Sepenting Itukah Komunikasi Dua Arah dalam Hubungan?

Komunikasi dua arah adalah sebuah kunci keberhasilan suatu hubungan, baik berpacaran, pernikahan maupun dalam masyarakat.

Berbicara mengenai hubungan berpacaran, banyak sekali aspek yang dapat membantu menjaga hubungan tersebut tetap sehat dan kuat. Salah satu aspek yang penting yaitu komunikasi.

Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi dua arah, tentu saja komunikasi ini sebagai fondasi agar hubungan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Komunikasi yang baik tentu saja menjadi idaman bagi semua pasangan karena dapat saling memahami satu sama lain, berkembang bersama dan mengatasi berbagai tantangan.

Untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan kehidupan pun tentu harus dengan komunikasi, bukan? Menurut saya sendiri komunikasi itu hal sepele, tapi jangan disepelekan karena bisa mematikan. Mematikan yang saya maksud adalah kandasnya suatu hubungan akibat kurangnya komunikasi. 

Komunikasi dua arah dalam hubungan berpacaran menurut saya pribadi sangat penting. Karena komunikasi ini dapat membantu kita secara pribadi untuk semakin membuka hati, memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada pasangan kita. Kita jadi lebih jujur dan terbuka untuk memahami satu sama lain. Lebih mudah dan efektif untuk mengatasi konflik yang mungkin terjadi dalam hubungan kita. Meningkatkan kualitas hubungan kita karena dapat mengerti harapan serta kebutuhan pasangan kita.

Dan yang paling penting ialah menciptakan keharmonisan dan keselarasan yang pasti diimpikan oleh setiap pasangan untuk membangun rencana dan tujuan di masa depan.

Komunikasi Dua Arah
Sumber gambar: Binus.ac.id

Saya sendiri belum pernah mengalami komunikasi yang buruk dalam hubungan yang pernah saya jalani. Namun, saya memiliki teman yang mengalami tantangan dalam hubungannya yaitu kurangnya komunikasi dua arah.

Sebut saja nama teman saya ini Sindy dan pacarnya Vito. Mereka sudah menjalin hubungan kurang lebih 2 tahun. Selama itu saya tidak pernah mendengar keluh kesah baik dari Sindy maupun Vito. 

Tak lama setelah anniversary peringatan 2 tahun hubungan mereka, Sindy menghampiri saya di kelas saat sedang istirahat. Berjalan mendekati saya dengan tubuh lesu dan muka kusut membuat otak saya memiliki banyak pertanyaan untuknya. Sindy termenung duduk di hadapan saya.

Karena saya adalah orang yang punya kesabaran setipis tisu dibelah dua makanya saya langsung melontarkan semua pertanyaan yang ada di pikiran saya. “Kenapa lu? Ada masalah ya sama Vito? Kok tumben banget ga ngapel berdua? Buruan kalo mau cerita jangan setengah-setengah keburu mati penasaran gue.”

Kurang lebih seperti itu pertanyaan yang saya lontarkan kepada teman saya itu sambil memegang pundaknya dan menggoncangkan tubuhnya saking gemesnya saya. 

Kemudian ia mulai menjawab satu demi satu pertanyaan saya dengan nada lirih, lemas, letih, lesu. Saat mendengar ceritanya saya kaget dan hanya bisa melotot setiap mendengar bagian dari cerita yang disampaikan.

Bagaimana tidak, hubungan mereka yang saya pikir berjalan mulus seperti jalan tol ternyata salah besar, malah hubungan mereka seperti jalanan yang perlu diaspal alias banyak lubang goncangan.

Saya turut prihatin mendengarnya. Lalu saya tanyakan apakah mereka tidak pernah ngobrol untuk menyelesaikan permasalahan mereka? Katanya mereka selalu saling diam dan melupakan masalah tersebut. 

Mendengar jawabannya, saya langsung memberitahu dia untuk memperbaiki metode silent treatment dalam sebuah hubungan. Karena tidak baik mendiamkan suatu permasalahan atau mengabaikannya, hal itu dapat menyulut dan meledakan emosi salah satu pasangan di suatu hari nanti. 

Dari pengalaman teman saya tersebut semakin memperkuat pendirian saya akan pentingnya komunikasi dua arah dalam suatu hubungan berpacaran.

Komunikasi dua arah ini mempengaruhi kualitas hubungan kita sendiri. Dari situ saya memiliki cara-cara meningkatkan komunikasi dua arah dalam suatu hubungan berpacaran, di antaranya:

  1. Menjadi pendengar yang baik bagi pasangan. Terkadang pasangan kita tidak perlu solusi atau nasihat dari kita, namun hanya sekedar didengarkan ceritanya. 
  2. Berusaha untuk selalu berbicara jujur dalam segala hal. Kejujuran dapat membangun kepercayaan pasangan. 
  3. Segera mengkomunikasikan permasalahan yang ada agar tidak menjadi beban pikiran.
  4. Membicara tujuan dan langkah selanjutnya secara bersama. 
  5. Belajar memahami dan mengerti perbedaan serta menerima kelebihan dan kekurangan pasangan. 
  6. Merencanakan kegiatan positif bersama yang dapat meningkatkan kualitas hubungan dan personal. 

Komunikasi dua arah adalah sebuah kunci keberhasilan suatu hubungan, baik berpacaran, pernikahan maupun dalam masyarakat. Komunikasi yang sehat dapat membantu mengatasi berbagai permasalahan kehidupan, membangun kepercayaan pasangan, dan memperkuat hubungan kita sehingga hubungan kita dengan pasangan dapat harmonis.

Komunikasi adalah proses yang secara terus-menerus terjadi dan harus dilakukan. Selain itu, komunikasi membantu kita untuk membangun kesabaran dan komitmen kita satu sama lain agar hubungan kita berlangsung lama dan bahagia. 

Oleh karena itu, mulai sekarang sadari pentingnya komunikasi dua arah dalam hubungan. Sebelum berakhir penyesalan, segera lakukan tindakan. Hubungan tanpa komunikasi ialah mati.

Biodata Penulis:

Maria Ananda Titis Maylani lahir pada tanggal 2 Mei 2005 di Tangerang. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.