Mencari
Ia lekas bangga
Dibusungkannya dada
Ditonjolkannya kepala
Ia merasa
Dirinya pandai sempurna dalam segala
Hanya sampai inilah dunianya!
Cih!
Ini perbuatan, algojonya sendiri!
Ia akan mati
Dalam lobang sempit tertutup!
Biarlah!
Sampai di mana jua
Aku takkan bangga
Aku takkan merasa miskin selamanya
Dalam segala
Tapi aku takkan meminta
Mencari!
Adakah yang lebih utama dari ini?
Mencari
Aku takkan menunggu dan menanti!
1945
Analisis Puisi:
Puisi "Mencari" karya Hartojo Andangdjaja adalah sebuah karya yang singkat tetapi mengandung pesan yang kuat tentang kesederhanaan, rasa puas, dan tekad untuk mencari makna dalam hidup.
Pemberontakan Terhadap Kesombongan: Puisi ini dimulai dengan menggambarkan seorang individu yang sombong dan bangga dengan dirinya sendiri. Ia merasa pandai dalam segala hal dan memiliki pandangan superior tentang dirinya. Namun, dengan nada kritis ("Cih!"), puisi ini mengungkapkan penolakan terhadap kesombongan dan keangkuhan ini.
Kesadaran akan Keterbatasan: Puisi ini menggambarkan bahwa meskipun seseorang mungkin merasa sempurna atau memiliki pandangan superior tentang dirinya, kenyataannya adalah ia adalah bagian kecil dalam dunia yang besar. Bahkan individu yang paling pandai dan sombong akan menghadapi keterbatasan dan akhirnya akan mati.
Kesederhanaan dan Tidak Berlebihan: Dalam kontras dengan individu yang sombong, pembicara dalam puisi ini menyatakan bahwa ia tidak akan merasa bangga atau merasa miskin dalam segala hal. Ia mencari makna dalam kesederhanaan dan menolak untuk meminta lebih banyak dari hidup.
Pencarian Makna: Kata kunci dalam puisi ini adalah "Mencari." Ini menggambarkan tekad pembicara untuk terus mencari makna dalam hidupnya. Pencarian ini mungkin tidak selalu menghasilkan jawaban, tetapi ia menekankan pentingnya proses pencarian itu sendiri.
Ketegasan dan Keputusan: Puisi ini mengakhiri dengan dua kata yang kuat: "Mencari" dan "Aku takkan menunggu dan menanti!" Ini mencerminkan ketegasan dan keputusan untuk terus mencari makna dalam hidup tanpa menunggu atau mengandalkan orang lain.
Puisi "Mencari" adalah sebuah karya yang mengingatkan kita tentang pentingnya rendah hati, kesederhanaan, dan tekad untuk mencari makna dalam hidup. Ia menunjukkan bahwa kesombongan dan keangkuhan tidak memiliki tempat dalam perjalanan pencarian yang sejati.
Biodata Hartojo Andangdjaja:
- Hartojo Andangdjaja (Ejaan yang Disempurnakan: Hartoyo Andangjaya) lahir pada tanggal 4 Juli 1930 di Solo, Jawa Tengah.
- Hartojo Andangdjaja meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1990 (pada umur 60 tahun) di Solo, Jawa Tengah.
- Hartojo Andangdjaja adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.