kita lakukan dalam menjalani komunikasi yang baik dan benar.
Selain komunikasi, kesadaran diri sendiri juga tak kalah penting. Bagaimanapun kesadaran diri berperan penting untuk mengubah atau menciptakan lingkungan yang baik. Perubahan terjadi dimulai dari mengubah diri sendiri kemudian menyadarkan orang sekitar kita dan berkembang ke masyarakat dan lingkungan.
Sudahkah kita menyadari apa yang kita perbuat? Sudahkah kita memperbaiki perbuatan kita? sudahkah kita yakin kita sudah berada di lingkungan yang benar? Jadikanlah lingkungan yang berkualitas baik di masyarakat, sekolah dan rumah.
Demi masa depan yang lebih cerah dan berkualitas. Cegah terjadinya bullying dengan kesadaran diri dan mengubah diri menjadi lebih baik lagi. Berhati-hati dalam melakukan sebuah tindakan karena dapat berdampak besar untuk kita.
Biodata Penulis:
Siti Nur Aziza lahir pada tanggal 14 April 2005 di Pekalongan. Aktif sebagai mahasiswa program studi Tadris Matematika di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.