Kesehatan mental adalah kondisi emosional dan psikologis yang baik, di mana setiap individu dapat mengoptimalkan kemampuan emosionalnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Fokus utamanya adalah menjaga kesehatan mental dengan memanfaatkan fungsi emosional dalam psikologi secara positif.
Sayangnya, seringkali kita menyaksikan gangguan mental karena kurangnya pengelolaan emosi dan kurangnya dukungan dari lingkungan terdekat.
Kondisi ini semakin diperparah oleh berita mengenai meningkatnya kasus depresi dan bahkan bunuh diri, terutama di kalangan mahasiswa. Pentingnya memiliki pendengar dan ruang curhat antar manusia menjadi nyata, sehingga beban pikiran dapat berkurang.
Keluarga, sebagai support system, memainkan peran krusial dalam membentuk mental seseorang. Komunikasi dalam lingkungan keluarga menjadi kunci untuk menciptakan keharmonisan, yang pada gilirannya dapat memperbaiki kesehatan mental.
Dalam menghadapi tantangan masa dewasa, dukungan keluarga sangat diperlukan. Namun, terkadang, rintangan muncul dalam bentuk pendidikan atau lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi yang baik dalam keluarga untuk mencapai keharmonisan dan perbaikan mental.
Sebagai pemuda Indonesia, kita perlu berpikir jauh, mencari relasi, dan menciptakan karya untuk memperlihatkan potensi kita kepada dunia.
Pengaruh media sosial, terutama di era zaman anak muda sekarang, juga dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Penggunaan media sosial yang tidak terkendali dapat memengaruhi pikiran dan perilaku anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk memantau penggunaan media sosial, terutama oleh anak-anak, yang dapat terpapar konten negatif atau tidak sesuai untuk usia mereka.
Penggunaan handphone juga memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental anak-anak. Bermain game atau menonton konten yang merusak moral, mental, dan kesehatan mata dan otak dapat menyebabkan kerusakan. Pengawasan yang ketat terhadap penggunaan handphone oleh anak-anak di bawah umur menjadi penting untuk mencegah dampak negatif pada kesehatan mental mereka.
Penulis: Farida Restu Safita