Jeritan dari Luar Garis
Sebelum berangkat ke sana, Kau yang membumi menyuguhkan(ku) janji-janji demikian; segala harap(ku) akan terkabul, segala harapmu akan terpenuhi, dan segala yang akan pulang adalah betul-betul buah dari kebetulan. Semuanya begitu erat. Tanpa sakit. Bahkan di tiap-tiap sekat, bergeming segala yang menyulitkan. Meski takut mendekat, akut merekat, meski dekap meratap rapat-rapat.
Apa mau apa, semua ditelan sangka. Sangka mau apa, segala digerus arus.
Apa harap terus berharap?
Yang melengking di gendang telinga hanya,
Jeritan ...
Jeritan ...
Jeritan ...
Kau menangis terbahak-bahak, suara menjadi suram nan curam, dan rindu begitu pening dalam keheningannya yang hening. Jeritan awal begitu berdasar. Dasarnya pada orang-orang tawaran, yang kaki dan tangannya dipatahkan. Menyisikan air mata tubuh pada kau yang tak suka, tak mau menjerit. Jeritan berikut bernada. Nadanya naik turun di per(muka)an orang-orang berbau, yang mulut dan bibirnya dibungkam. Dan jeritan berikutnya bersasar. Sasarnya pada orang-orang yang belum sadar, yang susah kolaborasi, yang dahsyat tekat gilanya, yang mati suri gugus-gagasnya, dan yang-yang lainnya; berisik, brengsek, ......
Kau menjerit,
Hanya menjerit!
Dan aku?
Aku terjerat dalam genggaman janji;
Dalam jeritanmu.....
2023
Analisis Puisi:
Puisi "Jeritan dari Luar Garis" karya Carrik Dagur merupakan sebuah karya yang dalam, menggambarkan perasaan yang mendalam dan lapisan emosi yang rumit.
Pembingkaian Emosi yang Intens: Penyair menggunakan bahasa yang kaya dalam puisinya untuk menyampaikan emosi yang intens. Ia mengungkapkan harapan dan kekecewaan, yang tercermin dalam janji-janji yang diberikan, namun yang pada akhirnya menyulut kekecewaan. Penggunaan kata-kata seperti "segala harap akan terkabul" dan "tanpa sakit" memberikan gambaran keseluruhan dari ekspektasi yang tak terpenuhi.
Jeritan sebagai Simbol Ketidakpuasan: Jeritan yang disebutkan dalam puisi merupakan simbol dari ketidakpuasan dan penderitaan yang dialami oleh orang-orang di sekitar, termasuk pelukisan derita orang-orang yang terkendala, terdiam, dan yang tidak sadar akan kondisi sekitarnya. Ada kesan kesedihan yang mendalam di balik jeritan, yang menyampaikan keputusasaan atas ketidakmampuan untuk meraih apa yang diinginkan.
Jeritan dan Ketidakmampuan untuk Melakukan Apa-Apa: Penyair menunjukkan perasaan kebingungan dan ketidakmampuan dalam puisi ini, terjebak dalam janji-janji yang tidak terpenuhi, seolah terjerat di tengah kondisi yang tidak memungkinkan.
Kesimpulan yang Puitis: Puisi ini membawa pembaca ke dalam dunia emosi yang rumit, mengeksplorasi harapan dan kekecewaan, serta perasaan ketidakmampuan dan terjebak dalam kondisi yang tidak diinginkan. Penggunaan jeritan sebagai simbol mengungkapkan keputusasaan dan perjuangan yang dihadapi seseorang di tengah ketidakadilan.
Puisi "Jeritan dari Luar Garis" mampu menggambarkan secara kuat bagaimana harapan-harapan yang tak terpenuhi dan ketidakadilan menyulut ketidakpuasan, dan bagaimana orang-orang terjebak dalam perasaan yang rumit dan menyedihkan.
Karya: Carrik Dagur
Biodata Carrik Dagur:
- Carrik Dagur lahir pada tanggal 21 September 2004 di Cancar.