Narkoba, sebagai zat yang memengaruhi keadaan psikis seseorang dan dapat menimbulkan kecanduan, menghadirkan ancaman serius terhadap masyarakat Indonesia. Dikenal juga dengan istilah NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya), narkoba mencakup berbagai jenis obat yang, jika dikonsumsi melalui minum, merokok, menghirup, menelan, atau injeksi, dapat berdampak negatif pada kinerja otak, menyebabkan gangguan fisik, psikis, dan fungsi sosial, bahkan menimbulkan ketergantungan.
Narkoba juga dapat merujuk pada zat-zat candu seperti ganja dan kokain, serta bahan baku untuk obat-obatan seperti morfin dan heroin. Masalah penyalahgunaan narkoba semakin kronis di Indonesia, dengan penyalahgunaan obat-obatan seperti methamphetamine semakin merajalela.
Dampak negatifnya melibatkan penyebaran penyakit menular seperti HIV/AIDS dan virus hepatitis, terutama melalui penggunaan jarum suntik. Kesadaran akan ketidakberdayaan mengatasi penyakit ini menjadi kunci, mengingat belum adanya obat untuk HIV/AIDS.
Faktor penyebab penggunaan narkoba di kalangan remaja dapat bersumber dari faktor internal seperti kepribadian yang tidak stabil, faktor keluarga yang tidak harmonis, dan faktor ekonomi yang rendah. Faktor eksternal, seperti pengaruh kelompok sebaya dan kondisi lingkungan sosial atau komunitas, juga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku penggunaan narkoba.
Dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya narkoba, penting untuk terus melakukan upaya pencegahan. Penyelidikan mendalam terhadap penyebab kasus narkoba, khususnya di kalangan remaja, menjadi langkah penting dalam menjaga masa depan generasi muda.
Kesadaran masyarakat akan membawa perubahan, dan kolaborasi untuk mencegah peredaran obat-obatan terlarang, terutama di kalangan remaja, menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak.
Biodata Penulis:
Mustika Dahlia lahir pada tanggal 28 Februari 2005 di Pekalongan. Saat ini aktif sebagai mahasiswa, Semester 1, di Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.