Cinta Biru
Dari pintu ke pintu, kusaksikan matahari
Menyala, membawa penyair lahir dari
kesepian, menguntai kata-kata cinta
untuk sebuah puisi
Ada surga dalam keabadian, sematkan
belenggu emas, di sulbi sepasang kekasih
saling mengikat, melepas penantian
atas nama perjalanan tanpa musim
cintamu seperti ribuan warna, saat
bayang-bayang kebencian tenggelam
dalam cahaya biru, hanya biru,
cinta
Januari, 2013
Sumber: Majalah Story (Edisi Februari, 2013)
Analisis Puisi:
Puisi "Cinta Biru" karya Weni Suryandari adalah sebuah karya yang indah dan memikat, menciptakan gambaran tentang keindahan dan keabadian cinta. Melalui gambaran alam dan warna-warna yang digunakan, puisi ini membawa pembaca ke dalam perasaan penyair terhadap cinta.
Simbolisme Matahari dan Penciptaan Puisi: Puisi dibuka dengan gambaran matahari yang menyala, membawa penyair lahir dari kesepian. Matahari sering dianggap sebagai simbol kehidupan, dan di sini, itu menjadi sumber inspirasi bagi seorang penyair. Penyair menggambarkan proses kelahiran puisi dari kehidupan sehari-hari, di antara pintu ke pintu.
Surat Cinta untuk Sebuah Puisi: Penyair mengungkapkan bahwa matahari membawa penyair untuk menguntai kata-kata cinta untuk sebuah puisi. Ini menciptakan gambaran romantisme dan inspirasi yang datang dari keindahan alam, seolah-olah cinta itu sendiri adalah sumber inspirasi yang tak terbatas.
Belenggu Emas dan Perjalanan Tanpa Musim: Puisi menyentuh tema keabadian cinta dengan menggambarkan sepasang kekasih yang saling mengikat dengan belenggu emas. Belenggu emas di sini bisa diartikan sebagai simbol komitmen dan ikatan yang kuat. Perjalanan tanpa musim menciptakan citra cinta yang tidak terbatas oleh waktu dan perubahan musim.
Ribuan Warna Cinta dan Cahaya Biru: Puisi menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang memiliki ribuan warna, dan saat bayang-bayang kebencian tenggelam dalam cahaya biru, hanya biru yang tersisa. Warna biru sering dihubungkan dengan kedamaian dan keabadian. Pilihan warna ini menciptakan gambaran tentang cinta yang melampaui segala rintangan dan membawa kedamaian.
Kesimpulan dengan Kata "Cinta": Puisi diakhiri dengan kata "cinta," yang menjadi titik puncak dan penegasan dari semua yang telah diungkapkan sepanjang puisi. Pemilihan untuk mengakhiri puisi dengan satu kata ini memberikan kesan kesederhanaan, tetapi juga kekuatan dalam menyampaikan tema utama puisi.
Puisi "Cinta Biru" karya Weni Suryandari berhasil menggambarkan keindahan cinta melalui gambaran alam, warna, dan simbolisme. Dengan kata-kata yang indah dan pilihan imaji yang kuat, puisi ini membawa pembaca ke dalam dunia romantisme dan keabadian cinta. Melalui penyatuan elemen-elemen tersebut, penyair berhasil menciptakan karya yang memikat dan membangkitkan perasaan pembaca terhadap keindahan cinta.
Karya: Weni Suryandari
Biodata Weni Suryandari:
- Weni Suryandari lahir pada tanggal 4 Februari 1966 di Surabaya, Indonesia.