Puisi: Bangsal Darah (Karya Dewi Rejeki)

Puisi "Bangsal Darah" karya Dewi Rejeki menggambarkan suasana penuh emosi di dalam suatu bangsal tempat pengobatan atau perawatan kesehatan.
Bangsal Darah


kau membisu di antara rengekan anak
pemandangan penuh haru
kau tak boleh menangis di depan mereka

bagai pasar, bangsal penuh kantong darah bergelantungan
kau harus kuat
merajut asa
pilu terbingkai sudah
mendampingi mereka, menyongsong esok yang indah

Salemba, 27/11/2023

Analisis Puisi:

Puisi "Bangsal Darah" karya Dewi Rejeki adalah ungkapan yang menggambarkan suasana penuh emosi di dalam suatu bangsal tempat pengobatan atau perawatan kesehatan.

Keheningan di Tengah Rengekan Anak: Puisi dibuka dengan gambaran keheningan yang dipecah oleh rengekan anak. Ini menciptakan atmosfer yang mengharukan dan mungkin menyiratkan keberanian penyair untuk tetap tegar meskipun dihadapkan pada pemandangan yang menyedihkan.

Melibatkan Pembaca dalam Emosi: Dengan menyinggung pemandangan penuh haru, penyair berhasil memasukkan pembaca ke dalam suasana tersebut, mengundang empati dan perasaan. Penggunaan kata "penuh haru" memberikan nuansa emosional yang kuat.

Larangan Menangis di Depan Mereka: Ada larangan bagi penyair untuk menangis di depan anak-anak. Hal ini mungkin menunjukkan keinginan untuk memberikan ketenangan dan kekuatan kepada mereka, meskipun mungkin ada kesedihan yang mendalam di hati penyair.

Bangsal Penuh Kantong Darah Bergelantungan: Gambaran bangsal yang penuh dengan kantong darah bergelantungan menciptakan citra yang kuat dan mungkin mewakili penderitaan atau perjuangan pasien di dalamnya. Kantong darah bisa menjadi simbol kehidupan yang bergantung pada dukungan dan donor.

Merajut Asa: Penyair merasa harus kuat dan merajut asa di tengah kondisi yang sulit. Ini mencerminkan semangat dan tekad untuk tetap optimis, serta memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.

Pilu Terbingkai dan Menyongsong Esok yang Indah: Gambaran pilu yang terbingkai menunjukkan bahwa rasa sakit atau duka tidak selalu bisa dihindari, tetapi mungkin dapat dihadapi dan diterima. Menyongsong esok yang indah menunjukkan harapan dan keyakinan bahwa meskipun saat ini sulit, masih ada masa depan yang lebih baik.

Puisi "Bangsal Darah" menciptakan gambaran penuh emosi tentang pengalaman di dalam bangsal tempat pengobatan. Dengan sentuhan haru dan simbolisme yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang kekuatan, harapan, dan ketabahan dalam menghadapi situasi sulit dan penuh tantangan.

Dewi Rejeki
Puisi: Bangsal Darah
Karya: Dewi Rejeki

Biodata Dewi Rejeki:
  • Dewi Rejeki lahir pada tanggal 4 Maret 1977 di Tangerang, Banten.
  • Ia bekerja sebagai perawat dan penulis. Karya-karyanya dimuat di beberapa buku antologi. Buku perdananya adalah "Sang Dewi".

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Bangsal Darahkau membisu di antara rengekan anakpemandangan penuh harukau tak boleh menangis di depan merekabagai pasar, bangsal penuh kantong darah bergelantungankau harus kuatmer…
  • Si Cantik Bersayapkau kepak tak henti sayap indahmenambah takjub mataserasa berada di nirwanake sana kemariseperti menari-nari tiada hentilalu hinggap pada bunga melepas lelahsayap…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.