Puisi: Teruntuk Rena (Karya Raimundus Awur)

Puisi "Teruntuk Rena" karya Raimundus Awur menggambarkan keindahan hubungan singkat, namun penuh makna. Melalui coretan pena, penyair ...
Teruntuk Rena

Bunga yang mekar dalam coretan pena
Itulah kata yang sepadan bagi dia yang datang penuh senyuman.
Sederet salam dari bibirnya penuh makna.
Teruntuk Rena gadis manja kenalan semalam
yang datang dengan harapan jadikannya teman.
Seperti cahaya bulan membelai bumi, lembut suaranya memikat hati
Datang dengan seribu senyuman menyebut warna kesukaan,
bukan tentang merah atau putih tapi tentang hijaunya hati tanpa benci.

Hijau; bukan tentang daun yang kemudian layu dan gugur,
tapi tentang harapan penuh makna dan kebaruan.
Mungkin saja seperti mawar indahnya
atau seperti bintang pesonanya perjalanan cinta yang sederhana.
Aku memilih untuk coretkan ini dengan pernah baru yang kubeli,
mungkin cukup untuk dimengerti oleh dia yang punya hati
Rena, begitu aku menulisnya, cukup polos dan perhatian juga asik diajak kenalan.
Syair apakah yang pas untuk dia selain lirik indah "angels like you"
Tak mau menyebut namamu: Hanya memanggil sayang.
Lirik kesukaannya,
Syair-syair istimewa lantunan lagu itu.
Aku sendiri termangu, merenung,
apa ia datang dengan harapan jadi malaikat kesukaanku?
Atau hanya sekedar panggilan kesayangan untuk mimpi semalam,
biarlah aku mengalah karena syair mengatakan
"I can't be what you need"
Aku tak bisa menjadi apa yang kau butuhkan
"and it's not your fault"
Dan aku putuskan itu bukan salahmu.
Karena hatiku terlalu pandai mengagumi, dan bukan memiliki.
Di ujung kisah pada coretan pena itu kutulis seperti ini,
Aku kagum, aku cinta, bukan sekedar cerita,
tapi, sayang, malaikat sepertimu tidak bisa bersamaku di sini.

"Baby, angels like you can't fly down hell with me"

23/11/23

Analisis Puisi:
Puisi "Teruntuk Rena" karya Raimundus Awur adalah sebuah ekspresi perasaan yang menggambarkan keindahan hubungan singkat, namun penuh makna. Melalui coretan pena, penyair menciptakan gambaran tentang pertemuan dengan Rena, menyampaikan perasaan, dan mengambil keputusan yang pahit.

Metafora Bunga dalam Coretan Pena: Penyair memulai puisi dengan metafora bunga yang mekar dalam coretan pena. Ini bisa diartikan sebagai kata-kata indah dan penuh makna yang tercipta ketika pena menyentuh kertas. Bunga yang mekar mencerminkan kecantikan dan keindahan yang hadir dalam pertemuan dengan Rena.

Seribu Senyuman, Simbol Kebaikan Hati: Sederet salam dan seribu senyuman dari Rena diangkat sebagai simbol kebaikan hati dan kehangatan yang ditularkan olehnya. Penggambaran senyuman juga menciptakan suasana yang ramah dan mengundang kebahagiaan.

Warna Kesukaan, Hijau sebagai Lambang Harapan: Penggunaan warna hijau sebagai lambang harapan dan kebaruan menambah dimensi pada puisi. Rena diibaratkan sebagai harapan yang membawa kesegaran, seperti cahaya bulan yang membelai bumi.

Mawar dan Bintang, Simbol Cinta yang Sederhana: Penyair memilih mawar dan bintang sebagai simbol cinta yang sederhana namun indah. Ini mencerminkan perasaan yang tulus dan mengagumi keindahan Rena. Pilihan kata-kata ini memperkaya makna puisi dan menghadirkan romantisme.

"Angels Like You", Lirik Lagu sebagai Pembingkai Kisah: Pemilihan lirik "angels like you can't fly down hell with me" dari lagu "Angels Like You" menambah lapisan emosi pada puisi. Ini menciptakan ketegangan antara keinginan penyair untuk memiliki Rena dan kesadaran bahwa mungkin itu tidak mungkin terjadi.

Keputusan Pahit, Malaikat Seperti Rena Tidak Bisa Bersamaku: Pada akhir puisi, penyair membuat keputusan pahit bahwa malaikat sepertinya tidak bisa bersamanya. Pilihan untuk tidak menyebutkan nama Rena secara eksplisit mungkin mencerminkan keputusan untuk menjaga kesan pribadi dan melibatkan pembaca secara lebih universal.

Dalam Puisi "Teruntuk Rena," Raimundus Awur berhasil menggambarkan keindahan pertemuan singkat dengan Rena melalui kata-kata yang indah dan makna yang mendalam. Puisi ini menjadi sebuah perjalanan emosional yang mencakup kebahagiaan, keagungan, dan akhirnya, keputusan pahit yang diambil penyair untuk menghormati kenyataan yang sulit diterima.

Teruntuk Rena
Puisi: Teruntuk Rena
Karya: Raimundus Awur

Biodata Raimundus Awur:
Raimundus Awur saat ini aktif sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.