Kalian pasti sudah tahu kalau nasi padang asalnya dari padang. Porsinya yang banyak dengan harga standar kantong dan tentunya rasanya yang enak membuat tidak sedikit orang yang menyukai makanan khas daerah satu ini. Apalagi sebagai anak kos tentunya itu menjadi salah satu rekomendasi untuk dibeli.
Di samping itu, ada juga sebagian orang yang tidak menyukai nasi padang, entah karena lidahnya tidak sesuai ataupun karena memang tidak menyukai makanan padang.
Di dalam satu porsi nasi padang terdapat berbagai macam komponen penyusun agar kekhasannya tetap terjaga. Seperti terdapat berbagai macam olahan kuah yang dicampur menjadi satu dalam satu porsi, lauk, sambal ijo khas padang.
Pada masakan padang tentunya juga terdapat sayurannya, yang paling khas di masakan padang yaitu daun singkong rebus, dan juga terdapat buncis yang ditumis dengan potongan panjang-panjang. Namun di beberapa warung padang yang buka di Jawa Tengah, khususnya di Surakarta, ada yang menambahkan kubis yang dimasak sebagai pelengkap sayurnya.
Beberapa orang penggemar nasi padang tidak memakan semua komponen-komponen menu yang terdapat dalam satu porsi nasi padang, seperti misalnya sambal ijonya. Beberapa orang beranggapan bahwa sambal ijo pada nasi padang memiliki rasa yang pahit, sehingga sambel ijonya tidak dimakan. Namun beberapa orang juga sangat menyukai sambal ijo nasi padang dikarenakan sangat enak menurut mereka.
Selain itu pada nasi padang terdapat sayur yaitu daun singkong rebus.
Sumber gambar: Pinterest |
Biasanya pembahasan tentang review nasi padang itu kekhasan rasa rendang dan kuahnya, tapi kalau saya tentang daun singkong rebus di nasi padang.
Beberapa orang beranggapan bahwa daun singkong rebus di nasi padang memiliki tekstur aneh, aneh di sini merujuk pada teksturnya. Entah daunnya memang hanya direbus sebentar atau malah menggunakan daun singkong yang sudah tua.
Bagi orang yang menyukai sayur daun singkong rebus mungkin tidak mempermasalahkan hal tersebut, malah ada yang minta supaya dibanyakin porsi daun singkongnya.
Di samping itu daun singkong yang direbus hanya sebentar masih banyak kandungannya, seperti kandungan vitamin dan juga memiliki kandungan protein yang tinggi.
Namun mungkin di beberapa warung padang di Indonesia ada yang menggunakan daun singkong yang sudah tua sebagai campuran daun singkong yang masih muda. Menurut saya ini adalah salah satu teknik marketing di dunia perkulineran. Mendapatkan daun singkong yang muda pasti hanya akan mendapatkan sedikit daun singkong dibandingkan ada campuran daun singkong tua, apalagi jika dibutuhkan setiap hari dan tidak hanya satu dua warung padang saja yang membutuhkan daun singkong sebagai pelengkap menu masakan padang.
Daun singkong yang sudah tua akan memiliki tekstur yang alot ketika sudah dimasak dan akan berwarna pucat karena terlalu lama direbus.
Orang-orang yang tidak menyukai sayur daun singkong di masakan padang kebanyakan berpendapat bahwa teksturnya yang alot tidak enak untuk dimakan. Saya pernah bertanya kepada teman saya, “kenapa kok ngga dimakan daun singkongnya?”
Dia jawab “ngga suka ngerasa daunnya tua.”
Menurut saya pribadi sayur daun singkong rebus di masakan padang tidak begitu alot dan tidak semua daun singkong yang dimasak itu daun tua, sampai tidak bisa dimakan. Tetapi masih wajar-wajar saja, kebetulan juga saya tim penyuka daun singkong rebus di masakan padang. Namun hal ini kembali lagi pada selera masing-masing.
Kalau kalian tim penyuka daun singkong rebus di masakan padang ngga nih bro and sis semua?
Biodata Penulis:
Deswita Sely Asmarani lahir pada tanggal 6 Desember 2004 di Wonogiri. Ia saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.