Pulang dan Kembali Lagi
Kembali aku mencumbui syahdu
Ternyata keramaian memang tak peduli
Menahan, ia menaifikan sendu
Tak acuh seakan seketika tuli
Kembali aku merayu genggaman
Bermanja-manja pada setiap temaram
Kemarin ia datang membobol zaman
Lembayung menggantung kian tenteram
Kembali aku membelai lirih
Bisiknya merasuk hingga ke relung jiwa
Bila aku pergi menuju liang perih
Sanggupkah kau melepas dan tertawa?
Kembali aku merengkuh lahad
Kembali romansa diri dan bumi
Segala di permukaan terasa jahat
Namun, tak semua sama bagi kami
2023
Analisis Puisi:
Puisi "Pulang dan Kembali Lagi" karya Lalik Kongkar memperlihatkan kerumitan dalam merasakan kerinduan, kesetiaan, dan pergulatan batin seseorang ketika kembali ke suatu tempat yang pernah ditinggalkan.
Sentimen Kerinduan: Puisi ini menunjukkan nuansa kerinduan yang mendalam akan suatu tempat, waktu, atau situasi yang dulu pernah dialami. Kembalinya sang penyair ke tempat tersebut menyentuhkan perasaan kerinduan yang luar biasa, dengan perumpamaan yang beragam seperti cumbui, genggaman, rayu, dan rengkuh. Semua ini mencerminkan perasaan eratnya sang penyair pada tempat tersebut.
Pergolakan Batin: Terdapat pergolakan batin di antara keinginan untuk kembali dan realitas ketika sang penyair kembali ke tempat tersebut. Meskipun keramaian tidak terpengaruh atau acuh terhadap kehadiran sang penyair, keinginan untuk kembali masih sangat kuat.
Sentuhan Emosional dalam Kembali: Puisi ini mengekspresikan sentuhan emosional dan kerinduan yang kuat melalui ungkapan merayu, membelai, merengkuh, dan mempertimbangkan tentang apa yang ditinggalkan. Ada keinginan yang dalam untuk berada kembali di tempat itu.
Pengalaman dalam Kenangan: Ada pengalaman emosional yang dalam dan kuat terkait dengan tempat tersebut, menggambarkan betapa dalamnya pengaruh suatu tempat dalam ingatan seseorang.
Realitas Tidak Sepenuhnya Sama: Meskipun sang penyair kembali, ada pengakuan bahwa hal-hal yang dulu dirasakan belum tentu sama dengan pengalaman kembali di waktu sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa waktu, tempat, dan pengalaman telah berubah, tidak lagi sama seperti sebelumnya.
Puisi ini merupakan ungkapan kerinduan yang mendalam terhadap suatu tempat yang pernah ditinggalkan, meskipun sang penyair menyadari bahwa kembali ke tempat tersebut tidak selalu membawa kembali pengalaman yang sama seperti sebelumnya. Hal ini menunjukkan kompleksitas emosi seseorang yang merindukan suatu tempat namun menyadari bahwa realitas saat kembali tidak selalu sejalan dengan harapan.
Karya: Lalik Kongkar
Biodata Lalik Kongkar:
- Lalik Kongkar. Pemerhati Pembangunan Desa, Minat Kajian Politik, Filsafat dan Sastra.