Puisi: Lepas Tahun (Karya Weni Suryandari)

Puisi "Lepas Tahun" karya Weni Suryandari menggambarkan perasaan yang dalam terkait dengan perpisahan dan perubahan yang terjadi seiring berlalunya ..
Lepas Tahun


Laut lepas, perahu berlayar sendiri
Angin menepi menunggu tahun pergi
Di puncak malam

Aku melayang di kepalamu,
Ada kenangan bermain di dadaku,
                        basah

Peluk aku dengan rengkuh seluas sayap
membentang dari langit dan bumi
malam berkabar beribu kisah perihal kita
Dan tahun tahun usang terbakar
                        di udara

Air meliuk, gelombang pecah di ujung karang
Perahu masih berlayar sendiri

Laut lepas, menderas-deras di mataku

2014

Sumber: Sisa Cium di Alun-Alun (2016)

Analisis Puisi:
Puisi "Lepas Tahun" karya Weni Suryandari menggambarkan perasaan yang dalam terkait dengan perpisahan dan perubahan yang terjadi seiring berlalunya waktu.

Gambaran Laut dan Perahu: Laut lepas dan perahu yang berlayar sendiri menciptakan gambaran kesendirian dan perpisahan. Laut menjadi metafora bagi kehidupan dan perjalanan yang terus berlanjut, sementara perahu yang berlayar sendiri menunjukkan perasaan kesepian dan perjalanan yang dilakukan tanpa pendamping.

Angin yang Menepi: Angin yang menepi menciptakan atmosfer perubahan dan pembaharuan. Menepinya angin menggambarkan akhir dari suatu periode dan awal dari yang baru.

Kepala yang Melayang: Istilah "Aku melayang di kepalamu" menciptakan citra kebebasan dan imajinasi yang melibatkan pikiran dan kenangan. Hal ini mungkin mencerminkan refleksi terhadap kenangan yang tak terlupakan.

Kenangan yang Bermain di Dadaku: Penggambaran kenangan yang bermain di dadaku menyiratkan rasa kehangatan dan nostalgik. Dadaku menjadi panggung bagi kenangan yang hidup dan tetap melekat.

Permintaan Pelukan: Permintaan "Peluk aku dengan rengkuh seluas sayap" membawa unsur keinginan akan kehangatan dan kenyamanan. Sayap sebagai metafora kebebasan dan perlindungan menambah dimensi emosional pada puisi.

Tahun Usang yang Terbakar: Tahun-tahun usang yang terbakar mengekspresikan perasaan ingin melepaskan beban masa lalu. Pembakaran ini bisa diartikan sebagai proses pembersihan dan penerimaan terhadap perubahan.

Gelombang Pecah dan Laut yang Menderas: Imaji gelombang yang pecah dan laut yang menderas menciptakan gambaran emosi yang bergolak dan mendalam. Gelombang dapat menggambarkan tantangan dan perubahan, sementara lautan yang menderas menunjukkan kekuatan dan keindahan yang tak terukur.

Puisi "Lepas Tahun" menciptakan gambaran yang kaya dan mendalam tentang perubahan, perpisahan, dan keinginan untuk melepaskan diri dari beban masa lalu. Melalui citra-citra alam dan perasaan personal, penyair mengajak pembaca untuk merenung tentang arti dan makna dari setiap perubahan yang terjadi dalam hidup.

Weni Suryandari
Puisi: Lepas Tahun
Karya: Weni Suryandari

Biodata Weni Suryandari:
  • Weni Suryandari lahir pada tanggal 4 Februari 1966 di Surabaya, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Musim HujanKuucap cinta dari merah hatikuSedalam laut, sedahsyat ombakSambil mereguk nafas cintamuYang berpilin di urat darahmuAh, bunga-bunga cinta, betapa hujanmatamu, Februari m…
  • Sisa Kanak-KanakOrang-orang berlalu lalang dalam keramaian pesta karapanKulihat cemara udang di tepi laut, membungkuk takjubseperti nasib perawan saat cinta dan asmara hanya dituli…
  • LakonSebuah pementasan telah memecah tubuhkuMenjadi beberapa bagian, dan kepalaku tinggal ronggaTak kusediakan nyawa yang lain, penyambungpotongan kata-kata, halaman demi halamanya…
  • Melati SenjaPada rona merah melati terang tanahAku menggali ingatan sensualSaat perawan digunting ajalPersetubuhan kabut perjanjian palsuHidup dan maut di lipatan masaPerjamuan tel…
  • Cinta BiruDari pintu ke pintu, kusaksikan matahariMenyala, membawa penyair lahir darikesepian, menguntai kata-kata cintauntuk sebuah puisiAda surga dalam keabadian, sematkanbelengg…
  • Demi CintaDatanglah dengan segenap peluhkan kujilati api matamu biar leburSegala jenuh penantianSirna segala lukaDatanglah dengan segenap debarKan kubuka setiap kunci penutupmimpim…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.