Memahami dan Mengatasi Depresi: Mengurai Dampak Buruk Gangguan Mood

Depresi merupakan salah satu gangguan mood yang harus segera ditangani untuk menghindari berbagai komplikasi. Oleh karena itu, jangan ragu untuk ...

Depresi adalah penyakit yang dapat mempengaruhi hidup Anda. Diperkirakan ratusan juta orang di seluruh dunia saat ini menderita depresi. Depresi dapat berkembang pada usia berapa pun, termasuk usia dewasa, dan biasanya terjadi pada usia 20-an dan 30-an, meskipun setiap usia memiliki risiko yang berbeda.

Depresi merupakan gambaran gangguan kognitif pada seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan tidak berarti terhadap diri sendiri, lingkungan, atau masa depan. Townsend dkk. (2009)

Memahami dan Mengatasi Depresi

Gangguan depresi ini dapat menimbulkan penderitaan yang sangat berat. Depresi sendiri merupakan masalah kesehatan masyarakat dan tentunya sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan biaya pengobatannya, biaya yang harus dikeluarkan sangat besar dan jika tidak ditangani dapat sangat mengganggu fungsi sosial dan kualitas hidup orang yang terkena dampak, bahkan berujung pada kematian karena bunuh diri.

Oleh karena itu, hal-hal yang sangat buruk dapat terjadi. Orang yang menderita depresi menunjukkan gejala-gejala seperti kesedihan yang terus-menerus, perasaan putus asa, kehilangan minat, kegelisahan, energi rendah, kelelahan, perasaan tidak berharga, dan kesulitan berpikir jernih.

Selain itu, penderita gejala depresi kurang memiliki kreativitas, inisiatif, dan keinginan untuk belajar mandiri sehingga membuat belajar menjadi lebih sulit dan prestasi akademis anak semakin menurun.

Perawatan depresi biasanya bervariasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi pasien. Perawatan yang dapat digunakan dokter untuk mengatasi depresi antara lain:

  1. Psikoterapi untuk membantu pasien mengembangkan pola pikir dan perilaku yang baik.
  2. Minum obat antidepresan yang diresepkan oleh dokter Anda. Obat ini bekerja untuk menyeimbangkan bahan kimia di otak yang mengatur emosi dan suasana hati.
  3. Perawatan seperti terapi elektrokonvulsif (ECT), stimulasi magnetik transkranial (TMS), atau stimulasi saraf vagus (VHS) untuk mengatur arus listrik ke otak dan merangsang sel-sel saraf di otak yang mengontrol suasana hati
  4. Terapi stimulasi otak. Terapi ini biasanya diberikan kepada pasien yang tidak responsif terhadap pengobatan, memiliki gejala psikosis atau pernah mencoba bunuh diri.
  5. Perawatan diri untuk mengoptimalkan penanganan depresi. Contohnya gaya hidup sehat, liburan, dan lain sebagainya.
Depresi merupakan salah satu gangguan mood yang harus segera ditangani untuk menghindari berbagai komplikasi. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan psikolog atau psikiater.

Penting untuk diingat bahwa mengalami depresi bukanlah hal yang memalukan untuk disembunyikan dan dapat ditangani secara medis.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala depresi, penting untuk mencari bantuan dan nasihat medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Safira Tsaniyatur Rohaimi

Biodata Penulis:

Safira Tsaniyatur Rohaimi lahir pada tanggal 8 Mei 2005. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

© Sepenuhnya. All rights reserved.