Krisis Akhlak dalam Dunia Pendidikan: Membangun Etika di Sekolah

Seringkali kita menemukan pelajar belum memahami bagaimana ilmu moral di lingkungan, bahkan dari mereka ada yang berbuat kenakalan hanya untuk ...

Probelmatika pemuda di zaman sekarang adalah masalah penting yang dihadapi semua masyarakat dunia, khususnya bangsa indonesia. Para pelajar zaman sekarang sangatlah berbeda dengan zaman terdahulu dari pergaulannya atau sosialisasi, cara berpikir dan cara berinteraksinya.

Pelajar zaman dahulu lebih berpikir rasional dan jauh ke depan, artinya mereka tidak asal berpikir maupun bertindak, tetapi merumuskannya secara matang dan mengkajinya kembali dengan melihat dampak-dampak yang akan muncul dari berbagai aspek.

Pelajar zaman dahulu juga lebih aktif dalam kegiatan sekolah maupun di lingkungan sosial, sehingga selain mereka belajar di lingkup sekolah, mereka juga belajar dari lingkungannya sendiri tentang cara mereka bersosialisasi.

Seringkali kita menemukan pelajar belum memahami bagaimana ilmu moral di lingkungan, bahkan dari mereka ada yang berbuat kenakalan hanya untuk diakui sebagai sesuatu yang keren, padahal perbuatan tersebut tidak pantas dan merugikan orang lain. Hal ini disebabkan para pelajar telah terpengaruh dalam pergaulan bebas dan kenakalan remaja.

Krisis Akhlak dalam Dunia Pendidikan

Kemajuan teknologi yang seharusnya memberikan fasilitas pelajar untuk menambah wawasan dan mencari informasi justru disalahgunakan pelajar untuk hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan untuk merugikan orang lain.

Pada umumnya masyarakat akan menilai seseorang berdasarkan apa yang dilihat dari akhlak orang tersebut. Pelajar sebagai jembatan menuju kedewasaan seharusnya dipersiapkan secara matang dengan menanamkan akidah yang kuat dan akhlak yang baik. Krisis akhlak ini menandakan kegagalan pendidikan yang menciptakan generasi yang beriman dan berakhlak mulia. 

Mengapa Pendidikan Moral Penting?

Pendidikan sekarang hanya mementingkan prestasi akademik dan berorientasi pada lapangan pekerjaan, bukan membentuk kepribadian yang baik. Para pelajar dididik hanya untuk mencari dan mengisi di lapangan pekerjaan, tetapi tidak didasari dengan akhlak yang baik sehingga muncul perbuatan-perbuatan yang tidak diinginkan. Pendidikan agama di sekolah sangat minim, hanya mengajarkan dalam bentuk hafalan untuk mengejar kurikulum atau kompetensi dasar dan ujian semester.

Pendidikan moral memiliki tujuan utama, yaitu membentuk karakter yang baik pada peserta didik. Karakter ini melibatkan berbagai aspek, seperti nilai-nilai moral, tindakan moral, kepribadian moral, emosi moral, penalaran moral, identitas moral, dan ciri dasar lainnya yang berhubungan dengan respons terhadap moralitas. Siswa diharapkan tidak hanya memahami karakter tersebut, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sosial, maupun dalam konteks lainnya.

Akibat Krisis Akhlak dalam Pendidikan

Dampak dari krisis akhlak dalam dunia pendidikan adalah penurunan kualitas pendidikan, peningkatan perilaku negatif, dan rendahnya kesiapan menghadapi tantangan hidup. Krisis akhlak dapat mengganggu proses pembelajaran dan mengurangi kualitas pendidikan.

Selain itu, perilaku negatif seperti kekerasan, intimidasi, dan penyalahgunaan narkoba juga dapat meningkat. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang tidak aman dan tidak kondusif.

Dan juga, siswa yang tidak memiliki dasar moral yang kuat mungkin kesulitan menghadapi tantangan hidup dan membuat keputusan yang baik.

Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Menangani Krisis Akhlak

Untuk mengatasi krisis akhlak dalam dunia pendidikan, beberapa solusi dapat diimplementasikan. Penguatan pendidikan karakter menjadi penting, lembaga pendidikan harus memprioritaskan pengembangan karakter siswa dengan mengajarkan nilai-nilai etika seperti kejujuran, disiplin, rasa tanggung jawab, dan empati.

Peran model teladan yang baik juga harus diperkuat, guru dan staf pendidikan harus menunjukkan perilaku yang etis dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Kolaborasi dengan orang tua juga penting, agar nilai-nilai etika dapat diperkuat di rumah dan di sekolah.

Selain itu, penggunaan teknologi yang bertanggung jawab juga perlu diajarkan kepada siswa, sehingga mereka dapat memilah informasi yang baik dan buruk di media sosial.

Krisis akhlak dalam dunia pendidikan merupakan tantangan serius yang perlu ditangani dengan serius. Dengan penguatan pendidikan karakter, peran model teladan yang baik, kolaborasi dengan orang tua, dan penggunaan teknologi yang bijak.

Dengan mengimplementasikan solusi-solusi ini, diharapkan krisis akhlak dalam dunia pendidikan dapat diatasi, dan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki moral dan nilai-nilai etika yang kuat.

Muh Habil Fisabilillah

Biodata Penulis:

Muh Habil Fisabilillah saat ini aktif sebagai mahasiswa, Jurusan Tadris Matematika, di Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Ia memilih menggeluti dunia matematika karena ambisinya yang cukup besar untuk menjadi seorang peneliti. Habil Fisabilillah sering mengikuti berbagai lomba yang berbau matematika sewaktu SD-SMA.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.