Puisi: Berteduh di Bawah Mobil Terbang (Karya Muhammad Ridwan Tri Wibowo)

Puisi "Berteduh di Bawah Mobil Terbang" menghadirkan gambaran unik tentang pertemuan antara masa depan dan masa sekarang. Dengan sentuhan ...
Berteduh di Bawah Mobil Terbang

Seorang yang katanya datang dari masa depan
berkata padaku,
"Waktu aku hidup di abad ke-22, aku pernah
berteduh di bawah mobil terbang yang sedang parkir,"
celetuknya sambil menepuk-nepuk jas ujan plastiknya
yang ia keluarkan dari jok motornya.
Kemudian ia memberikanku selembar foto polaroid.
Di foto tersebut; aku melihat ia dan beberapa orang lainnya
sedang berteduh di bawah mobil terbang yang sedang parkir.
"Gimana?" tanyanya sambil memakai jas ujannya.
Kemudian ia naik ke motor PCX 160-nya.
Beruntungnya ketika ia ingin menarik gasnya
aku sempat mengajaknya,
"Alah paling ini editan. Mana ada orang dari abad ke-22
memberikan selembar foto polaroid yang sudah lecek begini."

2023

Analisis Puisi:
Puisi "Berteduh di Bawah Mobil Terbang" karya Muhammad Ridwan Tri Wibowo menciptakan suasana aneh dan futuristik yang menggambarkan interaksi antara seseorang yang berasal dari masa depan dengan orang yang berada di zaman sekarang.

Kesan Futuristik dan Kontras Waktu: Puisi ini menampilkan sebuah pertemuan antara seseorang yang datang dari abad ke-22 dengan individu pada zaman sekarang. Kontras waktu dan perbedaan teknologi yang mencolok, seperti "mobil terbang," menciptakan suasana futuristik. Penggambaran perbedaan ini memunculkan pertanyaan tentang masa depan dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.

Pertukaran Foto sebagai Bukti Waktu: Puisi ini menghadirkan pertukaran selembar foto polaroid dari masa depan sebagai bukti yang menunjukkan aktivitas "berteduh di bawah mobil terbang." Foto tersebut menjadi lambang bukti yang menghadirkan kontradiksi antara masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.

Pendekatan Humor dan Skeptisisme: Ada nuansa humor dan sedikit skeptisisme dalam puisi ini. Seseorang yang dianggap datang dari masa depan menunjukkan sesuatu yang tampak tidak mungkin dalam situasi sekarang. Ketidakpercayaan dari orang yang menerima foto polaroid tersebut memberikan sentuhan humor dalam meragukan keaslian apa yang disampaikan.

Pesan Filosofis tentang Perubahan dan Teknologi: Melalui cerita seorang pengunjung dari masa depan, puisi ini menggambarkan bagaimana teknologi dan perubahan sosial dapat memengaruhi pandangan orang terhadap masa depan dan juga keberlangsungan kehidupan manusia. Hal ini memberikan ruang untuk memikirkan bagaimana teknologi dan perubahan sosial berperan dalam evolusi manusia dari waktu ke waktu.

Puisi "Berteduh di Bawah Mobil Terbang" karya Muhammad Ridwan Tri Wibowo menghadirkan gambaran unik tentang pertemuan antara masa depan dan masa sekarang. Dengan sentuhan futuristik, humor, dan pesan filosofis, puisi ini menyoroti perbedaan zaman, teknologi, dan perubahan sosial, serta bagaimana hal tersebut memengaruhi pandangan manusia terhadap masa depan.

Muhammad Ridwan Tri Wibowo
Puisi: Berteduh di Bawah Mobil Terbang
Karya: Muhammad Ridwan Tri Wibowo

Biodata Muhammad Ridwan Tri Wibowo:
  • Muhammad Ridwan Tri Wibowo saat ini aktif sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Jakarta (angkatan 2022).
© Sepenuhnya. All rights reserved.