Mari Meromantisasi Diri dengan Tips-Tips Ini!

Dengan banyaknya informasi yang bersliweran di media sosial baik Youtube, Instagram, Twitter dan lain sebagainya, terkadang malah membuat kita ...

Di zaman yang serba canggih ini, kita dapat mencari apapun hanya dengan membuka benda kotak berukuran kecil yang disebut handphone. Ya, hanya dengan hanphone kita dapat mengetahui tentang apa yang terjadi di dunia, tak hanya itu kita juga bisa menemukan banyak sekali informasi yang kita butuhkan. Canggih, bukan?

Namun dengan banyaknya informasi yang bersliweran di media sosial baik Youtube, Instagram, Twitter dan lain sebagainya, terkadang malah membuat kita merasa kecil karena melihat pencapaian-pencapaian orang-orang yang amat luar biasa.

Seperti yang sering kita dengar sekarang yaitu perihal “insecure”. Kata ini seperti menjadi topik pembahasan yang selalu hangat di kalangan remaja.

Banyak influencer yang menggembor-gemborkan masalah insecurity ini dan banyak pula pengguna media sosial yang curhat tentang ke-insecure-annya. Tak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut terjadi karenya maraknya media-media yang dapat dengan mudah membuat orang-orang mempublikasikan pencapaiannya.

Meromantisasi Diri

Dalam menanggapi kejadian-kejadian seperti itu, kita sebagai salah satu pengguna media sosial harus bisa menyaringnya sebagai hal positif dan baik bagi diri sendiri. Jika kita memandang semua kehebatan yang dimiliki orang lain sebagai hal yang membuat iri dan insecure, maka hal itu akan berdampak buruk bagi diri sendiri. Merugikan sekali, bukan?

Nah untuk membuat diri kita tenang dan bahagia dalam menjalani kehidupan, tips-tips berikut ini bisa diterapkan untuk sehari-hari.

1. Jadikan Pencapaian Orang Lain sebagai Motivasi untuk Berkembang

Ketika kita sudah mampu menjadikan pencapaian teman, saudara, bahkan orang lain menjadi sebuah motivasi kita untuk terus berkembang, maka hidup kita akan jauh lebih bahagia dan tenang. Segala sesuatu yang pada awalnya mungkin membuat kita merasa iri, menjadi hal yang positif bagi diri dan membuat kita memiliki semangat untuk terus melangkah maju.

Bayangkan jika kita melihat mereka dengan perasaan iri atau tersaingi, seberapa banyak kita akan tersiksa, sedangkan setiap hari mereka terus meningkatkan value mereka.

Jadi daripada kita merasa insecure melihat mereka, lebih baik menjadikan hal-hal hebat yang mereka capai menjadi sebuah motivasi, bahkan kita juga bisa belajar dari mereka, ketika mereka terus bergerak untuk membuat sebuah progress, maka kita pun juga harus bergerak.

Kita tidak harus selalu setara dengan pencapaian orang-orang, kita hanya perlu terus bergerak dan terus melangkah maju.

2. Jangan Menyimpan Dendam

Dendam didefinisikan sebagai sesuatu yang tidak baik bagi diri kita maupun orang lain. Hal tersebut sejatinya memang benar. Walaupun terkadang ada seseorang yang membuat kita benar-benar merasa marah dan benci, namun cobalah pelan-pelan untuk memaafkan mereka.

Tidak harus menunggu kata maaf dari mereka terlebih dahulu. Ketika kita sudah berhasil berdamai dengan mereka, hidup kita akan jauh lebih tenang. Karena dendam sebenarnya hanya membuat kegelisahan dalam hati. Betul, bukan?

Setelah berhasil memaafkan mereka, kita boleh memutuskan apakah akan berinteraksi dengan dia lagi atau tidak. Tapi setidaknya, kita telah berhasil menghilangkan perasaan tidak suka kepada orang lain dari dalam diri kita.

3. Santai Tapi Tidak Lalai

Terkadang ketika ingin mencapai sesuatu, kita terlalu memforsir diri untuk mendapatkannya. Hal tersebut terkadang malah membuat kita gagal dalam mencapai yang kita inginkan. Bagaimana tidak? Kita akan terlalu spaneng dan perfeksionis dalam mengerjakannya sehingga ketika yang lain sudah selesai dalam menyelesaikan tugas, kita masih saja mencoba menyempurnakannya.

Sebenarnya hal tersebut tidaklah salah, yang salah adalah ketika kita terlalu berlebihan dalam usaha mencapainya, sampai-sampai menganggu ketenangan orang lain.

Misalnya saja ketika diberikan tugas presentasi berkelompok, orang yang berlebihan dalam mengerjakan tugas atau over ambisius ini akan selalu tidak puas dalam melihat pekerjaan temannya, akhirnya isi dari presentasi tersebut diubah tanpa sepengetahuan teman kelompoknya.

Hal itu tentunya akan sangat menggangu dan membuat temannya merasa bahwa pekerjaannya buruk. Jadi demi ketenangan hati dan pikiran, alangkah baiknya kita bersikap santai tapi tidak lalai.

Kita mengerjakan semua tugas dengan tepat waktu semampunya, supaya tidak membuat diri kita terbebani bahkan juga orang lain. Dalam mencapai sesuatu itu diimbangi dengan jiwa yang positif sehingga akan terlihat santai tetapi tepat sasaran.

4. Belajar Ikhlas

Ketika kita tidak mendapatkan sesuatu yang kita impikan, rasa sedih, marah dan menyesal pasti akan selalu menyelimuti.

Hal itu wajar terjadi karena usaha kita di waktu mendapatkannya akan terasa sia-sia. Namun ketika kita mampu melihat kegagalan itu dengan perspektif lain, maka kesedihan itu tidak akan lama melekat dalam hati, setelah kegagalan itu kita akan kembali bersemangat dan bangkit kembali.

Cobalah berpikir dengan perspektif bahwa sesuatu yang tidak kita dapatkan akan berganti menjadi hal yang lebih baik untuk kita ke depannya, atau mungkin belum saatnya untuk kita bisa meraihnya.

Kita hanya butuh kembali melangkah dan terus mencoba. Jika bukan itu, maka kita akan mendapatkan yang lain yang lebih baik.

Meromantisasi diri kita memang penting selain sebagai bentuk mencintai diri sendiri, hal itu juga akan mencegah kita dari penyakit mental. Dengan tips-tips di atas kita bisa hidup dengan lebih nyaman, aman, tenang dan tentram. Selalu cintai diri kalian karena kalian berharga dan hanya satu di dunia!

Biodata Penulis:

Nayma Rafika Arum Cahaya lahir pada tanggal 22 April 2006.

© Sepenuhnya. All rights reserved.