Hayy Sabi'
setelah haflah dan musik berhenti
kita masukilah malam-malam panjang
aku di sampingmu, kekasih
sehelai benang menunggu tenunanmu
kita buat apakah kain ini bila jadi?
bagimu mungkin cocok sarung atau gamis
bagiku cukup selendang saja
atau bila ada sisa kita buatlah atap rumah
betapa ingin aku punya tempat tinggal
melepasmu setiap pagi dengan kecupan
menunggumu pulang dengan harapan
betapa aku ingin sebuah halaman
tempat anak-anak berlarian
dan menanam mawar untuk kemudian
kutaruh di jambangan
betapa aku
ingin
Cairo, 1989
Sumber: Papyrus (2002)
Analisis Puisi:
Puisi memiliki kekuatan untuk menyentuh relung-relung emosi dan menggambarkan gambaran kehidupan dengan kata-kata yang indah. Puisi "Hayy Sabi'" karya Fatin Hamama mengajak pembaca untuk memasuki dunia perasaan yang mendalam, di mana rindu dan impian menyatu dalam sederhana.
Suasana Malam dan Kehangatan: Penyair memulai puisi dengan gambaran suasana setelah haflah dan musik berhenti. "Kita masukilah malam-malam panjang, aku di sampingmu, kekasih" menciptakan atmosfer hangat dan intim. Malam-malam panjang menjadi latar belakang untuk hubungan yang terjalin, dan kehadiran sang kekasih memberikan kehangatan pada malam yang sepi.
Benang yang Menanti Tenunan: Metafora benang yang menunggu tenunan menggambarkan proses membangun hubungan dan kehidupan bersama. "Kita buat apakah kain ini bila jadi?" menjadi pertanyaan filosofis tentang arah dan makna kehidupan. Penggunaan sarung, gamis, selendang, atau atap rumah merepresentasikan berbagai aspek kehidupan, kebutuhan, dan harapan yang mungkin dihadapi oleh pasangan ini.
Rindu akan Tempat Tinggal: Puisi ini menciptakan gambaran tentang rindu akan tempat tinggal yang nyaman dan hangat. Keinginan untuk melepaskan kekasih setiap pagi dengan kecupan dan menunggu dengan harapan ketika kembali, menciptakan citra tentang keinginan sederhana namun mendalam untuk memiliki kehidupan yang tenang dan penuh kasih.
Impian tentang Halaman dan Mawar: Penyair melukiskan impian tentang memiliki sebuah halaman di mana anak-anak dapat berlarian dan menanam mawar. Ini adalah gambaran tentang keinginan untuk membangun sebuah keluarga dan menciptakan kenangan indah bersama. Mawar yang ditanam sebagai simbol kasih sayang dan keindahan menjadi bagian dari impian yang ingin diwujudkan.
Keinginan yang Mendalam: Bait terakhir "Betapa aku ingin" menciptakan ketegangan dan keinginan yang mendalam, menyiratkan bahwa impian dan harapan penyair belum sepenuhnya tercapai. Penyair mungkin sedang menggambarkan keinginan yang belum terpenuhi, memberikan ruang bagi pembaca untuk merenung dan merasakan keintiman dan kerinduan dalam kata-kata tersebut.
Puisi "Hayy Sabi'" karya Fatin Hamama berhasil menyampaikan rindu, keinginan, dan impian melalui gambaran yang sederhana namun sarat makna. Penggunaan kata-kata yang indah dan gambaran yang kuat mengajak pembaca untuk merenung tentang kehidupan, cinta, dan impian yang ada di dalamnya. Puisi ini memberikan ruang bagi pembaca untuk meresapi keindahan sederhana dalam hubungan dan keinginan hidup yang damai dan penuh makna.
Karya: Fatin Hamama
Biodata Fatin Hamama:
- Fatin Hamama lahir pada tanggal 15 November 1967 di Padang Panjang.