Puisi: Petani (Karya Hartojo Andangdjaja)

Puisi "Petani" karya Hartojo Andangdjaja menggambarkan betapa pentingnya pekerjaan petani dalam menyediakan makanan, sumber daya, dan fondasi bagi ...
Petani

Punggungnya landasan matahari
Di atasnya kota demi kota berdiri

Di punggungnya surya besar menempa hari
Jadi zaman berangkai zaman
Di punggungnya sejarah membuka jalan, jembatan abadi
Bagi peradaban demi peradaban

Peradaban pertama ditulis dengan cangkul
Di zaman purbani
Peradaban pertama dirintis dengan cangkul
Diayunkan petani

Sumber: Buku Puisi (1973)

Analisis Puisi:
Puisi "Petani" karya Hartojo Andangdjaja adalah sebuah penghormatan terhadap peran penting petani dalam membangun dan mempertahankan peradaban manusia.

Simbolisme Matahari: Puisi ini dimulai dengan gambaran punggung petani sebagai "landasan matahari". Matahari adalah sumber kehidupan dan energi, dan dalam konteks puisi ini, punggung petani mengandung makna bahwa mereka adalah fondasi dari kehidupan manusia, seperti matahari yang memberikan cahaya dan kehangatan.

Kota-Kota: Puisi ini menggambarkan bahwa di atas "punggung" petani, kota-kota dibangun. Ini mencerminkan peran petani dalam menyediakan makanan dan sumber daya bagi perkembangan perkotaan. Mereka adalah tulang punggung ekonomi dan peradaban.

Surya dan Zaman: Puisi ini menyatakan bahwa "surya besar menempa hari" dan "zaman berangkai zaman" di atas punggung petani. Ini menggambarkan bahwa petani adalah penggerak utama dalam menciptakan waktu dan sejarah. Mereka bekerja setiap hari untuk mempengaruhi perkembangan peradaban dari masa ke masa.

Sejarah dan Peradaban: Puisi ini menyatakan bahwa "sejarah membuka jalan, jembatan abadi" bagi peradaban. Ini menunjukkan bahwa petani memainkan peran penting dalam menjaga dan mengembangkan peradaban manusia sepanjang sejarah. Mereka adalah penghubung antara masa lalu dan masa depan.

Peralatan Petani: Puisi ini merujuk pada peralatan petani seperti cangkul. Cangkul adalah simbol pekerjaan keras dan usaha yang dilakukan oleh petani untuk menghasilkan makanan bagi masyarakat. Ini juga menggambarkan bahwa petani adalah pekerja lapangan yang bekerja dengan tangannya sendiri untuk menciptakan hasil.

Peradaban Pertama: Puisi ini mencatat bahwa "peradaban pertama ditulis dengan cangkul". Ini menyoroti peran penting petani dalam membentuk peradaban pertama manusia. Mereka adalah orang-orang pertama yang membuka lahan pertanian dan memulai peradaban pertanian.

Puisi "Petani" adalah penghargaan yang mendalam terhadap peran penting petani dalam peradaban manusia. Ini menggambarkan betapa pentingnya pekerjaan mereka dalam menyediakan makanan, sumber daya, dan fondasi bagi perkembangan manusia selama berabad-abad.

Puisi Hartojo Andangdjaja
Puisi: Petani
Karya: Hartojo Andangdjaja

Biodata Hartojo Andangdjaja:
  • Edjaan Tempo Doeloe: Hartojo Andangdjaja.
  • Ejaan yang Disempurnakan: Hartoyo Andangjaya.
  • Hartojo Andangdjaja lahir pada tanggal 4 Juli 1930 di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1990 (pada umur 60 tahun) di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.