Sajak Sepotong Kue Ulang Tahun ke-2
Dan juru foto pun mengabadikan dirinya
sedang dia melirik jarum jam
bingung, bernafas, dan bingung kembali
kemudian hujan menjemputnya pada musim kemarau
Membawa(nya), membawa(ku)
Tak terjamah
15 November 2023
Analisis Puisi:
Puisi "Sajak Sepotong Kue Ulang Tahun ke-2" karya Mochamad Azky adalah karya yang singkat namun penuh dengan makna tersembunyi.
Judul yang Penuh Simbolisme: Judul puisi, "Sajak Sepotong Kue Ulang Tahun ke-2," memberikan indikasi tentang momen spesifik yang diungkapkan dalam puisi. Kue ulang tahun menjadi simbol perayaan, sementara "ke-2" mengisyaratkan bahwa puisi ini mungkin menggambarkan suatu peristiwa yang terkait dengan ulang tahun ke-2.
Pemandangan Juru Foto: Baris pertama puisi dibuka dengan gambaran seorang juru foto yang tengah mengabadikan dirinya sendiri. Ini dapat diartikan sebagai refleksi keadaan kontemporer di mana orang lebih fokus pada dokumentasi diri sendiri daripada momen sebenarnya.
Pertentangan dan Kebingungan: Baris kedua dan ketiga mengeksplorasi keadaan kebingungan dan ketidakpastian. Menyebutkan juru foto yang bingung, bernafas, dan bingung lagi, menciptakan nuansa kebingungan dan pertentangan dalam situasi yang sedang dihadapi.
Hujan pada Musim Kemarau: Metafora hujan pada musim kemarau menunjukkan kontradiksi atau situasi yang tidak lazim. Hujan yang seharusnya terjadi pada musim hujan, muncul pada musim kemarau, menciptakan gambaran kejadian yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
Pemakaian Pronoun Ganda: Penggunaan kata ganti "Membawa(nya), membawa(ku)" menambah lapisan kompleksitas dan menyiratkan pemahaman terhadap dualitas atau keterkaitan antara subjek dalam puisi. Hal ini bisa merujuk pada keterhubungan antara penulis dan kejadian yang diungkapkan.
Ketidakterjamahan: Baris terakhir, "Tak terjamah," mengarah pada ketidakmampuan atau ketidakmungkinan untuk sepenuhnya memahami atau merasakan sesuatu. Ini memberikan sentuhan misterius dan abstrak pada keseluruhan puisi.
Gaya Bahasa Minimalis: Penyair menggunakan gaya bahasa yang minimalis, dengan kalimat-kalimat pendek dan padat, menciptakan atmosfer yang lebih intens dan memberi ruang bagi interpretasi pembaca.
Puisi "Sajak Sepotong Kue Ulang Tahun ke-2" adalah puisi yang mengundang pembaca untuk merenung dan meresapi keadaan yang diungkapkan. Dengan gambaran seorang juru foto yang tengah bingung, kehadiran hujan pada musim kemarau, dan ketidakterjamahan pada akhir puisi, Mochamad Azky memberikan teka-teki dan kesan misterius yang menarik.
Karya: Mochamad Azky
Biodata Mochamad Azky:
- Mochamad Azky lahir pada tanggal 4 Juli 2004 di Tasikmalaya.