Kesungguhan hati dalam menuntut ilmu merupakan suatu pedoman dan prinsip yang selalu ditanamkan pada setiap orang. Menuntut ilmu sendiri merupakan suatu kewajiban dan termasuk hal penting yang tidak bisa dilewatkan bagi setiap orang. Sebab dengan adanya ilmu kita dapat menjadi seseorang yang mulia.
Dalam Islam, mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap orang. Hal tersebut sesuai dengan hadis nabi yang berbunyi "طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلية" yang berarti "Menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan perempuan".
Di zaman sekarang ini, banyak orang yang berpendidikan tinggi, dan berilmu luas, tetapi ternyata dengan keilmuannya yang luas tersebut justru membuat mereka merasa paling benar dan merasa paling benar dibanding orang lain. Maka dari itu, adab dan etika perlu diterapkan sebagai penyeimbang ilmu dan kepintaran yang kita miliki. Sebab, kepintaran seseorang tidak akan ada harganya apabila tidak mempunyai adab. Justru ilmu akan menjadi berbahaya bagi kita dan orang lain apabila tidak diseimbangkan dengan akhlak.
Pepatah arab mengatakan "الأدب فوق العلم" yang artinya "Adab itu lebih utama daripada ilmu". Jika kita hanya mengandalkan ilmu tanpa diimbangi dengan adab, iblis masih bisa menggoda kita. Sebab iblis lebih diberikan keistimewaan oleh Allah, lebih pintar daripada manusia. Dalam Islam sendiri, ada beberapa etika yang sudah diajarkan oleh nabi Muhammad, para sahabat, dan juga ulama ulama besar.
Imam Malik pernah berkata kepada salah seorang pemuda Quraisy tentang pentingnya ilmu yang berbunyi "تعلم الادب قبل ان تتعلم العلم" yang artinya "Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu".
Mempelajari adab dan etika membutuhkan waktu dan proses yang lama. Faktor terpenting yang mempengaruhi baik buruknya perilaku yaitu lingkungan, baik lingkungan keluarga ataupun masyarakat.
Banyak ulama yang mempelajari adab itu lebih lama ketimbang ilmu. Memiliki sedikit adab justru lebih penting dari pada mempunyai banyak ilmu. Mengapa demikian? Karena orang yang berilmu belum tentu beradab. Tetapi orang yang beradab sudah pasti berilmu, karena dia bisa menempatkan ilmu tersebut sesuai dengan mestinya.
Marilah kita mulai menanamkan dan menumbuhkan adab dan etika. Seperti:
1. Mengucap Salam Ketika Berjumpa dengan Orang
Dengan mengucapkan salam, berarti kita mendoakan mereka, dan mereka pun mendoakan kita. Karena salam adalah doa.
2. Menghormati Orang yang Lebih Tua
Ketika kita berinteraksi dengan orang yang lebih tua, kita harus menjaga tutur kata kita dan juga perbuatan kita.
3. Hendaknya Mengucapkan Permisi Ketika Lewat di Depan Orang
Kata permisi menunjukkan adanya sopan santun kita kepada orang lain. Mengucap permisi berarti kita menghargai orang lain, dan jika kita menghargai orang lain pasti kita juga akan dihargai oleh orang lain.
4. Tersenyum kepada Orang yang Kita Kenal
Senyum adalah suatu perbuatan yang sangat mudah untuk dilakukan tapi susah untuk diterapkan, bahkan dalam suatu hadis nabi dijelaskan bahwa senyum adalah ibadah.
Salah satu ulama besar Al-Habib Luthfi bin Yahya pernah mengatakan, bahwa beliau ketika hendak makan saja selalu berpakaian rapi, wangi dan bersih. Menurut beliau itu termasuk salah satu adab terhadap makanan kepada Allah yang telah memberikan rezeki.
Semakin baik perilaku kita, maka orang lain akan menilai jauh lebih baik. Betapa pentingnya adab sebagai penghias ilmu yang kita miliki. Orang bijak mengatakan "Jika engkau ingin dihormati di dalam hidupnya, maka belajarlah untuk menghormati orang lain".
Penulis: Sofiatul Afidah